BANGKINANG dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lalu lintas jalan Riau-Sumatera Barat Km 106 Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar yang sempat terjadi antrean panjang karena longsor, kini mulai kembali lancar pada Jumat (13/9). Namun, rekayasa lalu lintas sistem buka tutup masih diberlakukan. Tak hanya itu, kendaraan bertonase berat diimbau lewat Kiliran Jao-Telukkuantan.
Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kasatlantas Polres Kampar AKP Vino Lestari mengatakan, sampai pukul 18.00 WIB, arus lalu lintas di lokasi longsor terpantau lancar, tidak ada antrean, baik dari arah Pekanbaru maupun Sumbar.
Ini dikarenakan longsor di jalan existing sudah diperbaiki. ”Buka tutup hanya untuk kendaraan bertonase lebih yang hanya bisa lewat jalan existing. Jadi kalau ada yang mau lewat, baik dari arah Riau maupun Sumbar harus bergantian,” jelasnya.
Vino Lestari menambahkan, untuk mengantisipasi libur panjang ini, Satlantas Polres Kampar akan menempatkan personel di lapangan dan menyampaikan imbauan untuk berhati-hati kalau ada warga yang memanfaatkan libur panjang ke Sumbar atau sebaliknya.
Sementara itu, di lapangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau mulai melakukan perbaikan, Jumat (13/9). Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, saat ini tim sedang melakukan persiapan pekerjaan untuk penggalian box culvert dan perkuatan pada jembatan bailey yang sudah dibangun. “Tim mulai melakukan pekerjaan galian box culvert dan perkuatan jembatan bailey,” katanya.
BPJB menargetkan, perbaikan jalan lintas tersebut akan selesai pada akhir November mendatang. Karena itu, pihaknya berharap agar selama pelaksanaan perbaikan tidak ada kendala di lokasi. “Targetnya akhir November pekerjaan perbaikan jalan selesai. Mudah-mudahan tidak ada kendala seperti cuaca,” sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengimbau kendaraan dengan tonase berat untuk sementara menggunakan jalan alternatif supaya tidak terjadi kemacetan di dekat lokasi perbaikan jalan. “Kami imbau kendaraan muatan berat agar melalui jalur alternatif via Kiliran Jao-Telukkuantan, baik itu arah provinsi Riau maupun arah Sumbar,” katanya.
Lebih lanjut dikatakanya, penggunaan jalur alternatif tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan arus lalu lintas didekat jalan yang sedang dilakukan perbaikan. “Karena sedang dilakukan perbaikan, jadi kembali diberlakukan sistem buka tutup jalan khusus untuk kendaraan bertonase berat,” sebutnya.
Libur Panjang, BMKG Ingatkan Potensi Hujan
Masa libur panjang hingga Senin (16/9) lusa nampaknya dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk pergi melancong. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca, terutama potensi hujan.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menuturkan, analisis dinamika atmosfer terkini didapati aktivitas fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial. Ada juga sirkulasi siklonik juga terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia. ’’Fenomena tersebut meningkatkan ketersediaan massa uap air basah dan memicu gangguan pola angin yang dapat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan,’’ urainya.
BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah untuk periode 9-14 September 2024 secara signifikan. Potensi itu merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia. ’’Masyarakat diharapkan memahami titik-titik evakuasi saat terjadi bencana. Bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi seperti banjir, longsor, dan galodo (banjir bandang, red),’’ terangnya.(kom/sol/idr/bay/das)
Laporan KAMARUDIN dan SOLEH SAPUTRA, Bangkinang dan Pekanbaru