Jumat, 20 September 2024

Sahur Perdana, Ini Saran Ahli Gizi Agar Lambung Tak Kaget

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Umat muslim akan menyambut hari pertama Ramadan. Ibadah makan sahur menjadi salah satu kenikmatan di bulan suci Ramadan. Sahur perdana, umumnya hidangan masih lengkap di meja makan. Tapi jangan asal makan berlebihan ya, nanti lambung bisa sakit.

Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Hardinsyah menjelaskan, sahur perdana dan sahur selanjutnya selama 30 hari akan lebih baik dengan menghidangkan gizi berimbang. Tetap ada sayur dan buah. Sehingga kecukupan gizi apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini akan terpenuhi.

"Persiapan diri untuk hidangannya sama saja, makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah yang bisa menjaga imunitas," jelas Prof Hardinsyah kepada JawaPos.com, baru-baru ini.

Baca Juga:  Presiden Tokyo 2020 Tolak Pakai Masker

Agar lambung tak kaget, kata dia, sebaiknya saat bangun sahur jangan langsung makan. Akan tetapi perut butuh jeda 30 menit sebelum makan sahur.

- Advertisement -

"Supaya enggak langsung duduk di meja makan, 30 menit dulu misalnya ke toilet, cuci muka dan bersih-bersih. Apalagi habis sahur kan ngantuk pasti. Jadi harus ada jeda dulu. Sehingga lambung tak kaget bangun tidur langsung makan. Biar ada warming up," tuturnya.

Hardinsyah menegaskan akan lebih baik jika melakukan ibadah sahur sebelum puasa. Dan jangan sampai lupa agar metabolisme tubuh sanggup dalam menghadapi ibadah puasa.

- Advertisement -

"Kan semua orang punya alarm ya sekarang, punya ponsel walaupun anak kos. Baiknya makan sahur ya, agar kuat ibadahnya," katanya.

Baca Juga:  Bupati dan Wabup Sambangi Sejumlah Tokoh

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Umat muslim akan menyambut hari pertama Ramadan. Ibadah makan sahur menjadi salah satu kenikmatan di bulan suci Ramadan. Sahur perdana, umumnya hidangan masih lengkap di meja makan. Tapi jangan asal makan berlebihan ya, nanti lambung bisa sakit.

Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Hardinsyah menjelaskan, sahur perdana dan sahur selanjutnya selama 30 hari akan lebih baik dengan menghidangkan gizi berimbang. Tetap ada sayur dan buah. Sehingga kecukupan gizi apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini akan terpenuhi.

"Persiapan diri untuk hidangannya sama saja, makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah yang bisa menjaga imunitas," jelas Prof Hardinsyah kepada JawaPos.com, baru-baru ini.

Baca Juga:  Wakil Ketua MPR OSO Apresiasi Program TORA di Kalbar

Agar lambung tak kaget, kata dia, sebaiknya saat bangun sahur jangan langsung makan. Akan tetapi perut butuh jeda 30 menit sebelum makan sahur.

"Supaya enggak langsung duduk di meja makan, 30 menit dulu misalnya ke toilet, cuci muka dan bersih-bersih. Apalagi habis sahur kan ngantuk pasti. Jadi harus ada jeda dulu. Sehingga lambung tak kaget bangun tidur langsung makan. Biar ada warming up," tuturnya.

Hardinsyah menegaskan akan lebih baik jika melakukan ibadah sahur sebelum puasa. Dan jangan sampai lupa agar metabolisme tubuh sanggup dalam menghadapi ibadah puasa.

"Kan semua orang punya alarm ya sekarang, punya ponsel walaupun anak kos. Baiknya makan sahur ya, agar kuat ibadahnya," katanya.

Baca Juga:  Polres Rohil dan Jajaran Polsek Berkurban 49 Sapi

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari