PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melelang mobil dinas yang tidak terpakai mendapat dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau. Pasalnya, selain bisa menambah pemasukan daerah, rencana tersebut dirasa bisa mengurangi pengeluaran. Salah satunya adalah biaya perawatan mobil yang bisa menghabiskan ratusan juta. Apalagi saat ini banyak mobdin yang peruntukannya tidak tepat.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby kepada Riau Pos, Kamis (27/6). ‘’Kalau memang harus dilelang itu bagus. Daripada menambah cost untuk perawatan mobil. Itu kan hanya menambah pengeluaran,” sebut Suhardiman.
Meski begitu, ia meminta agar pemprov melakukan inventarisir kendaraan dinas terlebih dahulu. Termasuk menarik seluruh mobdin yang tidak pada peruntukannya. Seperti mobdin yang dipinjam pakaikan kepada oknum organisasi masyarakat (ormas), pejabat yang mendapatkan lebih dari dua mobdin, mantan pejabat hingga sanak saudara mantan pejabat. Menurut dia, kondisi tersebut benar terjadi dan pemprov harus mengambil tindakan tegas.
‘’Tarik dulu semuanya. Inventarisir. Kalau masih ada yang belum ditarik, jangan dilelang dulu. Sampai semuanya dapat baru lelang. Masa kendaraan yang dibeli dengan uang rakyat kemudian pemakainya sama sekali tidak punya kontribusi kepada masyarakat. Seperti saudara pejabat itu ada yang dapat mobdin,” pungkasnya.
DPRD, khususnya Komisi III dengan sangat terbuka bila pemprov meminta untuk mengusut tuntas seluruh persoalan aset. Bila perlu dibuat tim khusus agar seluruh persoalan mengenai mobdin bisa selesai tuntas.
Diketahui sebelumnya, Pemprov Riau saat ini tengah melakukan penataan terhadap seluruh aset. Salah satunya adalah aset bergerak berupa mobil. Wakil Gubernur Riau Edy Natar dalam sebuah kesempatan menyatakan saat ini pihaknya masih melakukan penataan. Jika nantinya semua distribusi mobil dinas sudah sesuai peruntukannya, dan masih ada mobil dinas yang tersisa, maka pihaknya akan melelang kendaraan itu.
‘’Nanti setelah jelas posisinya mobil dinas itu, dan masih ada tersisa, kalau memungkinkan dilelang maka akan kami lelang. Ada tambahan pendapatan kita kan, kenapa harus pusing-pusing. Daripada kita harus memikirkan biaya perawatan,” ujarnya.(nda)