Minggu, 13 Juli 2025

Pariwisata Baru Sebatas Seremonial

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau diminta untuk lebih kreatif. Khususnya dalam menggarap agenda pariwisata berkelanjutan serta program yang mampu menarik wisatawan ke Bumi Lancang Kuning. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy Mohd Yatim, menanggapi evaluasi kinerja Dispar pada tahun sebelumnya.

"Kami minta agar lebih kreatif. Beberapa kali kami pernah sampaikan usulan program agar dilaksanakan. Namun tidak ada perubahan signifikan. Ini yang harus dijadikan evaluasi untuk tahun 2020 ini," sebut Eddy kepada Riau Pos, Ahad (12/1).

Lebih jauh disampaikan dia, beberapa kegiatan atau program yang dilaksanakan sama sekali belum dikerjakan secara serius. Ia menggambarkan angka kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Riau yang tidak terlalu signifikan.

Baca Juga:  Pegawainya Positif Covid-19, Diskes Tutup

Bahkan dirinya melihat dinas terkait selama ini hanya fokus pada kegiatan seremonial saja. Seharusnya Dispar sebagai leading sector bisa mengawal program yang direncanakan secara berkelanjutan.

"Iven, habis itu selesai. Harusnya ada kelanjutan. Padahal potensi objek wisata kita bagus. Banyak yang tidak terkelola dengan baik," sebutnya.

Ia menambahkan, Dispar harusnya memiliki peta induk destinasi wisata di Riau. Sehingga ketika itu ada, maka secara sistemik pembenahan bisa dilakukan. Bahkan arah untuk kemajuan pariwasata di Riau bisa terukur lebih baik.

Hal itu bisa dilihat dari hasil capaian serta evaluasi yang diadakan secara berkala. Sehingga bisa beriring dengan penambahan pundi pendapatan asli daerah. Untuk pengelolaan dan perawatan, Dispar dikatakan dia bisa berkolaborasi dengan instansi lainnya.

Seperti Dinas PU untuk perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata. Sehingga, target pembangunan bisa di selaraskan dengan objek pariwisata yang ada.

Baca Juga:  Rumah Aspirasi Hamdani Sudah Layani 1.800 Adminduk

"Kita lihat saja Pulau Rupat. Apakah sudah terkelola dengan baik? Masih banyak tujuan wisata di sana yang belum tersentuh. Sering kali kami sampaikan, kita tidak bisa lagi mengandalkan sektor migas. Harus move on! Salah satu yang akan menjadi harapan itu ya pariwisata," tambahnya.

Atas kondisi itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap Dispar. Kemudian melakukan evaluasi terhadap kinerja tahun 2019 lalu. Kemudian melakukan pengawalan terhadap program yang telah dicanangkan ke dalam APBD 2020.

Hal itu dianggap penting mengingat capaian pariwisata Riau masih jauh dari target yang telah ditetapkan.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau diminta untuk lebih kreatif. Khususnya dalam menggarap agenda pariwisata berkelanjutan serta program yang mampu menarik wisatawan ke Bumi Lancang Kuning. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy Mohd Yatim, menanggapi evaluasi kinerja Dispar pada tahun sebelumnya.

"Kami minta agar lebih kreatif. Beberapa kali kami pernah sampaikan usulan program agar dilaksanakan. Namun tidak ada perubahan signifikan. Ini yang harus dijadikan evaluasi untuk tahun 2020 ini," sebut Eddy kepada Riau Pos, Ahad (12/1).

Lebih jauh disampaikan dia, beberapa kegiatan atau program yang dilaksanakan sama sekali belum dikerjakan secara serius. Ia menggambarkan angka kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Riau yang tidak terlalu signifikan.

Baca Juga:  Pegawainya Positif Covid-19, Diskes Tutup

Bahkan dirinya melihat dinas terkait selama ini hanya fokus pada kegiatan seremonial saja. Seharusnya Dispar sebagai leading sector bisa mengawal program yang direncanakan secara berkelanjutan.

"Iven, habis itu selesai. Harusnya ada kelanjutan. Padahal potensi objek wisata kita bagus. Banyak yang tidak terkelola dengan baik," sebutnya.

- Advertisement -

Ia menambahkan, Dispar harusnya memiliki peta induk destinasi wisata di Riau. Sehingga ketika itu ada, maka secara sistemik pembenahan bisa dilakukan. Bahkan arah untuk kemajuan pariwasata di Riau bisa terukur lebih baik.

Hal itu bisa dilihat dari hasil capaian serta evaluasi yang diadakan secara berkala. Sehingga bisa beriring dengan penambahan pundi pendapatan asli daerah. Untuk pengelolaan dan perawatan, Dispar dikatakan dia bisa berkolaborasi dengan instansi lainnya.

- Advertisement -

Seperti Dinas PU untuk perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata. Sehingga, target pembangunan bisa di selaraskan dengan objek pariwisata yang ada.

Baca Juga:  Harga Barang Keperluan Pokok Masih Tinggi

"Kita lihat saja Pulau Rupat. Apakah sudah terkelola dengan baik? Masih banyak tujuan wisata di sana yang belum tersentuh. Sering kali kami sampaikan, kita tidak bisa lagi mengandalkan sektor migas. Harus move on! Salah satu yang akan menjadi harapan itu ya pariwisata," tambahnya.

Atas kondisi itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap Dispar. Kemudian melakukan evaluasi terhadap kinerja tahun 2019 lalu. Kemudian melakukan pengawalan terhadap program yang telah dicanangkan ke dalam APBD 2020.

Hal itu dianggap penting mengingat capaian pariwisata Riau masih jauh dari target yang telah ditetapkan.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau diminta untuk lebih kreatif. Khususnya dalam menggarap agenda pariwisata berkelanjutan serta program yang mampu menarik wisatawan ke Bumi Lancang Kuning. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy Mohd Yatim, menanggapi evaluasi kinerja Dispar pada tahun sebelumnya.

"Kami minta agar lebih kreatif. Beberapa kali kami pernah sampaikan usulan program agar dilaksanakan. Namun tidak ada perubahan signifikan. Ini yang harus dijadikan evaluasi untuk tahun 2020 ini," sebut Eddy kepada Riau Pos, Ahad (12/1).

Lebih jauh disampaikan dia, beberapa kegiatan atau program yang dilaksanakan sama sekali belum dikerjakan secara serius. Ia menggambarkan angka kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Riau yang tidak terlalu signifikan.

Baca Juga:  Ubah Pola Pelayanan, RSUD AA Riau Perlakukan Pasien Layaknya Ibu Sendiri

Bahkan dirinya melihat dinas terkait selama ini hanya fokus pada kegiatan seremonial saja. Seharusnya Dispar sebagai leading sector bisa mengawal program yang direncanakan secara berkelanjutan.

"Iven, habis itu selesai. Harusnya ada kelanjutan. Padahal potensi objek wisata kita bagus. Banyak yang tidak terkelola dengan baik," sebutnya.

Ia menambahkan, Dispar harusnya memiliki peta induk destinasi wisata di Riau. Sehingga ketika itu ada, maka secara sistemik pembenahan bisa dilakukan. Bahkan arah untuk kemajuan pariwasata di Riau bisa terukur lebih baik.

Hal itu bisa dilihat dari hasil capaian serta evaluasi yang diadakan secara berkala. Sehingga bisa beriring dengan penambahan pundi pendapatan asli daerah. Untuk pengelolaan dan perawatan, Dispar dikatakan dia bisa berkolaborasi dengan instansi lainnya.

Seperti Dinas PU untuk perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata. Sehingga, target pembangunan bisa di selaraskan dengan objek pariwisata yang ada.

Baca Juga:  Gaji Guru Bantu di Riau Diusulkan Naik 

"Kita lihat saja Pulau Rupat. Apakah sudah terkelola dengan baik? Masih banyak tujuan wisata di sana yang belum tersentuh. Sering kali kami sampaikan, kita tidak bisa lagi mengandalkan sektor migas. Harus move on! Salah satu yang akan menjadi harapan itu ya pariwisata," tambahnya.

Atas kondisi itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap Dispar. Kemudian melakukan evaluasi terhadap kinerja tahun 2019 lalu. Kemudian melakukan pengawalan terhadap program yang telah dicanangkan ke dalam APBD 2020.

Hal itu dianggap penting mengingat capaian pariwisata Riau masih jauh dari target yang telah ditetapkan.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari