Senin, 3 Juni 2024

Bantuan Polda Riau Diterima

Korban Galodo Mengungsi ke Pondok Sawa

PADANG (RIAUPOS.CO)- Korban galodo di Jorong Panti, Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan yang terjadi Sabtu (11/5) lalu, masih trauma. Beberapa dari mereka lebih memilih mengungsi ke pondok persawahan.

Bupati Tanahdatar Eka Putra didampingi Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) Padang Mayor Marinir Dany Aprianto Putro M Tr Opsla, Kabag Prokopim Dedi Tri Widono, Camat Rambatan Roza Melfita dan Wali Nagari Rambatan mengunjungi warga Jorong Panti Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor itu, kemarin.

Setidaknya pada kesempatan itu, ada beberapa titik pengungsian warga sempat didatangi langsung oleh bupati bersama rombongan. Rata-rata warga yang mengungsi mengaku masih trauma akibat banjir bandang dan tanah longsor pekan lalu.

Namun uniknya mereka mengungsi di pondok-pondok yang berada tidak jauh dari lokasi rumahnya. Rata-rata mereka tidak mau mengungsi di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah nagari dan kecamatan dengan alasan agar tetap bisa mengawasi dan menjaga hewan ternaknya.

Dalam satu pondok ada yang diisi oleh 3 sampai 5 keluarga. Namun kendalanya di pondok yang mereka tempati tidak ada aliran listrik, sehingga saat malam tiba mereka terpaksa tidur tanpa adanya penerangan sama sekali.

- Advertisement -

Mengetahui hal itu, Bupati Eka Putra saat berada di lokasi langsung memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan genset sebagai alat penerangan sementara bagi warga yang mengungsi.

Selain itu, bantuan berupa sembako dan selimut juga diberikan untuk para pengungsi.

- Advertisement -

“Unik di sini, mereka membuat pondok-pondok sendiri untuk mengungsi dan mereka tidak mau diajak ke tempat pengungsian yang sudah disediakan di Kantor Wali Nagari setempat,” ujar Bupati.

Bupati Eka Putra menyampaikan, total pengungsi di Jorong Panti berjumlah 154 orang dan semuanya telah diberikan bantuan logistik untuk mereka selama berada di pengungsian.

“Untuk kebutuhan pengungsi kita drop ke kecamatan, setelah itu dari kecamatan baru disalurkan langsung kepada warga kita yang mengungsi melalui wali nagari. Yang pasti kebutuhan bahan pokoknya kita penuhi, seperti beras, mi instan, telur, air minum dan yang lainnya. Yang penting warga kami nyaman dan bisa menghilangkan dari trauma yang mereka alami saat ini,” jelasnya.

Bupati Eka Putra juga mengatakan, rata-rata pengungsi yang ditemuinya mengalami trauma. Sehingga mereka belum mau kembali ke rumah masing-masing walaupun saat ini rumah mereka saat ini sudah dibersihkan.

“Rata-rata yang saya temui disini mereka mengalami trauma, jadi upaya kita besok akan datangkan langsung tim trauma healing dari kepolisian untuk membantu mereka menghilangkan trauma,” ujarnya.

Di kesempatan itu, Bupati dan rombongan juga sempat mengunjungi salah satu korban hanyut yang selamat dan beberapa korban yang rumahnya hanyut diterjang banjir bandang.

Pencarian Korban Hilang Terus Dilanjutkan

Personel gabungan yang tergabung di 6 sektor dengan 320 personel kembali menelusuri daerah potensi adanya korban banjir bandang dan tanah longsor di beberapa tititk daerah di Kabupaten Tanahdatar.

Dalam pencarian kali ini, personel dan 2 unit perahu karet dari FAJI Tanahdatar juga diturunkan untuk penyisiran aliran sungai, mulai dari Kecamatan Padang Ganting hingga perbatasan Kabupaten Sijunjung.

“Dua unit rafting dengan 5 personel di masing-masingnya diturunkan di Kecamatan Padang Ganting menyisir aliran sungai hingga perbatasan Sijunjung,” ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Hendri selepas apel gabungan, di Indo Jolito, Ahad (19/5).

Korlap Hendri mengatakan, pencarian kembali dilaksanakan untuk mencari 10 korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tanahdatar yang masih hilang. “Sektor lainnya, kita bagi di beberapa daerah di Kabupaten Tanahdatar, yakni di Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Tanjung Emas,” tambahnya.

Bantuan Polda Riau Sampai

Kepolisian Daerah (Polda) Riau turut mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang di Sumatera Barat. Bantuan dengan tiga truk ini langsung dibagikan oleh Polres di beberapa daerah di Sumbar. Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Hery Murwono mengatakan, bantuan dari Polda Riau disalurkan oleh personel Polres Padang Panjang dan Polres Tanahdatar.

“Kemarin kami sudah mendapat informasi dari Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Wiyarso Wardoyo Putro dan Kapolres Tanahdatar AKBP Derry Indra bahwa bantuan sudah dibagikan,” sebut Hery, Ahad (19/5).

Baca Juga:  Agam Dikepung Banjir dan Longsor

Sebelumnya, Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Wiyarso Wardoyo Putro menyampaikan pihaknya telah menerima bantuan dari Polda Riau untuk warga terdampak bencana alam diwilayah hukum Polres Padang Panjang.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial dari Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal. Semoga bantuan dari Kapolda Riau bisa bermanfaat bagi warga yang terdampak dan menjadi amal bagi bapak dan jajarannya,” ucap AKBP Kartyana.

Ia menambahkan, bantuan akan segera kami salurkan dengan berkoordinasi dengan BPBD Padang Panjang dan Tanahdatar untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Tanah Datar AKBP Derry Indra.  “Pasca terjadinya banjir bandang yang menimpa beberapa daerah di Sumatera Barat banyak Polri diseluruh wilayah turut membantu dalam pemulihan dan penanggulangan,” sebutnya.

Akses Menuju Nagari Sungai Jambu Mulai Terbuka

Banjir lahar dingin dan galodo yang melanda Kabupaten Tanahdatar Sabtu (11/5) pekan lalu mengakibatkan 23 unit jembatan di enam kecamatan putus. Sementara itu, tiga unit mengalami rusak berat dan 10 unit rusak ringan.

Kepala Dinas PUPR Tanahdatar Ten Feri mengatakan, sejumlah unit jembatan telah dibangun secara swadaya oleh masyarakat bersama pemerintah setempat untuk memulihkan akses.

“Sudah ada sekitar 10 unit jembatan darurat yang dibangun dengan kondisi sebelumnya putus akibat galodo yang melanda enam kecamatan di Tanahdatar. 10 jembatan darurat yang dibangun merupakan swadaya masyarakat berupa jembatan pohon dan kayu kelapa,” ujar Ten Feri, saar dijumpai di Batusangkar, Sabtu (18/5).

Dia menjelaskan, 10 jembatan darurat yang telah dibangun tersebut di antaranya empat jembatan di Kecamatan X Koto yaitu Jembatan Katiagan di Paninjauan, Jembatan Tanjung Pintu Rangkuangan, Jembatan Pincuran Tujuah/Batang Pensi, dan Jembatan Bawah Kubang di Koto Laweh.

Kemudian di Batipuah Baruah Kecamatan Batipuah sebanyak dua jembatan yaitu Jembatan Kandang Panjang dan Jembatan Sungai Maruok. Sementara itu, di Kecamatan Pariangan sebanyak tiga unit yaitu jembatan Rona Taluak, Jembatan Pulai dan Jembatan Lona Ompang.  “Di Lima Kaum jembatan Tigo Niniak dan jembatan Congkong di Parambahan dan jembatan Silaki 1 Nagari Limo,” terangnya.

Lebih lanjut, Ten Feri mengatakan Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) TNI juga membantu pembangunan jembatan bailey di sejumlah titik. “Satu jembatan Katiangan di Paninjauan Kecamatan X Koto, jembatan Tanjung Pintu Rangkuangan dan Jembatan Bawah Kubang di Koto Laweh, jembatan Tigo Niniak di Parambahan Kecamatan Lima Kaum, Jembatan Silaki 1 di Nagari Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum,” katanya.

Satu jembatan bailey kata Ten Feri, sudah terpasang yaitu di Jembatan Rona Toluak di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan.

Sementara itu, untuk jembatan yang mengalami kerusakan berat seperti Jembatan Ngungun sudah dipasang jembatan kayu kelapa swadaya masyarakat dan jembatan dengan kerusakan ringan akan dilakukan pemeliharaan rutin oleh Dinas PU secara bertahap.

Di lain pihak, Kapolsek Pariangan AKP Surya Wahyudi menyebutkan, jika akses ke Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan telah bisa dilalui via Nagari Parambahan, setelah jembatan kayu dibangun beberapa hari terakhir.

Setidaknya, untuk saat ini terdata pengungsi di wilayah itu sebanyak 82 Kepala Keluarga (KK). Hanya saja, pengungsi di Sungai Jambu tidak terkonsentrasi pada satu tempat.”Mereka mengungsi di rumah yang ditunjuk oleh pihak pemerintah nagari. Atau ada juga yang numpang di rumah tetangga dan sanak famili,” terang Kapolsek, Ahad (19/5) sore.

Nagari Sungai Jambu juga terdampak bencana Galodo yang terjadi pada Sabtu (11/5) pekan lalu. Dimana, dua warga Sungai Jambu menjadi korban, satu berhasil ditemukan, sedangkan seorang lainnya belum berhasil dijumpai hingga Ahad (19/4).

Untuk akses warga saat ini terangnya, baru bisa melalui via Parambahan, sedangkan beberapa jalur lainnya masih belum bisa ditempuh karena beberapa jembatan menuju Sungai Jambu masih putus.

“ Hingga sekarang semua yang mengungsi masih bertahan di pengungsian. Untuk makan pengungsi sudah ad adapur umum yang didirikan Baznas dengan tenaga pelaksana dari tagana dan relawan asal Pasaman, “ terangnya.

Lokasi dapur umum dan poskobencana didirikan di dekat Kantor Walinagari Sungai Jambu. “Untuk makan dan minum, alhamdulillah tidak kesulitan, sejauh ini bantuan cukup banyak, namun jika bantuan putus tentu stok akna habis, “ terangnya.

Baca Juga:  Pengungsi Korban Galodo Mulai Terserang Gatal-Gatal

Kapolsek berharap agar akses masuk ke Nagari Sungai Jambu dapat segera selesai. “Untuk sekarang cuma melalui Parambahan dengan jembatan kayu, sedangkan jembatan melalui Sawah Tangah sudah hampir selesai yang dikerjakan oleh Denzipur Palembang, “ ujarnya.

Di Agam, Satu Orang Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian dan pemulihan pasca banjir aliran lahar dingin  dan banjir bandang di Kabupaten Agam terus berlangsung. Di saat bersamaan, pembangunan jembatan bailey, normalisasi sungai serta pembersihan material terus dilaksanakan.

Hingga Ahad (19/5) satu korban masih dalam pencarian. Korban tersebut bernama Sahar, laki-laki usia 60. Ia merupakan warga Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua. Sampai saat ini jumlah korban yang ditemukan telah berjumlah 22 orang.

Pantauan RPG di Jembatan Kasiak, Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam upaya pembanguan jembatan bailey terus berlangsung. Jembatan Kasiak sebelumnya telah dirobohkan dan rangka besi untuk jembatan baru telah dipasang.

Di saat bersamaan, sejumlah alat berat nampak terus bekerja, melakukan pembersihan material aliran lahar dingin dan normalisasi aliran air. Masyarakat juga terlihat terus membersihkan rumah, mulai dari memeriahkan material pasir hingga membersihkan perabotan yang masih bisa diselamatkan.

Trauma Healing bagi Masyarakat dan Anak-Anak

Tidak jauh dari posko, di Masjid Muhsinin, Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Agam, Tim Psikologi Mabes Polri dan Polwan Polda Sumbar serta Polresta  Bukittinggi, mengadakan kegiatan trauma healing dan yasinan bersama masyarakat terdampak.

“Untuk trauma healing, kita akan lakukan besok (hari ini, red), kita menurunkan empat orang psikolog dari Mabes Polri, dan juga akan didukung oleh tim kesehatan dari Polda Sumbar, Polresta Bukittinggi,” ujar Brigjen Pol Desy Adriani, Psikolog Kepolisian Utama Tingkat II SSDM Polri saat kami wawancarai sesuai kegiatan muhasabah dan yasinan di Masjid Muhsinin, Ahad (19/5).

Selain itu ia menyebutkan akan melakukan pemeriksaan kesehatan serta penyerahan obat-obatan ke posko pengungsian di SD 08 Kecamatan Canduang. “Bersama tim kesehatan dari Polda Sumbar dan Polresta Bukittinggi, kami juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan. Penyerahan obat-obatan dan sejumlah bantuan,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas musibah ini dan berharap keluarga yang ditinggalkan selalu tabah. “Hari ini (kemarin, red) kami melakukan doa, yasinan dan muhasabah. Kita berdoa korban yang masih dalam pencarian segera ditemukan. Semua korban meninggal semoga khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” tambahnya.

Kementerian Pertanian Siapkan Anggaran untuk Pemulihan Lahan

Kementerian Pertanian pastikan bantuan untuk petani terdampak musibah di Sumatera Barat ini. Bantuan bernilai miliaran rupiah ini akan diberikan dalam bentuk pemulihan lahan, bibit, pupuk dan peralatan pertanian.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan ke daerah terdampak di Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, Sabtu (18/5).

“Berdasarkan laporan yang kita terima, ada sekitar 450 hektare lahan rusak dan sekitar 1.600 hektare tanaman yang rusak. Kementrian Pertanian akan memberikan bantuan untuk rehabilitasi area pertanian. Kami anggarkan sebesar Rp10 miliar bagi petani terbanyak,” ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa anggaran itu telah tersedia. Selain dalam bentuk rehabilitasi lahan, Kementerian Pertanian juga akan memberikan dalam bantuan dalam bentuk benih, pupuk dan alat mesin pertanian,

“Mungkin totalnya akan sekitar Rp20 miliar. Bantuan ini akan kita salurkan secepatnya. Karena saudara kita terkena musibah maka perlu perhatian khusus dan sesegera mungkin,” tambahnya.

Amran juga mengimbau agar pemerintah provinsi dan kabupaten agar segera menindaklanjuti hal ini dengan mengirimkan permohonan ke pemerintah pusat. Pada kesempatan ini, Amran juga menyampaikan belasungkawa terhadap  korban yang terdampak bencana di Sumatera Barat.

“Saya turut mengucapkan duka cita atas musibah  yang menimpa saudara kita di Sumatera Barat. Kita doakan agar korban Khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” tuturnya.(stg/nda/rpg)

Laporan RPG dan AFIAT ANANDA, Padang dan Pekanbaru

PADANG (RIAUPOS.CO)- Korban galodo di Jorong Panti, Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan yang terjadi Sabtu (11/5) lalu, masih trauma. Beberapa dari mereka lebih memilih mengungsi ke pondok persawahan.

Bupati Tanahdatar Eka Putra didampingi Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) Padang Mayor Marinir Dany Aprianto Putro M Tr Opsla, Kabag Prokopim Dedi Tri Widono, Camat Rambatan Roza Melfita dan Wali Nagari Rambatan mengunjungi warga Jorong Panti Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor itu, kemarin.

Setidaknya pada kesempatan itu, ada beberapa titik pengungsian warga sempat didatangi langsung oleh bupati bersama rombongan. Rata-rata warga yang mengungsi mengaku masih trauma akibat banjir bandang dan tanah longsor pekan lalu.

Namun uniknya mereka mengungsi di pondok-pondok yang berada tidak jauh dari lokasi rumahnya. Rata-rata mereka tidak mau mengungsi di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah nagari dan kecamatan dengan alasan agar tetap bisa mengawasi dan menjaga hewan ternaknya.

Dalam satu pondok ada yang diisi oleh 3 sampai 5 keluarga. Namun kendalanya di pondok yang mereka tempati tidak ada aliran listrik, sehingga saat malam tiba mereka terpaksa tidur tanpa adanya penerangan sama sekali.

Mengetahui hal itu, Bupati Eka Putra saat berada di lokasi langsung memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan genset sebagai alat penerangan sementara bagi warga yang mengungsi.

Selain itu, bantuan berupa sembako dan selimut juga diberikan untuk para pengungsi.

“Unik di sini, mereka membuat pondok-pondok sendiri untuk mengungsi dan mereka tidak mau diajak ke tempat pengungsian yang sudah disediakan di Kantor Wali Nagari setempat,” ujar Bupati.

Bupati Eka Putra menyampaikan, total pengungsi di Jorong Panti berjumlah 154 orang dan semuanya telah diberikan bantuan logistik untuk mereka selama berada di pengungsian.

“Untuk kebutuhan pengungsi kita drop ke kecamatan, setelah itu dari kecamatan baru disalurkan langsung kepada warga kita yang mengungsi melalui wali nagari. Yang pasti kebutuhan bahan pokoknya kita penuhi, seperti beras, mi instan, telur, air minum dan yang lainnya. Yang penting warga kami nyaman dan bisa menghilangkan dari trauma yang mereka alami saat ini,” jelasnya.

Bupati Eka Putra juga mengatakan, rata-rata pengungsi yang ditemuinya mengalami trauma. Sehingga mereka belum mau kembali ke rumah masing-masing walaupun saat ini rumah mereka saat ini sudah dibersihkan.

“Rata-rata yang saya temui disini mereka mengalami trauma, jadi upaya kita besok akan datangkan langsung tim trauma healing dari kepolisian untuk membantu mereka menghilangkan trauma,” ujarnya.

Di kesempatan itu, Bupati dan rombongan juga sempat mengunjungi salah satu korban hanyut yang selamat dan beberapa korban yang rumahnya hanyut diterjang banjir bandang.

Pencarian Korban Hilang Terus Dilanjutkan

Personel gabungan yang tergabung di 6 sektor dengan 320 personel kembali menelusuri daerah potensi adanya korban banjir bandang dan tanah longsor di beberapa tititk daerah di Kabupaten Tanahdatar.

Dalam pencarian kali ini, personel dan 2 unit perahu karet dari FAJI Tanahdatar juga diturunkan untuk penyisiran aliran sungai, mulai dari Kecamatan Padang Ganting hingga perbatasan Kabupaten Sijunjung.

“Dua unit rafting dengan 5 personel di masing-masingnya diturunkan di Kecamatan Padang Ganting menyisir aliran sungai hingga perbatasan Sijunjung,” ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Hendri selepas apel gabungan, di Indo Jolito, Ahad (19/5).

Korlap Hendri mengatakan, pencarian kembali dilaksanakan untuk mencari 10 korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tanahdatar yang masih hilang. “Sektor lainnya, kita bagi di beberapa daerah di Kabupaten Tanahdatar, yakni di Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Tanjung Emas,” tambahnya.

Bantuan Polda Riau Sampai

Kepolisian Daerah (Polda) Riau turut mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang di Sumatera Barat. Bantuan dengan tiga truk ini langsung dibagikan oleh Polres di beberapa daerah di Sumbar. Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Hery Murwono mengatakan, bantuan dari Polda Riau disalurkan oleh personel Polres Padang Panjang dan Polres Tanahdatar.

“Kemarin kami sudah mendapat informasi dari Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Wiyarso Wardoyo Putro dan Kapolres Tanahdatar AKBP Derry Indra bahwa bantuan sudah dibagikan,” sebut Hery, Ahad (19/5).

Baca Juga:  Agam Dikepung Banjir dan Longsor

Sebelumnya, Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Wiyarso Wardoyo Putro menyampaikan pihaknya telah menerima bantuan dari Polda Riau untuk warga terdampak bencana alam diwilayah hukum Polres Padang Panjang.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial dari Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal. Semoga bantuan dari Kapolda Riau bisa bermanfaat bagi warga yang terdampak dan menjadi amal bagi bapak dan jajarannya,” ucap AKBP Kartyana.

Ia menambahkan, bantuan akan segera kami salurkan dengan berkoordinasi dengan BPBD Padang Panjang dan Tanahdatar untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Tanah Datar AKBP Derry Indra.  “Pasca terjadinya banjir bandang yang menimpa beberapa daerah di Sumatera Barat banyak Polri diseluruh wilayah turut membantu dalam pemulihan dan penanggulangan,” sebutnya.

Akses Menuju Nagari Sungai Jambu Mulai Terbuka

Banjir lahar dingin dan galodo yang melanda Kabupaten Tanahdatar Sabtu (11/5) pekan lalu mengakibatkan 23 unit jembatan di enam kecamatan putus. Sementara itu, tiga unit mengalami rusak berat dan 10 unit rusak ringan.

Kepala Dinas PUPR Tanahdatar Ten Feri mengatakan, sejumlah unit jembatan telah dibangun secara swadaya oleh masyarakat bersama pemerintah setempat untuk memulihkan akses.

“Sudah ada sekitar 10 unit jembatan darurat yang dibangun dengan kondisi sebelumnya putus akibat galodo yang melanda enam kecamatan di Tanahdatar. 10 jembatan darurat yang dibangun merupakan swadaya masyarakat berupa jembatan pohon dan kayu kelapa,” ujar Ten Feri, saar dijumpai di Batusangkar, Sabtu (18/5).

Dia menjelaskan, 10 jembatan darurat yang telah dibangun tersebut di antaranya empat jembatan di Kecamatan X Koto yaitu Jembatan Katiagan di Paninjauan, Jembatan Tanjung Pintu Rangkuangan, Jembatan Pincuran Tujuah/Batang Pensi, dan Jembatan Bawah Kubang di Koto Laweh.

Kemudian di Batipuah Baruah Kecamatan Batipuah sebanyak dua jembatan yaitu Jembatan Kandang Panjang dan Jembatan Sungai Maruok. Sementara itu, di Kecamatan Pariangan sebanyak tiga unit yaitu jembatan Rona Taluak, Jembatan Pulai dan Jembatan Lona Ompang.  “Di Lima Kaum jembatan Tigo Niniak dan jembatan Congkong di Parambahan dan jembatan Silaki 1 Nagari Limo,” terangnya.

Lebih lanjut, Ten Feri mengatakan Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) TNI juga membantu pembangunan jembatan bailey di sejumlah titik. “Satu jembatan Katiangan di Paninjauan Kecamatan X Koto, jembatan Tanjung Pintu Rangkuangan dan Jembatan Bawah Kubang di Koto Laweh, jembatan Tigo Niniak di Parambahan Kecamatan Lima Kaum, Jembatan Silaki 1 di Nagari Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum,” katanya.

Satu jembatan bailey kata Ten Feri, sudah terpasang yaitu di Jembatan Rona Toluak di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan.

Sementara itu, untuk jembatan yang mengalami kerusakan berat seperti Jembatan Ngungun sudah dipasang jembatan kayu kelapa swadaya masyarakat dan jembatan dengan kerusakan ringan akan dilakukan pemeliharaan rutin oleh Dinas PU secara bertahap.

Di lain pihak, Kapolsek Pariangan AKP Surya Wahyudi menyebutkan, jika akses ke Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan telah bisa dilalui via Nagari Parambahan, setelah jembatan kayu dibangun beberapa hari terakhir.

Setidaknya, untuk saat ini terdata pengungsi di wilayah itu sebanyak 82 Kepala Keluarga (KK). Hanya saja, pengungsi di Sungai Jambu tidak terkonsentrasi pada satu tempat.”Mereka mengungsi di rumah yang ditunjuk oleh pihak pemerintah nagari. Atau ada juga yang numpang di rumah tetangga dan sanak famili,” terang Kapolsek, Ahad (19/5) sore.

Nagari Sungai Jambu juga terdampak bencana Galodo yang terjadi pada Sabtu (11/5) pekan lalu. Dimana, dua warga Sungai Jambu menjadi korban, satu berhasil ditemukan, sedangkan seorang lainnya belum berhasil dijumpai hingga Ahad (19/4).

Untuk akses warga saat ini terangnya, baru bisa melalui via Parambahan, sedangkan beberapa jalur lainnya masih belum bisa ditempuh karena beberapa jembatan menuju Sungai Jambu masih putus.

“ Hingga sekarang semua yang mengungsi masih bertahan di pengungsian. Untuk makan pengungsi sudah ad adapur umum yang didirikan Baznas dengan tenaga pelaksana dari tagana dan relawan asal Pasaman, “ terangnya.

Lokasi dapur umum dan poskobencana didirikan di dekat Kantor Walinagari Sungai Jambu. “Untuk makan dan minum, alhamdulillah tidak kesulitan, sejauh ini bantuan cukup banyak, namun jika bantuan putus tentu stok akna habis, “ terangnya.

Baca Juga:  Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan Korban Bencana Alam ke Sumatera Barat

Kapolsek berharap agar akses masuk ke Nagari Sungai Jambu dapat segera selesai. “Untuk sekarang cuma melalui Parambahan dengan jembatan kayu, sedangkan jembatan melalui Sawah Tangah sudah hampir selesai yang dikerjakan oleh Denzipur Palembang, “ ujarnya.

Di Agam, Satu Orang Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian dan pemulihan pasca banjir aliran lahar dingin  dan banjir bandang di Kabupaten Agam terus berlangsung. Di saat bersamaan, pembangunan jembatan bailey, normalisasi sungai serta pembersihan material terus dilaksanakan.

Hingga Ahad (19/5) satu korban masih dalam pencarian. Korban tersebut bernama Sahar, laki-laki usia 60. Ia merupakan warga Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua. Sampai saat ini jumlah korban yang ditemukan telah berjumlah 22 orang.

Pantauan RPG di Jembatan Kasiak, Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam upaya pembanguan jembatan bailey terus berlangsung. Jembatan Kasiak sebelumnya telah dirobohkan dan rangka besi untuk jembatan baru telah dipasang.

Di saat bersamaan, sejumlah alat berat nampak terus bekerja, melakukan pembersihan material aliran lahar dingin dan normalisasi aliran air. Masyarakat juga terlihat terus membersihkan rumah, mulai dari memeriahkan material pasir hingga membersihkan perabotan yang masih bisa diselamatkan.

Trauma Healing bagi Masyarakat dan Anak-Anak

Tidak jauh dari posko, di Masjid Muhsinin, Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Agam, Tim Psikologi Mabes Polri dan Polwan Polda Sumbar serta Polresta  Bukittinggi, mengadakan kegiatan trauma healing dan yasinan bersama masyarakat terdampak.

“Untuk trauma healing, kita akan lakukan besok (hari ini, red), kita menurunkan empat orang psikolog dari Mabes Polri, dan juga akan didukung oleh tim kesehatan dari Polda Sumbar, Polresta Bukittinggi,” ujar Brigjen Pol Desy Adriani, Psikolog Kepolisian Utama Tingkat II SSDM Polri saat kami wawancarai sesuai kegiatan muhasabah dan yasinan di Masjid Muhsinin, Ahad (19/5).

Selain itu ia menyebutkan akan melakukan pemeriksaan kesehatan serta penyerahan obat-obatan ke posko pengungsian di SD 08 Kecamatan Canduang. “Bersama tim kesehatan dari Polda Sumbar dan Polresta Bukittinggi, kami juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan. Penyerahan obat-obatan dan sejumlah bantuan,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas musibah ini dan berharap keluarga yang ditinggalkan selalu tabah. “Hari ini (kemarin, red) kami melakukan doa, yasinan dan muhasabah. Kita berdoa korban yang masih dalam pencarian segera ditemukan. Semua korban meninggal semoga khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” tambahnya.

Kementerian Pertanian Siapkan Anggaran untuk Pemulihan Lahan

Kementerian Pertanian pastikan bantuan untuk petani terdampak musibah di Sumatera Barat ini. Bantuan bernilai miliaran rupiah ini akan diberikan dalam bentuk pemulihan lahan, bibit, pupuk dan peralatan pertanian.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan ke daerah terdampak di Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, Sabtu (18/5).

“Berdasarkan laporan yang kita terima, ada sekitar 450 hektare lahan rusak dan sekitar 1.600 hektare tanaman yang rusak. Kementrian Pertanian akan memberikan bantuan untuk rehabilitasi area pertanian. Kami anggarkan sebesar Rp10 miliar bagi petani terbanyak,” ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa anggaran itu telah tersedia. Selain dalam bentuk rehabilitasi lahan, Kementerian Pertanian juga akan memberikan dalam bantuan dalam bentuk benih, pupuk dan alat mesin pertanian,

“Mungkin totalnya akan sekitar Rp20 miliar. Bantuan ini akan kita salurkan secepatnya. Karena saudara kita terkena musibah maka perlu perhatian khusus dan sesegera mungkin,” tambahnya.

Amran juga mengimbau agar pemerintah provinsi dan kabupaten agar segera menindaklanjuti hal ini dengan mengirimkan permohonan ke pemerintah pusat. Pada kesempatan ini, Amran juga menyampaikan belasungkawa terhadap  korban yang terdampak bencana di Sumatera Barat.

“Saya turut mengucapkan duka cita atas musibah  yang menimpa saudara kita di Sumatera Barat. Kita doakan agar korban Khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” tuturnya.(stg/nda/rpg)

Laporan RPG dan AFIAT ANANDA, Padang dan Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari