Sabtu, 23 November 2024
spot_img

DPRD Soroti Pengurangan Anggaran Jamkesmas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengetahui ang­garan untuk jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) Kota Pekanbaru me­ngalami pengurangan yang signifikan, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri pun meradang. Di mana, anggaran Jamkesmas hanya Rp5 miliar untuk 2022.

Ditegaskan Aidil, dengan pengurangan anggaran untuk jaminan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat miskin ini dinilai kurang tepat. Karena ini merupakan tanggungjawab pemerintah.

Seperti disampaikan Aidil, perhatian kepada Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemko Pekanbaru. Ini preminya dibayar kan oleh Pemko Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Diskes).

"Inikan pesertanya masyarakat miskin yang belum mempunyai jaminan kesehatan dan tidak sanggup menjamin kesehatan sendiri melalui asuransi BPJS, ini mutlak menjadi tanggungjawab Pemerintah," tegas Aidil kepada wartawan, Ahad (21/11).

Baca Juga:  Tiga U-turn Ditutup Permanen

Alih-alih mendapatkan perhatian lebih pemerintah, justru Aidil mendapati bahwa anggaran untuk PBPU yang tahun sebelumnya itu sekitar Rp18,7 miliar, tahun 2022 hanya dianggarkan Rp5 miliar.

"Ini yang membuat kita berang, masa anggaran untuk jaminan kesehatan masyarakat miskin di luar BPJS itu hanya Rp5 miliar, harusnya sama dengan tahun sebelumnya Rp18 miliar atau lebih dari Rp18 miliar. Ada apa ini?" ungkap Aidil kesal saat perhatian anggaran untuk masyarakat miskin berkurang.

Digambarkan Aidil, ada sekitar  66.659 jiwa masyarakat miskin dari data yang disampaikannya di Pekanbaru, tentu ini tidak  bisa disepelekan. "Makanya dengan begitu kami minta ini menjadi prioritas pemko selain masalah pendidikan, dan juga infrastruktur. Jangan salah potong, baca aturannya, dan pahami soal ini, kasihan kita," ungkapnya lagi.

Baca Juga:  Tabrakan Maut di U-Turn Kantor Camat Bukitraya, Satu Pengendara Tewas

Untuk itu, masalah tanggungjawab kesehatan, apalagi ini berkaitan dengan masyarakat miskin yang betul-betul memerlukan kehadiran pemerintah, Aidil menyampaikan dirinya siap berada di garda terdepan untuk membelanya dan memperjuangkannya.

"Kepada Wali Kota, kami ingatkan soal perhatian terhadap masyarakat miskin khusus PBPU ini," sebutnya.

Dengan kondisi anggaran sangat minim, Aidil pun mengatakan, bagaimana pemko bisa memberikan layanan yang baik, dan bagaimana pula masyarakat miskin mendapatkan layanan yang prima, anggaran minim.

"Anggaran Rp5 miliar ini tidak akan cukup, harus dibesarkan, ini harus ada solusi," tuturnya.(gus)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengetahui ang­garan untuk jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) Kota Pekanbaru me­ngalami pengurangan yang signifikan, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri pun meradang. Di mana, anggaran Jamkesmas hanya Rp5 miliar untuk 2022.

Ditegaskan Aidil, dengan pengurangan anggaran untuk jaminan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat miskin ini dinilai kurang tepat. Karena ini merupakan tanggungjawab pemerintah.

- Advertisement -

Seperti disampaikan Aidil, perhatian kepada Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemko Pekanbaru. Ini preminya dibayar kan oleh Pemko Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Diskes).

"Inikan pesertanya masyarakat miskin yang belum mempunyai jaminan kesehatan dan tidak sanggup menjamin kesehatan sendiri melalui asuransi BPJS, ini mutlak menjadi tanggungjawab Pemerintah," tegas Aidil kepada wartawan, Ahad (21/11).

- Advertisement -
Baca Juga:  Tiga U-turn Ditutup Permanen

Alih-alih mendapatkan perhatian lebih pemerintah, justru Aidil mendapati bahwa anggaran untuk PBPU yang tahun sebelumnya itu sekitar Rp18,7 miliar, tahun 2022 hanya dianggarkan Rp5 miliar.

"Ini yang membuat kita berang, masa anggaran untuk jaminan kesehatan masyarakat miskin di luar BPJS itu hanya Rp5 miliar, harusnya sama dengan tahun sebelumnya Rp18 miliar atau lebih dari Rp18 miliar. Ada apa ini?" ungkap Aidil kesal saat perhatian anggaran untuk masyarakat miskin berkurang.

Digambarkan Aidil, ada sekitar  66.659 jiwa masyarakat miskin dari data yang disampaikannya di Pekanbaru, tentu ini tidak  bisa disepelekan. "Makanya dengan begitu kami minta ini menjadi prioritas pemko selain masalah pendidikan, dan juga infrastruktur. Jangan salah potong, baca aturannya, dan pahami soal ini, kasihan kita," ungkapnya lagi.

Baca Juga:  Masyarakat dan Mahasiswa Stifar Riau Ikuti Vaksinasi Massal

Untuk itu, masalah tanggungjawab kesehatan, apalagi ini berkaitan dengan masyarakat miskin yang betul-betul memerlukan kehadiran pemerintah, Aidil menyampaikan dirinya siap berada di garda terdepan untuk membelanya dan memperjuangkannya.

"Kepada Wali Kota, kami ingatkan soal perhatian terhadap masyarakat miskin khusus PBPU ini," sebutnya.

Dengan kondisi anggaran sangat minim, Aidil pun mengatakan, bagaimana pemko bisa memberikan layanan yang baik, dan bagaimana pula masyarakat miskin mendapatkan layanan yang prima, anggaran minim.

"Anggaran Rp5 miliar ini tidak akan cukup, harus dibesarkan, ini harus ada solusi," tuturnya.(gus)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari