SIAK SRI INDRAPURA (RIAUPOS.CO) — Bupati Siak Afni Z mengungkapkan kondisi keuangan daerah sedang kritis. Kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak kini hanya tersisa sekitar Rp7 miliar hingga akhir tahun 2025.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Afni saat berdialog dengan tenaga buruh harian lepas (BHL) di Pasar Seni Siak, usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10).
Dalam kesempatan itu, Afni menjelaskan keterlambatan pembayaran gaji tenaga non-ASN, guru ngaji, dan BHL, yang selama ini menjadi perhatian publik.
“Saya jelaskan apa adanya. Per 28 Oktober 2025, kas Kabupaten Siak hanya sekitar Rp7 miliar. Sementara kewajiban pembayaran bulan ini saja mencapai Rp125 miliar. Setidak sehat itu fiskalnya,” ungkap Afni.
Ia mengatakan, dana transfer dari pusat yang seharusnya sudah masuk pada 25 Oktober baru akan ditransfer oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) pada 31 Oktober mendatang.
“Kami sudah berusaha agar jadwal transfer bisa dipercepat karena menyangkut hajat hidup banyak orang. Tapi pihak KPPN tetap sesuai jadwal, baru transfer tanggal 31 Oktober,” jelasnya.
Karena keterlambatan tersebut, Pemkab Siak memastikan akan ada penundaan pembayaran gaji bagi sejumlah pegawai non-ASN dan pekerja honorer.
Afni menuturkan, dirinya telah memerintahkan Badan Keuangan Daerah (BKD) mencari alternatif dana talangan agar sebagian gaji dapat dicicil dalam pekan ini.
“Kami berusaha agar setidaknya sebagian pembayaran bisa dilakukan untuk beberapa OPD lebih dulu. Sisanya akan mulai dibayarkan lagi pada Senin (3/11),” ucapnya.
Bupati Afni juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pekerja yang terdampak. Ia menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menjaga agar roda pemerintahan tetap berjalan di tengah keterbatasan fiskal.
“Percayalah, kami pun tidak nyaman dengan situasi ini. Tapi kami terus mencari solusi agar semua bisa terselesaikan,” tutupnya.



