KOTA (RIAUPOS.CO) — PETUGAS dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru menerima empat laporan masyarakat perihal pohon tumbang. Hal ini terhitung sejak Agustus hingga Oktober 2019.
"Rata-rata laporan masuk disebabkan pohon tumbang sudah menganggu aktivitas masyarakat," kata Kepala DPKP Pekanbaru Burhan Gurning melalui Kasi Rescue Ibas Sembiring kepada Riau Pos, Selasa (29/10).
Memasuki peralihan musim kemarau ke musim penghujan, hujan dengan intensitas sedang ke tinggi hampir terjadi setiap hari, dengan disertai petir maupun angin kencang.
"Memang beberapa kasus pohon tumbang karena faktor cuaca. Namun ada pula karena faktor usia pohon," tambahnya.
Selama masa peralihan ini lanjut dia, Damkar masih memonitoring apakah ada dampak dari cuaca ekstrim yang bisa menyebabkan pohon bisa tumbang. Mengenai pemotongan pohon yang sudah tua dan dinilai membahayakan keselamatan masyarakat yang melintas merupakan tupoksi dari OPD terkait.
"Kami tentunya menunggu laporan yang masuk dari OKK. Untuk pemotongan itu bukan tugas Damkar, melainkan tugas OPD, dalam hal ini dinas pertamanan atau kebersihan," jelasnya.
Pada prinsipnya, Damkar akan segera melakukan tindakan ketika menerima laporan dari masyarakat. Bukan hanya mengenai kebakaran saja, akan tetapi menyangkut evakuasi pohon tumbang, tawon, biawak, kucing terjebak hingga ular masuk kerumah.
"Damkar respon pertama kalau ada laporan warga yang dinilai sudah menganggu jalan, fasilitas umum, rumah. Maka akan segera turunkan tim rescue untuk membereskan, supaya masyarakat bisa dengan nyaman beraktifitas," tutupnya.(*1/ksm)
Laporan: MUSLIM NURDIN