JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bersatunya dua Korea ternyata tak seindah bayangan. Tanah harapan justru menjadi neraka. Keputusasaan melanda. Hal itu menjadi motor bagi Profesor dan para muridnya untuk mencapai misi tunggal: merampok bank negara.
Pada 2025 impian penyatuan Korea Selatan dan Korea Utara akhirnya terwujud. Tidak ada lagi sekat. Zona demiliterisasi diubah menjadi area yang menjanjikan: Kawasan Ekonomi Bersama. Gedung-gedung tinggi, yang diharapkan menjadi pusat perekonomian, dibangun. Tokyo (Jun Jong-seo) pun mulai menyemai harapan.
Dia merasa cita-citanya menjadi ARMY –fans BTS, bukan tentara Korea Utara seperti yang dilakoninya– yang bisa menonton idolanya makin dekat. Tapi, angan-angan Tokyo jauh dari nyata. Di tanah harapan, dia harus menghadapi hidup yang keras. Penduduk dari Utara masih dikucilkan. Namun, Tokyo tidak sendiri.
Penyatuan Korea memicu masalah baru. Unifikasi membuat pemerintah memutuskan penggunaan mata uang tunggal. Jurang miskin-kaya makin lebar. Persaingan mencari kerja makin ketat. Perusahaan pun tak ragu melakukan praktik kotor demi mengeruk untung. Orang-orang yang tak beruntung pun terpaksa banting setir. Mereka beralih menjadi pelaku kriminal.
Profesor (Yoo Ji-tae) melihat keputusasaan itu sebagai peluang. Dia mengumpulkan para penjahat kelas teri itu. Semuanya dikumpulkan untuk satu misi: merampok Kantor Percetakan Uang Korea Bersatu atau Korea Mint. Namun, langkah mereka harus menghadapi dua ’’tembok” tinggi: inspektur senior berdarah dingin Sun Woo-jin (Kim Yun-jin) dan bos Korea Mint yang tamak nan licin, Jo Young-min (Park Myoung-hoon).
Bagi penggemar Money Heist versi Spanyol, Money Heist: Korea–Joint Economic Area adalah salah satu ’’terjemahan” yang unik. Sutradara Kim Hong-sun dan penulis naskah Ryoo Yong-jae membalut benang merah cerita dengan rasa Korea. Penuturan cerita mirip, cerita dikawal narasi Tokyo. Kisah pun makin menarik dengan bumbu unifikasi Korea.
Dalam jumpa pers daring pada Rabu (22/6/2022), penulis naskah dan sutradara Money Heist: Korea mengatakan, mereka adalah fans berat serial orisinal. Yong-jae mengaku kekuatan serial berjudul asli La Casa de Papel itu ada pada penokohan yang kuat. Di versi Korea, dia ingin menyuguhkan ide yang menarik buat penonton lokal maupun mancanegara. ’’Idenya sederhana, bagaimana umpama Korea akhirnya bersatu? Cerita itu akan sangat menarik buat penonton,” paparnya.
Sutradara Hong-sun menuturkan, menggarap Money Heist: Korea berarti harus siap dengan banyak hal. Selain dibandingkan dengan serial aslinya, proyek yang tayang mulai Jumat (24/6/2022) itu pun bakal disandingkan dengan proyek Netflix Korea lainnya. Termasuk Squid Game. Namun, Hong-sun merasa, serial pendahulu justru bukan saingan buat Money Heist: Korea.
’’Kami ada di sini justru karena kesuksesan Squid Game. Konten Korea makin banyak, makin ’mulus’ jalannya setelah itu. Harapanku, semoga Money Heist: Korea bisa setara dengan Squid Game,” tegasnya.
Yong-jae menambahkan, Money Heist versi orisinal maupun asli bakal menyuguhkan tayangan yang menghibur.
’’Jika yang orisinal adalah paella, versi kami adalah bokkeumbap. Keduanya sama-sama dari beras dan seperti festival karena punya banyak bahan pendukung. Keduanya lezat, tapi punya sensasi berbeda yang akan membekas di benak kalian,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana tokoh dan peran dalam Money Heist: Korea, simak.
Mengenal Geng Profesor
Profeso (Yoo Ji-tae): Perencana perampokan dan ahli strategi genius. Namun, dia punya satu prinsip: melakukan kejahatan tanpa korban luka atau tewas.
Berlin (Park Hae-soo): Penyintas kamp di Korea Utara yang berhati dingin. Di antara ’’murid” Profesor lainnya, dia adalah pemimpin bertangan besi yang memegang kendali penuh.
Tokyo (Jun Jong-seo): Gadis berusia 20 tahunan biasa saja yang mengidolakan BTS. Setelah diselamatkan Profesor, dia langsung menjadi salah satu pengikut loyal.
Moscow (Lee Won-jong): Ahli dalam pencurian terselubung di bawah tanah. Dia juga rela melakukan apa pun untuk melindungi dan membahagiakan putra semata wayangnya, Denver.
Denver (Kim Ji-hoon): Putra Moscow yang mudah terbawa emosi, naif, dan berpikiran sederhana. Dia juga dikenal sebagai anggota geng yang membenci sekolah dan ketidakadilan.
Nairobi (Jang Yoon-ju): Spesialis penipuan yang menggunakan beragam identitas. Dia adalah seorang yang energik, mood maker, namun berhati hangat.
Rio (Lee Hyun-woo): Sosok hacker cerdas yang periang dan kadang kekanakan. Di antara anggota geng lainnya, dia adalah yang termuda dan memiliki wajah mirip idola K-pop.
Helsinki (Kim Ji-hoon): Mantan anggota geng asal Yanbian, Tiongkok, yang ahli dalam persenjataan dan perlengkapan militer. Dia meninggalkan keluarga demi misi perampokan Korea Mint.
Oslo (Lee Kyu-ho): Sahabat baik Helsinki yang sama-sama berasal dari Yanbian. Dia sangat lembut kepada anggota geng heist dan kadang iba pada korbannya.
Trivia
– Lee Won-jong (Moscow) dan Kim Ji-hoon (Denver) memiliki chemistry seperti bapak-anak di luar set. Moscow langsung memeluk Denver setelah melakukan adegan laga. Denver juga memanggilnya appa.
– Kim Yun-jin, pemeran Sun Woo-jin, iri dengan cast tim Profesor yang punya banyak porsi laga. Para anggota satuan khusus punya dialog panjang sehingga dia khawatir, penonton bakal bosan menyimaknya.
– Pemeran Rio Lee Hyun-woo mengaku senang berakting di balik topeng. Dia merasa lebih tenang sekaligus percaya diri karena orang lain tak bisa melihat mimik tegangnya.
– Park Hae-soo menyatakan, jika mendapat kesempatan main di serial Netflix lagi, dirinya ingin menggunakan setelan olahraga berwarna kuning. Di Squid Game, dia memakai tracksuit hijau. Sedangkan di Money Heist: Korea, tokohnya memakai hoodie merah.
– Jo Young-min sempat bertemu dengan penulis naskah Yong-jae di bar. Saat itu, Yong-jae sempat berujar bakal mengajaknya gabung ke proyek serial. Young-min sempat berpikir, tawaran itu hanya racauan saat mabuk.
– Yoo Ji-tae, pemeran Profesor, mengaku sempat paranoid ketika salah satu tetangganya menebak dengan benar tokohnya di Money Heist: Korea. Padahal, saat itu belum ada pengumuman tokoh dari Netflix.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra