PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru akan kembali melakukan simulasi program pemberian makan siang Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman ( B2SA). Rencananya simulasi diadakan pada Kamis (26/9) di dua sekolah dekat perbatasan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru H Maisisco mengatakan, pihaknya akan memastikan program pemberian makan siang lanjutan tersebut akan kembali sukses lantaran persiapan yang sudah cukup matang dan pasokan pangan yang juga dipastikan aman.
Ia katakan, simulasi direncanakan akan dilaksanakan Kamis (26/9) dengan mengambil lokasi di SDN 185 dan SMPN 49 Pekanbaru di Jalan Geringging, Tebingtinggi Okura Pekanbaru.
Dijelaskannya, penentuan sekolah di daerah perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Siak ini, guna melihat sejauh mana kesiapan dari penyelenggaraan kegiatan itu bila dilaksanakan ke depannya.
Lebih lanjutnya, dalam proses kesiapannya tidak hanya berkaitan dengan penyelenggaraan pemberian makan siang saja, namun juga berkaitan dengan persiapan menjelang pelaksanaan program. Di antaranya dukungan dari UMKM, ketersediaan pasokan bahan pangan, juga sisi keterjangkauan dan keamanan pangannya.
”Itu sebabnya, sebelum pelaksanaan kegiatan, tim Disketapang sudah turun ke sekolah-sekolah dan melakukan pemeriksaan bahan pangan yang akan diolah untuk memastikan aspek keamanan dan higienitas,” katanya.
Seperti kemarin, tim sudah turun ke dua sekolah di maksud, kemudian dalam beberapa hari ini Disketapang bersama, BPOM, Diskes, ahli gizi turun ke penyedia pangannya.
Dengan pelaksanaan simulasi ini diharapkan akan bisa memperkecil potensi hal-hal yang negatif bila dilaksanakan kelak.
”Semua aspek harus kita perhatikan. Karena ini kan soal memberikan konsumsi kepada anak-anak kita di sekolah, mulai dari keamanan konsumsinya harus dijaga dan juga kecukupan gizinya juga harus dihitung dengan benar,” katanya.
Dikatakan Maisisco lagi, upaya yang dilaksanakan Disketapang Pekanbaru untuk memastikan kecukupan pasokan pangan bila nanti pelaksanaan kegiatan ini berjalan. Sejauh ini pihaknya baru bisa memenuhi kebutuhan pangan sebesar 20 persen sedangkan sisanya masih bergantung dari pasokan dari kabupaten/kota juga provinsi tetangga.
Untuk memenuhi aspek kecukupan bahan pangan lokal, saat ini, pihaknya akan terus menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun kelompok tani untuk mendukung peningkatan ketersediaan.
Ia juga mengajak stakeholder swasta untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan program pemberian makan siang bergizi untuk siswa sekolah di Kota Pekanbaru.
”Mendukung pemberian makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah ini, jelas H. Maisisco merupakan bagian dari perhatian bersama dalam mendukung generasi emas Indonesia 2045. Karena itulah, keterlibatan semua pihak termasuk swasta dalam mendukung kebijakan ini, termasuk dalam simulasi ini tentu sangat berarti,” ujarnya.(ayi)