Rabu, 12 November 2025
spot_img

Bupati Siak Afni: Kas Daerah Hanya Rp7 Miliar, Kewajiban Rp125 Miliar

SIAK SRI INDRAPURA (RIAUPOS.CO) — Bupati Siak Afni Z mengungkapkan kondisi keuangan daerah sedang kritis. Kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak kini hanya tersisa sekitar Rp7 miliar hingga akhir tahun 2025.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Afni saat berdialog dengan tenaga buruh harian lepas (BHL) di Pasar Seni Siak, usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10).

Dalam kesempatan itu, Afni menjelaskan keterlambatan pembayaran gaji tenaga non-ASN, guru ngaji, dan BHL, yang selama ini menjadi perhatian publik.

“Saya jelaskan apa adanya. Per 28 Oktober 2025, kas Kabupaten Siak hanya sekitar Rp7 miliar. Sementara kewajiban pembayaran bulan ini saja mencapai Rp125 miliar. Setidak sehat itu fiskalnya,” ungkap Afni.

Baca Juga:  14 Paket Sabu Ditemukan di Rumah Bandar

Ia mengatakan, dana transfer dari pusat yang seharusnya sudah masuk pada 25 Oktober baru akan ditransfer oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) pada 31 Oktober mendatang.

“Kami sudah berusaha agar jadwal transfer bisa dipercepat karena menyangkut hajat hidup banyak orang. Tapi pihak KPPN tetap sesuai jadwal, baru transfer tanggal 31 Oktober,” jelasnya.

Karena keterlambatan tersebut, Pemkab Siak memastikan akan ada penundaan pembayaran gaji bagi sejumlah pegawai non-ASN dan pekerja honorer.

Afni menuturkan, dirinya telah memerintahkan Badan Keuangan Daerah (BKD) mencari alternatif dana talangan agar sebagian gaji dapat dicicil dalam pekan ini.

“Kami berusaha agar setidaknya sebagian pembayaran bisa dilakukan untuk beberapa OPD lebih dulu. Sisanya akan mulai dibayarkan lagi pada Senin (3/11),” ucapnya.

Baca Juga:  Produksi Beras Lokal Riau Masih Rendah

Bupati Afni juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pekerja yang terdampak. Ia menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menjaga agar roda pemerintahan tetap berjalan di tengah keterbatasan fiskal.

“Percayalah, kami pun tidak nyaman dengan situasi ini. Tapi kami terus mencari solusi agar semua bisa terselesaikan,” tutupnya.

SIAK SRI INDRAPURA (RIAUPOS.CO) — Bupati Siak Afni Z mengungkapkan kondisi keuangan daerah sedang kritis. Kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak kini hanya tersisa sekitar Rp7 miliar hingga akhir tahun 2025.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Afni saat berdialog dengan tenaga buruh harian lepas (BHL) di Pasar Seni Siak, usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10).

Dalam kesempatan itu, Afni menjelaskan keterlambatan pembayaran gaji tenaga non-ASN, guru ngaji, dan BHL, yang selama ini menjadi perhatian publik.

“Saya jelaskan apa adanya. Per 28 Oktober 2025, kas Kabupaten Siak hanya sekitar Rp7 miliar. Sementara kewajiban pembayaran bulan ini saja mencapai Rp125 miliar. Setidak sehat itu fiskalnya,” ungkap Afni.

Baca Juga:  Rasidah dapat Kejutan dari Bupati

Ia mengatakan, dana transfer dari pusat yang seharusnya sudah masuk pada 25 Oktober baru akan ditransfer oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) pada 31 Oktober mendatang.

- Advertisement -

“Kami sudah berusaha agar jadwal transfer bisa dipercepat karena menyangkut hajat hidup banyak orang. Tapi pihak KPPN tetap sesuai jadwal, baru transfer tanggal 31 Oktober,” jelasnya.

Karena keterlambatan tersebut, Pemkab Siak memastikan akan ada penundaan pembayaran gaji bagi sejumlah pegawai non-ASN dan pekerja honorer.

- Advertisement -

Afni menuturkan, dirinya telah memerintahkan Badan Keuangan Daerah (BKD) mencari alternatif dana talangan agar sebagian gaji dapat dicicil dalam pekan ini.

“Kami berusaha agar setidaknya sebagian pembayaran bisa dilakukan untuk beberapa OPD lebih dulu. Sisanya akan mulai dibayarkan lagi pada Senin (3/11),” ucapnya.

Baca Juga:  26 dari 82 SMP di Siak Menggunakan Chromebook

Bupati Afni juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pekerja yang terdampak. Ia menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menjaga agar roda pemerintahan tetap berjalan di tengah keterbatasan fiskal.

“Percayalah, kami pun tidak nyaman dengan situasi ini. Tapi kami terus mencari solusi agar semua bisa terselesaikan,” tutupnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SIAK SRI INDRAPURA (RIAUPOS.CO) — Bupati Siak Afni Z mengungkapkan kondisi keuangan daerah sedang kritis. Kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak kini hanya tersisa sekitar Rp7 miliar hingga akhir tahun 2025.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Afni saat berdialog dengan tenaga buruh harian lepas (BHL) di Pasar Seni Siak, usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10).

Dalam kesempatan itu, Afni menjelaskan keterlambatan pembayaran gaji tenaga non-ASN, guru ngaji, dan BHL, yang selama ini menjadi perhatian publik.

“Saya jelaskan apa adanya. Per 28 Oktober 2025, kas Kabupaten Siak hanya sekitar Rp7 miliar. Sementara kewajiban pembayaran bulan ini saja mencapai Rp125 miliar. Setidak sehat itu fiskalnya,” ungkap Afni.

Baca Juga:  8 KK di Tesso Nilo Laporkan Intimidasi ke Polisi Usai Setuju Relokasi

Ia mengatakan, dana transfer dari pusat yang seharusnya sudah masuk pada 25 Oktober baru akan ditransfer oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) pada 31 Oktober mendatang.

“Kami sudah berusaha agar jadwal transfer bisa dipercepat karena menyangkut hajat hidup banyak orang. Tapi pihak KPPN tetap sesuai jadwal, baru transfer tanggal 31 Oktober,” jelasnya.

Karena keterlambatan tersebut, Pemkab Siak memastikan akan ada penundaan pembayaran gaji bagi sejumlah pegawai non-ASN dan pekerja honorer.

Afni menuturkan, dirinya telah memerintahkan Badan Keuangan Daerah (BKD) mencari alternatif dana talangan agar sebagian gaji dapat dicicil dalam pekan ini.

“Kami berusaha agar setidaknya sebagian pembayaran bisa dilakukan untuk beberapa OPD lebih dulu. Sisanya akan mulai dibayarkan lagi pada Senin (3/11),” ucapnya.

Baca Juga:  Rasidah dapat Kejutan dari Bupati

Bupati Afni juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pekerja yang terdampak. Ia menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menjaga agar roda pemerintahan tetap berjalan di tengah keterbatasan fiskal.

“Percayalah, kami pun tidak nyaman dengan situasi ini. Tapi kami terus mencari solusi agar semua bisa terselesaikan,” tutupnya.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari