Sabtu, 18 Mei 2024

Israel Absen, Hamas Pilih Pulang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – UPAYA perundingan gencatan senjata di Gaza yang digelar di Kairo, Mesir, masih belum mendapatkan titik temu. Upaya jeda perang akan kembali dilanjutkan agar masyarakat muslim di Gaza bisa melaksanakan ibadah Ramadan dengan aman.

Dilaporkan Al Jazeera, negosiasi berlangsung selama empat hari dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Perwakilan Hamas hadir dalam perundingan, sementara Israel absen. Perwakilan kelompok Hamas disebut telah meninggalkan Kairo sejak Kamis lalu (7/3), dikarenakan proses negosiasi yang tak membuahkan hasil. Perwakilan Hamas akan kembali berkonsultasi dengan para pemimpin soal gencatan senjata.

Yamaha

’’Upaya perundingan gencatan senjata disebut akan dilanjutkan pekan depan, yang berarti akan dilaksanakan pada pekan awal Ramadan,’’ kata perwakilan Hamas. Negosiasi dan upaya gencatan akan terus dilakukan untuk menghentikan agresi, memulangkan pengungsi, dan membawa bantuan ke rakyat Palestina.

Di sisi lain, Israel belum memberikan pernyataan resmi soal keputusannya tak hadir di Kairo. Sempat dikabarkan bahwa Israel memboikot perundingan karena Hamas menolak memberikan nama semua sandera Israel di Gaza yang masih hidup. Sementara Hamas mengklaim informasi soal nama-nama sandera itu hanya akan diberikan setelah gencatan senjata disepakati.

Baca Juga:  Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Diadang

Pada perundingan gencatan senjata fase kedua itu, beberapa poin yang dibahas di antaranya gencatan senjata selama enam pekan atau 40 hari, di mana Hamas akan membebaskan sekitar 40 dari lebih dari 100 sandera Israel. Sebagai imbalan, Israel juga akan membebaskan 400 tahanan dari penjara-penjara di Israel. Perundingan juga mencakup penarikan pasukan Israel dari beberapa titik di Gaza, pengiriman lebih banyak bantuan ke Gaza, dan warga Palestina diizinkan kembali ke rumah-rumah mereka khususnya di Gaza utara.

- Advertisement -

Pada hari sebelumnya, Rabu (6/3), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara terkait salah satu hambatan utama dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Yakni Israel yang senantiasa merebut lahan Palestina. ’’Tindakan para perampas kekuasaan, yang disebut pemukim, yang telah menyerbu dan mencuri tanah milik warga Palestina,’’ ujar Erdogan saat konferensi pers dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang sedang berkunjung, Rabu lalu.

Baca Juga:  Ajukan Proposal Baru Gencatan Senjata ke Hamas

Erdogan juga menentang upaya pembatasan warga Palestina ke masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadan. ’’Tuntutan politisi radikal Israel untuk membatasi masuknya umat Islam benar-benar tidak masuk akal,’’ bebernya.

- Advertisement -

Di lain pihak, Israel mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan jamaah Muslim untuk mengakses Masjid Al-Aqsa. Namun hanya selama pekan pertama Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kemudian, pihak Zionis akan melakukan penilaian situasi di setiap pekannya.

Seruan-seruan gencatan senjata di Gaza terus bergaung menjelang bulan suci Ramadan. Seruan disampaikan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan Australia. Mereka menyerukan gencatan senjata segera dan bertahan lama di Jalur Gaza.(agf/bay/esi)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – UPAYA perundingan gencatan senjata di Gaza yang digelar di Kairo, Mesir, masih belum mendapatkan titik temu. Upaya jeda perang akan kembali dilanjutkan agar masyarakat muslim di Gaza bisa melaksanakan ibadah Ramadan dengan aman.

Dilaporkan Al Jazeera, negosiasi berlangsung selama empat hari dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Perwakilan Hamas hadir dalam perundingan, sementara Israel absen. Perwakilan kelompok Hamas disebut telah meninggalkan Kairo sejak Kamis lalu (7/3), dikarenakan proses negosiasi yang tak membuahkan hasil. Perwakilan Hamas akan kembali berkonsultasi dengan para pemimpin soal gencatan senjata.

’’Upaya perundingan gencatan senjata disebut akan dilanjutkan pekan depan, yang berarti akan dilaksanakan pada pekan awal Ramadan,’’ kata perwakilan Hamas. Negosiasi dan upaya gencatan akan terus dilakukan untuk menghentikan agresi, memulangkan pengungsi, dan membawa bantuan ke rakyat Palestina.

Di sisi lain, Israel belum memberikan pernyataan resmi soal keputusannya tak hadir di Kairo. Sempat dikabarkan bahwa Israel memboikot perundingan karena Hamas menolak memberikan nama semua sandera Israel di Gaza yang masih hidup. Sementara Hamas mengklaim informasi soal nama-nama sandera itu hanya akan diberikan setelah gencatan senjata disepakati.

Baca Juga:  Penghentian Dukungan Keuangan ke UNRWA Memperburuk Situasi di Palestina

Pada perundingan gencatan senjata fase kedua itu, beberapa poin yang dibahas di antaranya gencatan senjata selama enam pekan atau 40 hari, di mana Hamas akan membebaskan sekitar 40 dari lebih dari 100 sandera Israel. Sebagai imbalan, Israel juga akan membebaskan 400 tahanan dari penjara-penjara di Israel. Perundingan juga mencakup penarikan pasukan Israel dari beberapa titik di Gaza, pengiriman lebih banyak bantuan ke Gaza, dan warga Palestina diizinkan kembali ke rumah-rumah mereka khususnya di Gaza utara.

Pada hari sebelumnya, Rabu (6/3), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara terkait salah satu hambatan utama dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Yakni Israel yang senantiasa merebut lahan Palestina. ’’Tindakan para perampas kekuasaan, yang disebut pemukim, yang telah menyerbu dan mencuri tanah milik warga Palestina,’’ ujar Erdogan saat konferensi pers dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang sedang berkunjung, Rabu lalu.

Baca Juga:  Makanan Habis, Penduduk Gaza Makan Rumput

Erdogan juga menentang upaya pembatasan warga Palestina ke masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadan. ’’Tuntutan politisi radikal Israel untuk membatasi masuknya umat Islam benar-benar tidak masuk akal,’’ bebernya.

Di lain pihak, Israel mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan jamaah Muslim untuk mengakses Masjid Al-Aqsa. Namun hanya selama pekan pertama Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kemudian, pihak Zionis akan melakukan penilaian situasi di setiap pekannya.

Seruan-seruan gencatan senjata di Gaza terus bergaung menjelang bulan suci Ramadan. Seruan disampaikan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan Australia. Mereka menyerukan gencatan senjata segera dan bertahan lama di Jalur Gaza.(agf/bay/esi)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari