SIAK (RIAUPOS.CO) – Tingginya curah hujan dan luapan sungai membuat 23 kampung atau desa di Kabupaten Siak terdampak banjir dengan 492 kepala keluarga dari sembilan kecamatan. Tentu saja hal itu memerlukan perhatian, tak hanya dari Pemkab Siak, tapi juga dari semua pihak, termasuk perusahaan yang beroperasi di sekitar kampung yang terdampak banjir dari tingginya curah hujan dan luapan pasang sungai.
“Kami bersama TNI/Polri dan jajaran, meninjau kondisi masyarakat dan melakukan evakuasi, serta menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat,” sebut Wabup Husni Merza.
Bantuan juga datang dari Dinas Sosial, Baznas, dan BP BD, serta Dinas Kesehatan. Kondisi ini diakui Wabup Husni Merza sangat berpengaruh terhadap ekonomi warga, terutama yang terdampak.
“Lansia dan anak-anak tentu sangat rentan terhadap penyakit, terutama demam, flu dan batuk, serta gatal-gatal, Dinas Kesehahan telah menurunkan Tim Diskes,” kata Wabup Husni.
Ada pun 23 kampung yang terdampak banjir itu adalah, Kecamatan Siak, Kampung Merempan dan Buantan Besar, Kecamatan Koto Gasib di Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Sungai Apit, di Kampung Teluk Masjid, Mengkapan, Bunsur dan Harapan.
Kecamatan Sungai Mandau, Kampung Teluk Lancang, Sungai Selodang, Muara Kelantan, Muara Bungkal. Kecamatan Dayun, Kampung Dayun dan Lubuk Tilan. Kecamatan Tualang di Kampung Pinang Sebatang. Kecamatan Kandis di Kampung Libo Jaya, Libo Baru, Kandis Kota, Pencing Bekulo, Telaga Samsam, Kandis. Kecamatan Minas, Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Sabak Auh, Kampung Bandar Sungai di tiga titik.
Wabup Husni Merza, turun ke Kecamatan Sabak Auh, memberikan bantuan yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak. Dalam rapat dengan Gubri Edy Natar, Wakil Bupati Siak Husni Merza bersama Forkopimda, terungkap bagaimana kesiapsiagaan kabupaten kota dalam menghadapi bencana banjir sekaligus partisipasi dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Rapat koordinasi (Rakor) dilaksanakan secara virtual di Ruang Bandar Siak, Lt II Kantor Bupati Siak, Selasa (9/1) siang. Disebutkan Wabup Husni Merza, 10 kabupaten kota di Provinsi Riau saat ini mengalami bencana banjir, hanya Dumai dan Kepulauan Meranti yang belum melaporkan perihal banjir.
Gubernur Riau Edy Natar mengatakan Provinsi Riau saat ini berada dalam status siaga darurat bencana selama 40 hari kedepan yang dimulai sejak 22 Desember sampai 31 Januari 2024. Disebutkan Wabup Husni, sebagaimana dijelaskan Gubri, berdasarkan data dari BMKG Riau itensitas hujan baik ringan maupun lebat akan terus mengguyur wilayah Provinsi Riau.
“Saat ini ada 43 kecamatan dan 192 desa yang terdampak banjir disebabkan bukan hanya curah hujan melainkan meluapnya sungai-sungai di beberapa daerah,” katanya. Bantuan segera didistribusikan setelah dilakukan pendataan sesuai dengan kebutuhan.(mng)
Laporan MONANG LUBIS, Siak
