PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk bisa melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan, Pemko Pekanbaru menunggu datangnya bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Namun, hal ini disoroti kalangan DPRD Pekanbaru.
”Jangan menunggu, itu tidak ada kepastian. Jadi harus jemput bola ke pusat,” kata anggota DPRD Kota Pekanbaru Munawar Syahputra kepada wartawan, Kamis (18/1).
Sebagaimana diketahui, bangunan Pasar Cik Puan sudah lebih 10 tahun mangkrak. Untuk melanjutkan pembangunannya, pemko memang sudah mengajukan proposal ke Kementerian PUPR untuk dapatkan bantuan sebesar Rp80 miliar. Namun sampai saat ini belum ada kepastian jawaban.
”Kami pikir, karena pusat itu tidak hanya mengurusi satu proposal saja, maka Disperindag harus intenslah berkomunikasi. Karena kelanjutan untuk penyelesaian bangunan Pasar Cik Puan sudah lama ditunggu masyarakat pedagang,” kata anggota Komisi II ini.
Ia menambahkan, awal–awal tahun ini pihak kementerian tentu menunggu keseriusan Pemko Pekanbaru untuk mendapatkan bantuan ini.
”Apalagi bantuan yang diminta itu tidak sedikit, Rp80 miliar sesuai angka yang disebutkan dalam proposal permohonan pemko yang dipublikasikan itu. Ini perlu lobi-lobi dan membangun jaringan yang kuat di pusat,” tambahnya.
Tujuannya, ditegaskan Munawar untuk bisa memastikan apakah bisa dibantu saat ini, atau ditunda. Semua tergantung lobi pemko ke pusat.
”Karena kalau tidak dapat bantuan pusat, maka pemko harus punya plan B, atau plan C dan lainnya. Yang jelas ada jawaban soal lanjutan pembangunan Pasar Cik Puan itu,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, kelanjutan pembangunan Pasar Cik Puan memang terkendala anggaran. Diperkirakan, perlu anggaran sekitar Rp80 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan.
Pemko telah mengajukan proposal permohonan bantuan ke Kementerian PUPR.
”Kami masih menunggu hasil dari proposal yang diserahkan pada tahun 2023 lalu untuk pembangunan Pasar Cik Puan,” katanya.(gus)