Sabtu, 18 Mei 2024

Senator AS Tekan Biden Desak Wujudkan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

WASHINGTON (RIAUPS.CO) – DESAKAN supaya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ikut cawe-cawe menciptakan perdamaian di Gaza terus bermunculan. Tekanan kini muncul dari para anggota parlemen. Mereka mendesak Biden segera ikut andil membawa perdamaian di Gaza.

Suara Parlemen AS itu di antaranya disampaikan oleh Chris Coons. Senator dari Delaware sekaligus politisi Partai Demokrat itu terus menyuarakan supaya pemerintah AS bertindak langsung untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza. Kolega Biden itu juga meminta pemerintah AS bergabung dalam seruan memotong bantuan militer ke Israel jika tidak setuju dengan upaya gencatan senjata.

Yamaha

Coons selama ini aktif menyerukan penghentian bantuan militer kepada Israel. Khususnya jika Israel benar-benar mengalihkan serangan ke selatan Rafah. ’’Karena ada satu juta warga sipil yang berlindung di sana,’’ katanya seperti dilansir Associated Press (AP), Rabu (6/3).

Desakan supaya pemerintah AS menghentikan pengiriman senjata ke pihak Israel juga disuarakan senator kawakan Bernies Sanders. Dia terus mendesak supaya pengiriman sejata dihentikan. Di tengah terus bombardir serangan yang dilakukan Israel ke Gaza.

Baca Juga:  Ajukan Proposal Baru Gencatan Senjata ke Hamas

Senator independent dari Vermont itu menyuarakan desakan penghentian pengiriman senjata merujuk dari hasil jajak pendapat YouGov. Hasil dari jajak pendapat itu adalah, sekitar 52 persen warga AS setuju bahwa pemerintahan mereka harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel. ’’Saya setuju. Seharusnya tidak ada lagi uang AS untuk mesin perang (Perdana Menteri Israel) Netanyahum’’ katanya seperti disampaikan Al Jazeera.

- Advertisement -

Sikap Presiden Biden sendiri sejatinya sudah jelas. Sejak bulan lalu dia menyampaikan bahwa sikap Israel di Gaza itu sudah berlebihan. Biden pun telah mendelegasikan misi gencatan senjata itu kepada Wakil Presiden Kamala Harris. Di mana, AS meminta agar dilakukan gencatan senjata 6 minggu selama Ramadan, termasuk juga pertukaran sandera kedua belah pihak.

Pihak Hamas merespon desakan dari AS tersebut. Melalui pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa sikap mereka terbuka dan fleksibel atas berbagai opsi gencatan senjata. Di sisi lain, kelompok pejuang Palestina itu menilai Israel-lah yang selama ini menghindari upaya untuk menghentikan perang itu.

- Advertisement -
Baca Juga:  PASLON SIAP PAMER KEKUATAN DI KAMPANYE TERAKHIR

’’Kami akan terus bernegosiasi melalui mediator untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan dan kepentingan rakyat kami,’’ kata Hamas dalam sebuah pernyataan. Tuntutan Hamas selama ini adalah gencatan senjata permanen, pemulangan warga Palestina dari pengungsian di Gaza ke rumah mereka, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan.

Tekanan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak hanya terkait desakan gencatan senjata. Kemarin, dikutip Al Jazeera, diungkap hasil penyelidikan kasus 2021, terkait ziarah warga Yahudi di makam seorang rabi di Gunung Meron. Sebanyak 45 peziarah dilaporkan tewas dalam peristiwa kerumunan massa tersebut.(wan/bay/esi)

Laporan JPG, Washington

 

WASHINGTON (RIAUPS.CO) – DESAKAN supaya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ikut cawe-cawe menciptakan perdamaian di Gaza terus bermunculan. Tekanan kini muncul dari para anggota parlemen. Mereka mendesak Biden segera ikut andil membawa perdamaian di Gaza.

Suara Parlemen AS itu di antaranya disampaikan oleh Chris Coons. Senator dari Delaware sekaligus politisi Partai Demokrat itu terus menyuarakan supaya pemerintah AS bertindak langsung untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza. Kolega Biden itu juga meminta pemerintah AS bergabung dalam seruan memotong bantuan militer ke Israel jika tidak setuju dengan upaya gencatan senjata.

Coons selama ini aktif menyerukan penghentian bantuan militer kepada Israel. Khususnya jika Israel benar-benar mengalihkan serangan ke selatan Rafah. ’’Karena ada satu juta warga sipil yang berlindung di sana,’’ katanya seperti dilansir Associated Press (AP), Rabu (6/3).

Desakan supaya pemerintah AS menghentikan pengiriman senjata ke pihak Israel juga disuarakan senator kawakan Bernies Sanders. Dia terus mendesak supaya pengiriman sejata dihentikan. Di tengah terus bombardir serangan yang dilakukan Israel ke Gaza.

Baca Juga:  Penghentian Dukungan Keuangan ke UNRWA Memperburuk Situasi di Palestina

Senator independent dari Vermont itu menyuarakan desakan penghentian pengiriman senjata merujuk dari hasil jajak pendapat YouGov. Hasil dari jajak pendapat itu adalah, sekitar 52 persen warga AS setuju bahwa pemerintahan mereka harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel. ’’Saya setuju. Seharusnya tidak ada lagi uang AS untuk mesin perang (Perdana Menteri Israel) Netanyahum’’ katanya seperti disampaikan Al Jazeera.

Sikap Presiden Biden sendiri sejatinya sudah jelas. Sejak bulan lalu dia menyampaikan bahwa sikap Israel di Gaza itu sudah berlebihan. Biden pun telah mendelegasikan misi gencatan senjata itu kepada Wakil Presiden Kamala Harris. Di mana, AS meminta agar dilakukan gencatan senjata 6 minggu selama Ramadan, termasuk juga pertukaran sandera kedua belah pihak.

Pihak Hamas merespon desakan dari AS tersebut. Melalui pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa sikap mereka terbuka dan fleksibel atas berbagai opsi gencatan senjata. Di sisi lain, kelompok pejuang Palestina itu menilai Israel-lah yang selama ini menghindari upaya untuk menghentikan perang itu.

Baca Juga:  Ratusan Tewas Akibat Banjir Afghanistan-Pakistan

’’Kami akan terus bernegosiasi melalui mediator untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan dan kepentingan rakyat kami,’’ kata Hamas dalam sebuah pernyataan. Tuntutan Hamas selama ini adalah gencatan senjata permanen, pemulangan warga Palestina dari pengungsian di Gaza ke rumah mereka, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan.

Tekanan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak hanya terkait desakan gencatan senjata. Kemarin, dikutip Al Jazeera, diungkap hasil penyelidikan kasus 2021, terkait ziarah warga Yahudi di makam seorang rabi di Gunung Meron. Sebanyak 45 peziarah dilaporkan tewas dalam peristiwa kerumunan massa tersebut.(wan/bay/esi)

Laporan JPG, Washington

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari