PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) – Tiga kelurahan di Kecamatan Payung Sekaki akan ditetapkan sebagai percontohan kelurahan siaga tanggap bencana kebakaran oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Pekanbaru. Ketiga kelurahan ini rawan terhadap kebakaran lahan.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Camat Payung Sekaki Rahmaningsih. Ia menuturkan tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Sungai Sibam, Kelurahan Bandar Raya dan Kelurahan Air Hitam.
“Ada tiga kelurahan yang akan dibuat percontohan,” tutur Rahmaningsih, Jumat (2/8).
- Advertisement -
Rahmaningsih menjelaskan, kontur tanah Kecamatan Payung Sekaki adalah tanah gambut dan rawan kebakaran. Belum lagi banyaknya lahan-lahan kosong di kecamatan tersebut juga beresiko kebakaran.
“Hal kecil saja di sini bisa memicu kebakaran yang lebih besar. Seperti membakar sampah, itu bahaya. Pernah kejadian,” kata Rahmaningsih lagi.Rahmaningsih juga menyebutkan, terhitung dari Januari lalu, sudah ada tiga kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Payung Sekaki. “Tahun ini saja udah ada tiga kasus, kita musim panas kebakaran, musim hujan kebanjiran,” sebutnya.
Untuk itu, Rahmaningsihh mengimbau masyarakatnya untuk tidak membakar sampah lagi. Karena sudah ada peraturan pemerintah yang melarang pembakaran sampah. Meskipun ia menyayangkan adanya peraturan tersebut namun tidak dibarengi dengan penerapan sanksi.(*1)
PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) – Tiga kelurahan di Kecamatan Payung Sekaki akan ditetapkan sebagai percontohan kelurahan siaga tanggap bencana kebakaran oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Pekanbaru. Ketiga kelurahan ini rawan terhadap kebakaran lahan.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Camat Payung Sekaki Rahmaningsih. Ia menuturkan tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Sungai Sibam, Kelurahan Bandar Raya dan Kelurahan Air Hitam.
“Ada tiga kelurahan yang akan dibuat percontohan,” tutur Rahmaningsih, Jumat (2/8).
Rahmaningsih menjelaskan, kontur tanah Kecamatan Payung Sekaki adalah tanah gambut dan rawan kebakaran. Belum lagi banyaknya lahan-lahan kosong di kecamatan tersebut juga beresiko kebakaran.
“Hal kecil saja di sini bisa memicu kebakaran yang lebih besar. Seperti membakar sampah, itu bahaya. Pernah kejadian,” kata Rahmaningsih lagi.Rahmaningsih juga menyebutkan, terhitung dari Januari lalu, sudah ada tiga kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Payung Sekaki. “Tahun ini saja udah ada tiga kasus, kita musim panas kebakaran, musim hujan kebanjiran,” sebutnya.
Untuk itu, Rahmaningsihh mengimbau masyarakatnya untuk tidak membakar sampah lagi. Karena sudah ada peraturan pemerintah yang melarang pembakaran sampah. Meskipun ia menyayangkan adanya peraturan tersebut namun tidak dibarengi dengan penerapan sanksi.(*1)
