PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Permasalahan sampah di Kota Pekanbaru saat ini masih belum tertangani dengan maksimal. Meksipun begitu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, tahun ini menargetkan bisa mengurangi sekitar 30 persen volume sampah dari bagian hulu.
Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (1/2) saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru tengah mengupayakan pengurangan atau reduksi sampah.
Hal ini perlu dilakukan karena kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak memungkinkan menampung seluruh sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang mencapai 900 ton per hari.
”Jadi kita tidak hanya bicara memindahkan sampah dari kota ke TPA, tapi juga harus bicara pengurangan sampah dari hulu,” ujarnya.
Apalagi pengurangan volume sampah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelola sampah menjadi kompos, penerapan reduce, reuse dan recycle (TPS 3R), serta industri pengolahan sampah lainnya. Hal itu menjadi target utama pada tahun ini agar tahun 2025 mendatang, kita sudah hadir dengan tata kelola sampah di Kota Pekanbaru dapat lebih baik.
Pihaknya juga menyadari jika saat ini masih ada sampah yang belum terkelola diangkut ke TPA Muara Fajar. Tapi upaya pengolahan dan pengurangan tetap berjalan.
”Kita kira potensinya besar, anak-anak muda kita banyak yang punya teknologi dan kreativitas memanfaatkan sampah dari rumah tangga,” ungkapnya.
Ingot menambahkan bahwa sampah yang dapat didaur ulang tentu bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Ada juga sampah menjadi bahan baku satu usaha yang bakal difasilitasi dengan sistem tata kelola sampah ini.
”Tahun ini kita akan berupaya agar sampah sudah tereduksi di hulu, target kita tahun ini bisa kita kurangi hingga 30 persen,” katanya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Permasalahan sampah di Kota Pekanbaru saat ini masih belum tertangani dengan maksimal. Meksipun begitu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, tahun ini menargetkan bisa mengurangi sekitar 30 persen volume sampah dari bagian hulu.
Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (1/2) saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru tengah mengupayakan pengurangan atau reduksi sampah.
- Advertisement -
Hal ini perlu dilakukan karena kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak memungkinkan menampung seluruh sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang mencapai 900 ton per hari.
”Jadi kita tidak hanya bicara memindahkan sampah dari kota ke TPA, tapi juga harus bicara pengurangan sampah dari hulu,” ujarnya.
- Advertisement -
Apalagi pengurangan volume sampah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelola sampah menjadi kompos, penerapan reduce, reuse dan recycle (TPS 3R), serta industri pengolahan sampah lainnya. Hal itu menjadi target utama pada tahun ini agar tahun 2025 mendatang, kita sudah hadir dengan tata kelola sampah di Kota Pekanbaru dapat lebih baik.
Pihaknya juga menyadari jika saat ini masih ada sampah yang belum terkelola diangkut ke TPA Muara Fajar. Tapi upaya pengolahan dan pengurangan tetap berjalan.
”Kita kira potensinya besar, anak-anak muda kita banyak yang punya teknologi dan kreativitas memanfaatkan sampah dari rumah tangga,” ungkapnya.
Ingot menambahkan bahwa sampah yang dapat didaur ulang tentu bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Ada juga sampah menjadi bahan baku satu usaha yang bakal difasilitasi dengan sistem tata kelola sampah ini.
”Tahun ini kita akan berupaya agar sampah sudah tereduksi di hulu, target kita tahun ini bisa kita kurangi hingga 30 persen,” katanya.(ayi)