Rabu, 20 Agustus 2025
spot_img

9 Persen Guru Sekolah Rakyat Mundur, Gus Ipul Pastikan Belajar Tetap Jalan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, sebanyak 143 dari 1.469 guru Sekolah Rakyat yang lolos seleksi memilih mundur dari tugas. Jumlah tersebut sekitar 9 persen, namun ia memastikan tidak akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat memberikan pembekalan kepada Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta, Selasa (19/8).

“Sekitar 9 persen guru mengundurkan diri. Kita tidak tahu alasan pastinya, tapi kemungkinan karena lokasi penempatan yang jauh,” ujarnya.

Meski menghormati keputusan itu, ia menyayangkan karena seharusnya para guru sudah memahami sejak awal bahwa penempatan bisa dilakukan di mana saja sesuai kebutuhan. Untuk mengantisipasi, Kemensos sudah menyiapkan penggantinya dari 900 guru yang kini tengah disiapkan.

Baca Juga:  Pekanbaru Terpilih Jadi Satu-Satunya Daerah di Riau Penerima Program Sekolah Rakyat

Ia menegaskan, pengunduran diri itu tidak berpengaruh pada kegiatan belajar. Pasalnya, para guru yang mundur bertugas di 23 sekolah yang proses belajarnya memang belum dimulai.

Lebih jauh, Gus Ipul menjelaskan bahwa 900 guru tambahan akan ditempatkan di 65 Sekolah Rakyat baru yang mulai beroperasi September 2025. Dengan tambahan itu, akan ada sekitar 6.100 siswa baru yang terbagi dalam 248 rombongan belajar. “Sehingga total ada 165 Sekolah Rakyat hingga September 2025,” jelasnya.

Dalam pembekalan itu, Gus Ipul juga menitipkan pesan kepada para guru dan kepala sekolah agar benar-benar memberikan yang terbaik untuk murid. Ia menyoroti masih adanya murid SMA yang belum lancar membaca dan bahkan ada anak-anak yang masih mengompol. “Jangan khawatir kalau tidak ada masalah, pasti ada saja,” ujarnya sambil bercanda, disambut tawa peserta.

Baca Juga:  Kampriwoto Pimpin Forkom SMA, SMK, SLB Negeri Se-Riau

Ia pun menekankan agar tidak ada praktik bullying maupun kekerasan, baik fisik maupun seksual, di lingkungan sekolah. Kerja sama dengan wali asuh dan wali asrama sangat diperlukan dalam mendukung pengawasan serta pendidikan anak-anak.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga memperkenalkan seragam almamater Sekolah Rakyat. Seragam ini berupa jas merah marun lengkap dengan baret warna senada, mirip seragam Kopassus. Di bagian dada kiri terdapat pin logo Sekolah Rakyat, sementara dada kanan bertuliskan nama siswa.

Selain jas almamater, para siswa juga akan mendapatkan delapan jenis seragam, mulai dari seragam harian SD, SMP, SMA, hingga seragam pesiar, pramuka, olahraga, kemeja batik khas Sekolah Rakyat, batik nasional, dan seragam laboratorium.(jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, sebanyak 143 dari 1.469 guru Sekolah Rakyat yang lolos seleksi memilih mundur dari tugas. Jumlah tersebut sekitar 9 persen, namun ia memastikan tidak akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat memberikan pembekalan kepada Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta, Selasa (19/8).

“Sekitar 9 persen guru mengundurkan diri. Kita tidak tahu alasan pastinya, tapi kemungkinan karena lokasi penempatan yang jauh,” ujarnya.

Meski menghormati keputusan itu, ia menyayangkan karena seharusnya para guru sudah memahami sejak awal bahwa penempatan bisa dilakukan di mana saja sesuai kebutuhan. Untuk mengantisipasi, Kemensos sudah menyiapkan penggantinya dari 900 guru yang kini tengah disiapkan.

Baca Juga:  BEM Se-Bengkalis Belajar Entrepreneur  

Ia menegaskan, pengunduran diri itu tidak berpengaruh pada kegiatan belajar. Pasalnya, para guru yang mundur bertugas di 23 sekolah yang proses belajarnya memang belum dimulai.

- Advertisement -

Lebih jauh, Gus Ipul menjelaskan bahwa 900 guru tambahan akan ditempatkan di 65 Sekolah Rakyat baru yang mulai beroperasi September 2025. Dengan tambahan itu, akan ada sekitar 6.100 siswa baru yang terbagi dalam 248 rombongan belajar. “Sehingga total ada 165 Sekolah Rakyat hingga September 2025,” jelasnya.

Dalam pembekalan itu, Gus Ipul juga menitipkan pesan kepada para guru dan kepala sekolah agar benar-benar memberikan yang terbaik untuk murid. Ia menyoroti masih adanya murid SMA yang belum lancar membaca dan bahkan ada anak-anak yang masih mengompol. “Jangan khawatir kalau tidak ada masalah, pasti ada saja,” ujarnya sambil bercanda, disambut tawa peserta.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pj Gubri Prihatin Murid SD Belajar di Bekas Toilet 

Ia pun menekankan agar tidak ada praktik bullying maupun kekerasan, baik fisik maupun seksual, di lingkungan sekolah. Kerja sama dengan wali asuh dan wali asrama sangat diperlukan dalam mendukung pengawasan serta pendidikan anak-anak.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga memperkenalkan seragam almamater Sekolah Rakyat. Seragam ini berupa jas merah marun lengkap dengan baret warna senada, mirip seragam Kopassus. Di bagian dada kiri terdapat pin logo Sekolah Rakyat, sementara dada kanan bertuliskan nama siswa.

Selain jas almamater, para siswa juga akan mendapatkan delapan jenis seragam, mulai dari seragam harian SD, SMP, SMA, hingga seragam pesiar, pramuka, olahraga, kemeja batik khas Sekolah Rakyat, batik nasional, dan seragam laboratorium.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, sebanyak 143 dari 1.469 guru Sekolah Rakyat yang lolos seleksi memilih mundur dari tugas. Jumlah tersebut sekitar 9 persen, namun ia memastikan tidak akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat memberikan pembekalan kepada Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta, Selasa (19/8).

“Sekitar 9 persen guru mengundurkan diri. Kita tidak tahu alasan pastinya, tapi kemungkinan karena lokasi penempatan yang jauh,” ujarnya.

Meski menghormati keputusan itu, ia menyayangkan karena seharusnya para guru sudah memahami sejak awal bahwa penempatan bisa dilakukan di mana saja sesuai kebutuhan. Untuk mengantisipasi, Kemensos sudah menyiapkan penggantinya dari 900 guru yang kini tengah disiapkan.

Baca Juga:  Sekolah Rakyat Siap Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Gunakan Asrama Haji

Ia menegaskan, pengunduran diri itu tidak berpengaruh pada kegiatan belajar. Pasalnya, para guru yang mundur bertugas di 23 sekolah yang proses belajarnya memang belum dimulai.

Lebih jauh, Gus Ipul menjelaskan bahwa 900 guru tambahan akan ditempatkan di 65 Sekolah Rakyat baru yang mulai beroperasi September 2025. Dengan tambahan itu, akan ada sekitar 6.100 siswa baru yang terbagi dalam 248 rombongan belajar. “Sehingga total ada 165 Sekolah Rakyat hingga September 2025,” jelasnya.

Dalam pembekalan itu, Gus Ipul juga menitipkan pesan kepada para guru dan kepala sekolah agar benar-benar memberikan yang terbaik untuk murid. Ia menyoroti masih adanya murid SMA yang belum lancar membaca dan bahkan ada anak-anak yang masih mengompol. “Jangan khawatir kalau tidak ada masalah, pasti ada saja,” ujarnya sambil bercanda, disambut tawa peserta.

Baca Juga:  Pekanbaru Terpilih Jadi Satu-Satunya Daerah di Riau Penerima Program Sekolah Rakyat

Ia pun menekankan agar tidak ada praktik bullying maupun kekerasan, baik fisik maupun seksual, di lingkungan sekolah. Kerja sama dengan wali asuh dan wali asrama sangat diperlukan dalam mendukung pengawasan serta pendidikan anak-anak.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga memperkenalkan seragam almamater Sekolah Rakyat. Seragam ini berupa jas merah marun lengkap dengan baret warna senada, mirip seragam Kopassus. Di bagian dada kiri terdapat pin logo Sekolah Rakyat, sementara dada kanan bertuliskan nama siswa.

Selain jas almamater, para siswa juga akan mendapatkan delapan jenis seragam, mulai dari seragam harian SD, SMP, SMA, hingga seragam pesiar, pramuka, olahraga, kemeja batik khas Sekolah Rakyat, batik nasional, dan seragam laboratorium.(jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari