SIAK (RIAUPOS.CO) – Narkoba sudah menyasar pemuda di Siak, dan empat penyalahguna narkoba itu melakukan aksinya di salah satu hotel. Artinya, keempatnya menjadikan hotel sebagai tempat menikmati barang haram itu.
Hal itu tentu sangat miris, di tengah kemajuan zaman, serba digital dan orang sibuk melahirkan karya karya, mereka terbelenggu di dalam penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba ni merupakan persoalan sangat serius di kota yang berbudaya dan menjadi teladan karena religius dan The Truly Malay.
Sejarah panjang Kabupaten Siak ini, dengan beragam jejak budayanya, ternyata belum berhasil mencegah dan mengajak pemuda dan generasi muda terhindar dari narkoba.
“Sebagai kota wisata, kita mesti memberikan kesan dan gambaran positif, sehingga orang akan datang dan kembali lagi ke sini,” kata Ketua DPRD Siak Indra Gunawan.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama, untuk menyatukan langkah melawan dan mengatakan tidak pada narkoba.
Lingkungan sehat bagi generasi muda menjadi tugas bersama. Bagaimana menciptakan lingkungan sehat dan nyaman tentu perlu dibicarakan lintas generasi.
Tak cukup dengan sosialisasi ke sekolah sekolah. Diperlukan aksi nyata, dengan membangun komunikasi dua arah.
Apa yang diinginkan generasi muda. Hal hal apa yang dapat membangun semangat dan kreativitas mereka. Sebab sebagian yang terjerat narkoba tak hanya pemuda, tapi juga orangtua tua muda.
Beban berat karena menganggur, atau menghasilan dari hasil kerja sehari hari tidak mencukupi untuk sebulan. Membawa dampak tergoda dengan ajakan untuk melakukan hal hal yang awalnya biasa, nongkrong bareng, bermain game. Namun, setelah itu, apa saja bisa terjadi.
Merangkul dan peduli terhadap lingkungan, terutama aktivitas generasi muda, memang mesti dilakukan. Bukan saatnya lagi mengintervensi apa yang menjadi kegiatan generasi muda, namun sebaliknya mengajak berpikir dengan melihat realita. Sehingga bangkit kesadaran dan keinginan untuk menjadi lebih baik lagi, serta bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Semua elemen diharapkan saling mengawasi, mengingat dampak penyalahgunaan narkoba yang begitu besar, terutama untuk masa depan generasi muda dan kabupaten ini.
Tak cukup dengan sosialisasi, tapi juga penegakan hukum dipandang perlu untuk memberikan efek jera. Namun, memperketat pengawasan menjadi tugas bersama, terutama orang terdekat dan lingkungan.
“Hal ini tak hanya tugas penegak hukum, tapi menjadi tugas bersama,” sebut Indra Gunawan.
Tidak menutup kemungkinan tidak hanya empat pemuda, tapi lebih banyak jumlahnya. Saatnya semua berperan, tak hanya orangtua dan keluarga, tapi juga peran pemerintah sangat penting untuk menjaga setiap sudut kota ini dari peredaran narkoba, sebut politisi Partai Golkar ini.
Sadar atau tidak, diakui atau tidak, jaringan sudah masuk ke sendi sendi masyarakat Siak. Apapun ceritanya mereka yang tertangkap adalah wajah kita. Ada kepedihan yang mendalam karena telah gagal menjaga mereka sebagai generasi pewaris masa depan Siak.
Ada sesal, ada kecewa, dan situasi ini mesti diubah. Kekompakan yang tergerus mesti diperbaiki dengan menanamkan kesadaran memerangi narkoba secara bersama sama dengan semangat menjaga marwah Siak tercinta dan para pendiri.
Seorang ayah warga Mempura menceritakan bagaimana kepiluannya karena dua anak lelakinya, satu masih di bawah umur berhadapan dengan hukum karena kasus pencurian, dan keduanya diduga penyalahguna narkoba.
Apakah mencuri untuk melakukan penyalahgunaan narkoba, atau karena menggunakan narkoba makanya berani mencuri.
Dua sisi itu menjadi tanya yang tak terpecahkan oleh sang ayah. Sang ayah hanya bingung karena narkoba sudah sampai pada kehidupan orang yang ekonominya sulit.
“Di tengah kesulitan ekonomi, anaknya tetap pulang ke rumah. Lantas di mana bisa narkoba menyasar ke kedua putranya,” sebut Indra Gunawan mengulang ucapan sang ayah.
Indra Gunawan mengucapkan terima kasih atas kerja keras Polri yang hampir setiap hari mengungkap peredaran narkoba di Kabupaten Siak. Demikian juga dengan TNI yang telah berkolaborasi Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Semakin banyak yang diungkap artinya semakin banyak penyalahguna yang mesti diselamatkan. Hanya penegak hukum yang tahu mana yang harus direhab karena sebagai korban dan mana yang tetap lanjut karena sebagai pengedar.
Indra Gunawan mengajak generasi muda Siak untuk memperbanyak aktivitas positif dan memastikan berada di lingkungan pergaulan yang aman dari barang haram itu.
Banyak yang dapat dilakukan, diantaranya dengan menggali potensi sesuai minat dan bakat, sehingga apa yang dicita citakan dapat tercapai.
“Bagi yang sudah terlanjur, tolong keluarlah dari lingkaran itu. Kami Siap merangkul untuk bangkit dan bersama maju dan membesarkan Siak tercinta,” ajak Indra Gunawan yang bangga atas kerja kerja yang dilakukan pegiat pencegahan penyalahgunaan narkoba Windu Rukmana yang begitu mencintai Siak dan generasi penerus.
Jangan sungkan, jangan rendah diri, jangan khawatir, sebab disebutkan Indra Gunawan, sebagai wakil rakyat mereka akan selalu ada untuk masyarakat.(adv)
