Rabu, 8 Mei 2024

Temuan Kuburan Massal di Gaza, PBB Desak Gelar Penyelidikan Independen

GAZA (RIAUPOS.CO) – TEMUAN lebih dari 300 jenazah dalam kuburan massal di sekitar area RS Nasser dan RS Al-Shifa di Gaza memantik reaksi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan, temuan tersebut harus diinvestigasi secara mendalam. Bukti-bukti terkait temuan itu juga harus dijaga dengan baik.

Dilansir Aljazeera, Kamis (25/4) ditemukan 392 jenazah di dua area tersebut yang terdiri atas perempuan, anak-anak, hingga lansia. Ditemukan sejumlah indikasi bahwa para korban tersebut mengalami penyiksaan sebelum akhirnya dikubur.

Yamaha

Setelah melakukan penggalian selama enam hari beruntun, Palestinian Civil Defence membeberkan fakta baru yang tragis. Puluhan jenazah ditemukan dengan tangan terikat dan tabung infus yang masih menempel. Ditengarai, korban-korban tersebut dikubur hidup-hidup. ’’Kami masih butuh pendalaman forensik untuk sekitar 20 jenazah yang kami pikir mereka dikubur hidup-hidup,’’ ujar salah seorang anggota Palestinian Civil Defence Mohammed Mughier.

Baca Juga:  Senator AS Tekan Biden Desak Wujudkan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Kepala Pertahanan Sipil Khan Younis Yamen Abu Sulaiman mengatakan, hanya 65 di antara 392 jenazah yang berhasil dikenali keluarga. Temuan bahwa jenazah tersebut ’’ditumpuk’’, sebut Yamen, mengindikasikan bahwa lokasi itu menjadi tempat eksekusi.

Komisaris PBB untuk HAM Volker Turk menegaskan bahwa temuan tersebut harus ditindaklanjuti dengan investigasi yang independen, efektif, dan transparan. Dia mengutuk keras atas fakta bahwa kasus tersebut terjadi di rumah sakit yang haram dijamah saat perang. ’’Pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil, tahanan, dan orang lain yang berada dalam kondisi hors de combat adalah kejahatan perang,’’ tegas Turk.

- Advertisement -

Dilansir BBC, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers mengungkapkan keresahannya atas temuan itu. ’’Kita memerlukan agar semua situs ini diselidiki sepenuhnya, dengan cara yang kredibel dan independen,’’ ujar Dujarric.

Baca Juga:  Ajukan Proposal Baru Gencatan Senjata ke Hamas

Pihak Gaza menuding Israel sebagai pelaku. Kantor Berita Pemerintah Gaza menegaskan bahwa Israel sebelumnya menyerang rumah sakit-rumah sakit tersebut, menghancurkan bangunan dan orang-orang di sana secara barbar.

- Advertisement -

’’Kami menyerukan kepada jaksa Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki pembantaian yang dilakukan tentara Israel di Kompleks Nasser dan Kompleks Al-Shifa,’’ tulis mereka.

Militer Israel (IDF) menampik tudingan itu. Dalam sebuah pernyataan, mereka menyebut selama melakukan operasi di RS Nasser, jenazah-jenazah tersebut dikubur orang Palestina sendiri. Penggalian mereka lakukan untuk mencari sandera dan orang yang hilang. ’’Penggalian dilakukan dengan hati-hati dan hanya berfokus ke tempat yang diindikasikan terdapat sandera. Selama pencarian (jenazah, red) dikembalikan ke tempat semula,’’ klaim IDF.(agf/bay/esi)

Laporan JPG, Gaza






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

GAZA (RIAUPOS.CO) – TEMUAN lebih dari 300 jenazah dalam kuburan massal di sekitar area RS Nasser dan RS Al-Shifa di Gaza memantik reaksi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan, temuan tersebut harus diinvestigasi secara mendalam. Bukti-bukti terkait temuan itu juga harus dijaga dengan baik.

Dilansir Aljazeera, Kamis (25/4) ditemukan 392 jenazah di dua area tersebut yang terdiri atas perempuan, anak-anak, hingga lansia. Ditemukan sejumlah indikasi bahwa para korban tersebut mengalami penyiksaan sebelum akhirnya dikubur.

Setelah melakukan penggalian selama enam hari beruntun, Palestinian Civil Defence membeberkan fakta baru yang tragis. Puluhan jenazah ditemukan dengan tangan terikat dan tabung infus yang masih menempel. Ditengarai, korban-korban tersebut dikubur hidup-hidup. ’’Kami masih butuh pendalaman forensik untuk sekitar 20 jenazah yang kami pikir mereka dikubur hidup-hidup,’’ ujar salah seorang anggota Palestinian Civil Defence Mohammed Mughier.

Baca Juga:  PM Palestina Mundur

Kepala Pertahanan Sipil Khan Younis Yamen Abu Sulaiman mengatakan, hanya 65 di antara 392 jenazah yang berhasil dikenali keluarga. Temuan bahwa jenazah tersebut ’’ditumpuk’’, sebut Yamen, mengindikasikan bahwa lokasi itu menjadi tempat eksekusi.

Komisaris PBB untuk HAM Volker Turk menegaskan bahwa temuan tersebut harus ditindaklanjuti dengan investigasi yang independen, efektif, dan transparan. Dia mengutuk keras atas fakta bahwa kasus tersebut terjadi di rumah sakit yang haram dijamah saat perang. ’’Pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil, tahanan, dan orang lain yang berada dalam kondisi hors de combat adalah kejahatan perang,’’ tegas Turk.

Dilansir BBC, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers mengungkapkan keresahannya atas temuan itu. ’’Kita memerlukan agar semua situs ini diselidiki sepenuhnya, dengan cara yang kredibel dan independen,’’ ujar Dujarric.

Baca Juga:  Pesawat Japan Airlines Terbakar di Bandara Haneda

Pihak Gaza menuding Israel sebagai pelaku. Kantor Berita Pemerintah Gaza menegaskan bahwa Israel sebelumnya menyerang rumah sakit-rumah sakit tersebut, menghancurkan bangunan dan orang-orang di sana secara barbar.

’’Kami menyerukan kepada jaksa Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki pembantaian yang dilakukan tentara Israel di Kompleks Nasser dan Kompleks Al-Shifa,’’ tulis mereka.

Militer Israel (IDF) menampik tudingan itu. Dalam sebuah pernyataan, mereka menyebut selama melakukan operasi di RS Nasser, jenazah-jenazah tersebut dikubur orang Palestina sendiri. Penggalian mereka lakukan untuk mencari sandera dan orang yang hilang. ’’Penggalian dilakukan dengan hati-hati dan hanya berfokus ke tempat yang diindikasikan terdapat sandera. Selama pencarian (jenazah, red) dikembalikan ke tempat semula,’’ klaim IDF.(agf/bay/esi)

Laporan JPG, Gaza






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari