PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan massa dari driver ojek online Go-Jek di Pekanbaru menggelar orasi di halaman gedung DPRD Kota Pekanbaru, Senin (27/7/2020) pagi.
Mereka meminta agar wakil rakyat yang duduk sebagai legislatif dapat menjembatani komunikasi dengan manajemen gojek tempat mereka bernaung.
Informasi yang diterima RiauPos.co, kedatangan ratusan massa yang menamakan sebagai Gerakan Gejolak Driver (Geger) Pekanbaru ini untuk memperjuangkan keadilan bagi driver Go-jek terkait program berkat dan meminta perusahaan mengembalikan insentif atau bonus lama, dan menghapus program berkat tersebut.
Koordinator aksi Media Ibsi mengatakan, tuntutan mereka cuma dua, yang pertama meminta perusahaan mengembalikan hak yang dipotong 20 persen. Dan kedua menghapus program berkat, yang dirasa tidak mensejahterakan para mitra perusahaan besutan Nadiem Makarim ini.
"Jadi kami sejak ada program berkat merasa tersiksa, ibaratnya kami sekarang seperti ojek pangkalan. Kerja kami dari pagi sampe malam, jadi tolong gojek kembalikan bonus 20 persen dan hapus program berkat itu," kata Media Ibsi, kepada RiauPos.co, Senin (27/7).
Menurutnya, sejak ada program berkat para driver jadi kewalahan. Dia juga mempertanyakan di mana uang yang dipotong 20 persen tersebut, karena menurutnya itu adalah hak driver, yang akan berikan pada keluarga di rumah.
"Kami manusia bukan kaleng-kaleng, program itu (Berkat, red) merugikan kami. Gaji para karyawan gojek itu juga dari kami dilapangan. Jaket kami beli, HP kami beli, yang gratis cuma aplikasi aja," tuturnya.
Dijelaskannya, bahwa penghapusan 20 persen yang dimaksud itu tidak merata. Saat mereka menanyakan ke manajemen, alasan manajemen kebijakan pusat.
Terkait aksi demo dan orasi di kantor DPRD Kota Pekanbaru, para driver gojek ini meminta kepada anggota DPRD Pekanbaru agar menjembatani aspirasi para driver.
"Kami minta kepada Pak Dewan dijembatani, apabila tidak dilaksanakan gojek maka kami akan melakukan tuntutan dengan massa yang lebih besar lagi," ungkapnya didampingi para driver lainnya.
Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman