Senin, 20 Mei 2024

DPRD Riau Minta Beasiswa Kedokteran Tetap Dilanjutkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk tetap menja­lankan program kerja sama beasiswa dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Permintaan ini disampaikan mengingat adanya pernyataan Biro Kesra Pemprov Riau yang menyebut program tersebut belum dijalankan.

Hal ini sebagaimana di­sampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto ke­pada Riau Pos, Jumat (29/7). Dikatakan dia, se­belumnya Pemprov Riau melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah menganggarkan beasiswa kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unri sebesar Rp5,5 miliar. Ang­garan ini diperuntukkan kepada 24 mahasiswa kedokteran yang berasal dari 12 kabupaten/kota.

Yamaha

"Dengan kriteria penerima beasiswa tidak mampu, namun memiliki prestasi atau prestasi," ucap Hardianto.

Namun pada saat meng­gelar rapat bersama pihak Biro Kesra baru-baru ini, DPRD mendapati informasi bahwa program tersebut belum dijalankan. Meski telah ada dalam APBD, pihak Biro Kesra beralasan bahwa program tersebut akan dievaluasi. Hardianto juga sempat menanyakan evaluasi seperti apa yang dilakukan pemprov? Namun pihak Biro Kesra tidak bisa menjelaskan detail.

Baca Juga:  Pembukaan Assessment Dirut BRK Tunggu Hasil RUPS

Ia cukup menyayangkan hal ini. Sebab, seharusnya Pemprov Riau harusnya menambah jumlah kuota beasiswa. Apalagi, ada banyak sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Riau yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, namun terkendala karena persoalan biaya. Apalagi untuk sekolah kedokteran para mahasiswa harus mengeluarkan biaya besar.

- Advertisement -

“Walaupun tak semua anak bisa diakomodir, tapi paling tidak ada yang bisa kita bantu. Dan karena kuota terbatas, tentu seleksi yang dilakukan sangat ketat. Dan saya lihat, realisasi di tahun 2021 bagus, tak ada persoalan,” jelasnya.

Ia berharap, jika program itu jalan, penerima beasiswa bisa membantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak mampu. Yang jelas, menurut dia, apapun alasan yang ada di belakang rencana evaluasi dimaksud, pihaknya tidak mau program sebagus itu tidak jadi dijalankan pada tahun 2022 ini. Mengingat manfaat yang akan dihasilkan sangat dirasakan para mahasiswa penerima beasiswa.

- Advertisement -
Baca Juga:  Termasuk Hewan Purba, Belangkas Bakal Diselundupkan ke Malaysia

Diketahui sebelumnya, DPRD Riau sendiri menyeriusi persoalan pendidikan di Bumi Lancang Kuning. Terurama bagi peningkatan mutu dan kualitas belajar yang diterima oleh siswa maupun mahasiswa di Riau. Apalagi saat ini, Riau tengah mencanangkan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui kapasitas pendidikan. Hal ini terus disuarakan oleh DPRD Riau. Baik beasiswa untuk mahasiswa maupun pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA).(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk tetap menja­lankan program kerja sama beasiswa dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Permintaan ini disampaikan mengingat adanya pernyataan Biro Kesra Pemprov Riau yang menyebut program tersebut belum dijalankan.

Hal ini sebagaimana di­sampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto ke­pada Riau Pos, Jumat (29/7). Dikatakan dia, se­belumnya Pemprov Riau melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah menganggarkan beasiswa kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unri sebesar Rp5,5 miliar. Ang­garan ini diperuntukkan kepada 24 mahasiswa kedokteran yang berasal dari 12 kabupaten/kota.

"Dengan kriteria penerima beasiswa tidak mampu, namun memiliki prestasi atau prestasi," ucap Hardianto.

Namun pada saat meng­gelar rapat bersama pihak Biro Kesra baru-baru ini, DPRD mendapati informasi bahwa program tersebut belum dijalankan. Meski telah ada dalam APBD, pihak Biro Kesra beralasan bahwa program tersebut akan dievaluasi. Hardianto juga sempat menanyakan evaluasi seperti apa yang dilakukan pemprov? Namun pihak Biro Kesra tidak bisa menjelaskan detail.

Baca Juga:  Terjerat, Harimau Inung Nio Akhirnya Mati

Ia cukup menyayangkan hal ini. Sebab, seharusnya Pemprov Riau harusnya menambah jumlah kuota beasiswa. Apalagi, ada banyak sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Riau yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, namun terkendala karena persoalan biaya. Apalagi untuk sekolah kedokteran para mahasiswa harus mengeluarkan biaya besar.

“Walaupun tak semua anak bisa diakomodir, tapi paling tidak ada yang bisa kita bantu. Dan karena kuota terbatas, tentu seleksi yang dilakukan sangat ketat. Dan saya lihat, realisasi di tahun 2021 bagus, tak ada persoalan,” jelasnya.

Ia berharap, jika program itu jalan, penerima beasiswa bisa membantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak mampu. Yang jelas, menurut dia, apapun alasan yang ada di belakang rencana evaluasi dimaksud, pihaknya tidak mau program sebagus itu tidak jadi dijalankan pada tahun 2022 ini. Mengingat manfaat yang akan dihasilkan sangat dirasakan para mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Juga:  Kerugian Negara Diganti, Kejati Riau SP3 Dugaan Korupsi Disdik

Diketahui sebelumnya, DPRD Riau sendiri menyeriusi persoalan pendidikan di Bumi Lancang Kuning. Terurama bagi peningkatan mutu dan kualitas belajar yang diterima oleh siswa maupun mahasiswa di Riau. Apalagi saat ini, Riau tengah mencanangkan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui kapasitas pendidikan. Hal ini terus disuarakan oleh DPRD Riau. Baik beasiswa untuk mahasiswa maupun pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA).(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari