Airlangga Pastikan Stok Bahan Pokok Aman

(RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahan pangan pokok seperti minyak goreng, beras, gula, aman dan terkendali. Hal itu dilakukan saat kunjungannya ke Pasar Kangkung Bandar Lampung.

Menurutnya, tujuan pemerintah melakukan operasi pasar hari ini untuk memastikan bahan-bahan seperti minyak goreng yang saat ini sedang dicari masyarakat bisa kembali dinikmati. Selain itu, Ia berharap operasi pasar ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

- Advertisement -

"Agar masyarakat menikmati, yang ditetapkan pemerintah. Jadi tadi minyak goreng di Rp14 ribu kemudian beras juga tersedia dengan harga baik demikian pula gula dan juga daging," kata Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (12/2).

Selain itu, dalam kunjungannya di Lampung, Airlangga juga mendorong Budidaya Padi Gogo sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas.

- Advertisement -

"Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba," tuturnya.

Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan. Padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas tersebut karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung. Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha. Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada tahun 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.

Airlangga mendorong Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir. Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

"Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia," pungkasnya.(nda/jpg)

Laporan JPG, Lampung

 

(RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahan pangan pokok seperti minyak goreng, beras, gula, aman dan terkendali. Hal itu dilakukan saat kunjungannya ke Pasar Kangkung Bandar Lampung.

Menurutnya, tujuan pemerintah melakukan operasi pasar hari ini untuk memastikan bahan-bahan seperti minyak goreng yang saat ini sedang dicari masyarakat bisa kembali dinikmati. Selain itu, Ia berharap operasi pasar ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Agar masyarakat menikmati, yang ditetapkan pemerintah. Jadi tadi minyak goreng di Rp14 ribu kemudian beras juga tersedia dengan harga baik demikian pula gula dan juga daging," kata Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (12/2).

Selain itu, dalam kunjungannya di Lampung, Airlangga juga mendorong Budidaya Padi Gogo sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas.

"Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba," tuturnya.

Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan. Padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas tersebut karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung. Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha. Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada tahun 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.

Airlangga mendorong Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir. Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

"Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia," pungkasnya.(nda/jpg)

Laporan JPG, Lampung

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya