Rabu, 9 Juli 2025

Malaria di Inhil Mulai Melandai

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – WALAU berstatus kejadian luar biasa (KLB), malaria di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah melandai, namun tim dari Dinas Kesehatan Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Inhil (Inhil) masih terus melakukan pendampingan.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Riau drg Wan Fajriatul Mamnunah melalui penanggung jawab malaria Musfardy Rustam mengatakan, dari hasil pemeriksaan terakhir, jumlah kasus malaria yang ditemukan di Desa Kuala Selat dan beberapa desa di sekitarnya berjumlah 152 kasus. Jumlah tersebut tercatat melandai jika dibandingkan dengan temuan kasus pada awal penetapan KLB.

‘’Jumlah kasus malaria di Inhil tepatnya di Desa Kuala Selat saat ini cenderung stabil. Total saat ini ditemukan 152 kasus malaria,’’ katanya, Jumat (25/10).

Baca Juga:  PKS Dilarang Tetapkan Harga TBS di Luar Ketetapan Pemerintah

Lebih lanjut dikatakannya, meskipun tergolong stabil, namun pihaknya terus melakukan kegiatan follow up pengobatan yang dilakukan bersama dengan petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

‘’Saat ini kegiatan pengobatan masih terus dilakukan, terutama kepada yang positif malaria dan telah dilakukan mikroskop,’’ sebutnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya juga melakukan penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga untuk memberantas nyamuk penyebab penyakit tersebut.

’’Penyemprotan insektisida residu ini kami lakukan sebagai langkah pencegahan. Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif membunuh nyamuk,’’ katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain penyemprotan, petugas juga menaburkan larvasida di kolam dan genangan air untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran malaria.

Baca Juga:  Kondisi Atlet dan Pelatih Dayung Riau Sudah Stabil

’’Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut memberikan dukungan dengan menyerahkan 500 lembar kelambu, 30 Kg insektisida dan 100 Kg bio-larvasida,’’ ujarnya.(hen)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru






Reporter: Soleh Saputra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – WALAU berstatus kejadian luar biasa (KLB), malaria di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah melandai, namun tim dari Dinas Kesehatan Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Inhil (Inhil) masih terus melakukan pendampingan.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Riau drg Wan Fajriatul Mamnunah melalui penanggung jawab malaria Musfardy Rustam mengatakan, dari hasil pemeriksaan terakhir, jumlah kasus malaria yang ditemukan di Desa Kuala Selat dan beberapa desa di sekitarnya berjumlah 152 kasus. Jumlah tersebut tercatat melandai jika dibandingkan dengan temuan kasus pada awal penetapan KLB.

‘’Jumlah kasus malaria di Inhil tepatnya di Desa Kuala Selat saat ini cenderung stabil. Total saat ini ditemukan 152 kasus malaria,’’ katanya, Jumat (25/10).

Baca Juga:  Pedagang dan Pembeli di Pasar Bawah Jalani Swab Tes

Lebih lanjut dikatakannya, meskipun tergolong stabil, namun pihaknya terus melakukan kegiatan follow up pengobatan yang dilakukan bersama dengan petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

‘’Saat ini kegiatan pengobatan masih terus dilakukan, terutama kepada yang positif malaria dan telah dilakukan mikroskop,’’ sebutnya.

- Advertisement -

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya juga melakukan penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga untuk memberantas nyamuk penyebab penyakit tersebut.

’’Penyemprotan insektisida residu ini kami lakukan sebagai langkah pencegahan. Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif membunuh nyamuk,’’ katanya.

- Advertisement -

Lebih lanjut dikatakannya, selain penyemprotan, petugas juga menaburkan larvasida di kolam dan genangan air untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran malaria.

Baca Juga:  Hujan Deras, Bawah Flyover Pasar Pagi Arengka Banjir

’’Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut memberikan dukungan dengan menyerahkan 500 lembar kelambu, 30 Kg insektisida dan 100 Kg bio-larvasida,’’ ujarnya.(hen)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru






Reporter: Soleh Saputra
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – WALAU berstatus kejadian luar biasa (KLB), malaria di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah melandai, namun tim dari Dinas Kesehatan Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Inhil (Inhil) masih terus melakukan pendampingan.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Riau drg Wan Fajriatul Mamnunah melalui penanggung jawab malaria Musfardy Rustam mengatakan, dari hasil pemeriksaan terakhir, jumlah kasus malaria yang ditemukan di Desa Kuala Selat dan beberapa desa di sekitarnya berjumlah 152 kasus. Jumlah tersebut tercatat melandai jika dibandingkan dengan temuan kasus pada awal penetapan KLB.

‘’Jumlah kasus malaria di Inhil tepatnya di Desa Kuala Selat saat ini cenderung stabil. Total saat ini ditemukan 152 kasus malaria,’’ katanya, Jumat (25/10).

Baca Juga:  TP PKK Indragiri Hilir Gerakkan Kader untuk Iuran Rutin Bulanan

Lebih lanjut dikatakannya, meskipun tergolong stabil, namun pihaknya terus melakukan kegiatan follow up pengobatan yang dilakukan bersama dengan petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

‘’Saat ini kegiatan pengobatan masih terus dilakukan, terutama kepada yang positif malaria dan telah dilakukan mikroskop,’’ sebutnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya juga melakukan penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga untuk memberantas nyamuk penyebab penyakit tersebut.

’’Penyemprotan insektisida residu ini kami lakukan sebagai langkah pencegahan. Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif membunuh nyamuk,’’ katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain penyemprotan, petugas juga menaburkan larvasida di kolam dan genangan air untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran malaria.

Baca Juga:  Diterkam dan Diseret Harimau, Buruh di Inhil Tewas

’’Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut memberikan dukungan dengan menyerahkan 500 lembar kelambu, 30 Kg insektisida dan 100 Kg bio-larvasida,’’ ujarnya.(hen)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru






Reporter: Soleh Saputra

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari