Sabtu, 27 Juli 2024

Investasi Eksplorasi Migas Capai 1,8 Miliar Dolar AS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – SATUAN Kerja Khusus Pe­lak­sana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi eksplorasi pada tahun 2024 lebih masif dan agresif sebesar 1,8 miliar dolar AS atau meningkat 200 persen dibandingkan realisasi investasi eksplorasi 2023 yang sebesar 0,9 miliar dolar AS.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam kesepakatan work, program & budget (WP&B), untuk tahun 2024 SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

- Advertisement -

Deputi Eksplorasi Pe­ngembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan bahwa sejak tahun 2023 telah dilakukan pergeseran target eksplorasi dengan prospek yang ditargetkan semakin besar yaitu klasifikasi penemuan eksplorasi di rentang 100 hingga 500 juta setara minyak (MMBOE). ‘’Kami bersyukur di tahun 2023 berhasil mendapatkan total penemuan sumber daya sebesar 1.711,77 MMBOE atau yang terbesar selama 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di lapangan Abadi di tahun 2000,” kata Benny dalam keterangan resmi, Jumat (19/1).

“Untuk tahun 2024, prospek yang ditargetkan lebih besar lagi yaitu diatas 500 MMBOE sehingga pemboran sumur eksplorasi di tahun ini akan berada di area-area baru maupun laut dalam,” imbuhnya.

Baca Juga:  SKK Migas Optimis Texcal Energy Mahato Capai Produksi

Dia menjelaskan, target investasi eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS, terdiri dari pemboran 50 sumur eksplorasi atau meningkat sekitar 31 persen dari realisasi pemboran sumur eksplorasi tahun 2023 yang sebanyak 38 sumur.

- Advertisement -

Benney juga mengatakan, kinerja pemboran sumur eksplorasi terus meningkat dalam 4 tahun terakhir. Jika tahun 2020 jumlah pemboran sumur eksplorasi sebanyak 28 sumur, maka pada tahun 2023 meningkat mencapai 38 sumur yang adalah angka terbanyak sejak tahun 2017.

Benny juga menyampaikan investasi eksplorasi terus meningkat dengan adanya penemuan big fish-giant dan laut dalam. Dia menekankan bahwa aktivitas dan investasi ekplorasi akan lebih diagresifkan lagi di 2024. “Selain investasi yang masif, untuk mendapatkan giant discovery, maka target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large,” jelas dia.

“Potensi hulu migas saat ini ada di laut dalam, oleh karenanya SKK Migas terus mendorong investasi eksplorasi di laut dalam. Kami bersyukur di tahun 2023 kerja keras SKK Migas dan KKKS berhasil menghasilkan 2 giant discovery di laut dalam, yaitu di Geng North yang berada di Kalimantan Timur dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara,” ujar Benny.

Baca Juga:  Cadangan Gas Besar Ditemukan di Blok South Andaman

Benny menunjukkan betapa besarnya biaya pemboran di laut dalam, dia menyampaikan untuk pemboran di Geng North, ENI mengeluarkan biaya hingga 100 juta dolar AS untuk 1 sumur atau setara dengan sekitar Rp1,5 triliun. Sedangkan, Mubadala Energy menginvestasikan 93,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,4 triliun.

Kemudian Benny menyampaikan bahwa total sumber daya penemuan pada tahun 2023 mencapai sekitar 1.711,77 MMBOE dan menjadi penemuan terbesar dalam 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di Lapangan Abadi di tahun 2020. Menurutnya, pada tahun 2023 success ratio pemboran sumur eksplorasi mencapai 54 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia. ‘’Perjalanan untuk merealiasikan target investasi pemboran eksplorasi masih panjang, oleh karena itu kami terus intensif melakukan koordinasi dengan KKKS untuk memastikan kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan, serta investasi di eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS dapat direalisasikan seoptimal mungkin,’’ imbuh Benny.

Pada sisi lain, SKK Migas terus mendorong setiap penemuan agar segera bisa dilakukan plan of development (POD) sebagai langkah untuk mengganti cadangan yang diproduksikan.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – SATUAN Kerja Khusus Pe­lak­sana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi eksplorasi pada tahun 2024 lebih masif dan agresif sebesar 1,8 miliar dolar AS atau meningkat 200 persen dibandingkan realisasi investasi eksplorasi 2023 yang sebesar 0,9 miliar dolar AS.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam kesepakatan work, program & budget (WP&B), untuk tahun 2024 SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Deputi Eksplorasi Pe­ngembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan bahwa sejak tahun 2023 telah dilakukan pergeseran target eksplorasi dengan prospek yang ditargetkan semakin besar yaitu klasifikasi penemuan eksplorasi di rentang 100 hingga 500 juta setara minyak (MMBOE). ‘’Kami bersyukur di tahun 2023 berhasil mendapatkan total penemuan sumber daya sebesar 1.711,77 MMBOE atau yang terbesar selama 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di lapangan Abadi di tahun 2000,” kata Benny dalam keterangan resmi, Jumat (19/1).

“Untuk tahun 2024, prospek yang ditargetkan lebih besar lagi yaitu diatas 500 MMBOE sehingga pemboran sumur eksplorasi di tahun ini akan berada di area-area baru maupun laut dalam,” imbuhnya.

Baca Juga:  Cadangan Gas Besar Ditemukan di Blok South Andaman

Dia menjelaskan, target investasi eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS, terdiri dari pemboran 50 sumur eksplorasi atau meningkat sekitar 31 persen dari realisasi pemboran sumur eksplorasi tahun 2023 yang sebanyak 38 sumur.

Benney juga mengatakan, kinerja pemboran sumur eksplorasi terus meningkat dalam 4 tahun terakhir. Jika tahun 2020 jumlah pemboran sumur eksplorasi sebanyak 28 sumur, maka pada tahun 2023 meningkat mencapai 38 sumur yang adalah angka terbanyak sejak tahun 2017.

Benny juga menyampaikan investasi eksplorasi terus meningkat dengan adanya penemuan big fish-giant dan laut dalam. Dia menekankan bahwa aktivitas dan investasi ekplorasi akan lebih diagresifkan lagi di 2024. “Selain investasi yang masif, untuk mendapatkan giant discovery, maka target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large,” jelas dia.

“Potensi hulu migas saat ini ada di laut dalam, oleh karenanya SKK Migas terus mendorong investasi eksplorasi di laut dalam. Kami bersyukur di tahun 2023 kerja keras SKK Migas dan KKKS berhasil menghasilkan 2 giant discovery di laut dalam, yaitu di Geng North yang berada di Kalimantan Timur dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara,” ujar Benny.

Baca Juga:  Kredit Tumbuh Double Digit, Laba Danamon Terkerek

Benny menunjukkan betapa besarnya biaya pemboran di laut dalam, dia menyampaikan untuk pemboran di Geng North, ENI mengeluarkan biaya hingga 100 juta dolar AS untuk 1 sumur atau setara dengan sekitar Rp1,5 triliun. Sedangkan, Mubadala Energy menginvestasikan 93,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,4 triliun.

Kemudian Benny menyampaikan bahwa total sumber daya penemuan pada tahun 2023 mencapai sekitar 1.711,77 MMBOE dan menjadi penemuan terbesar dalam 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di Lapangan Abadi di tahun 2020. Menurutnya, pada tahun 2023 success ratio pemboran sumur eksplorasi mencapai 54 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia. ‘’Perjalanan untuk merealiasikan target investasi pemboran eksplorasi masih panjang, oleh karena itu kami terus intensif melakukan koordinasi dengan KKKS untuk memastikan kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan, serta investasi di eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS dapat direalisasikan seoptimal mungkin,’’ imbuh Benny.

Pada sisi lain, SKK Migas terus mendorong setiap penemuan agar segera bisa dilakukan plan of development (POD) sebagai langkah untuk mengganti cadangan yang diproduksikan.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari