PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau H Syamsuar memimpin apel kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (31/3/22). Langkah kesiapan terlihat dalam apel gabungan, di mana selain personel, sejumlah peralatan juga diperagakan.
alah satu pihak swasta yang turut ambil bagian dalam apel siaga ini adalah PT Arara Abadi salah satu unit usaha dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Sebagai komitmen mengantisipasi karhutla, Sinarmas menyiagakan personel dan peralatan. Secara keseluruhan, ada sebanyak 810 personel disiagakan. Selain itu, tiga helikopter, mulai dari dua heli water bombing serta satu lagi digunakan untuk patroli juga telah disiagakan.
Bentuk tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tersebut, tidak hanya dalam area konsesi, tetapi juga di luar kawasan Sinarmas.
"Kami tentunya mendukung langkah antisipasi karhutla. Untuk itu personel sudah kami siagakan untuk mendukung status siaga karhutla di Riau. Untuk peralatan di antaranya ada dua heli water bombing dan satu lagi untuk patroli," kata Trio Hadi Utomo, selaku Fire Management Head Sinarmas.
Untuk peralatan lainnya, Sinarmas memiliki banyak peralatan untuk mendukung misi pemadaman karhutla. Baik di areal terbuka maupun kawasan hutan yang jauh dari akses jalan.
Baik tim pemadam udara mau pun darat, sudah memiliki pengalaman. Mereka sudah teruji melakukan pemadaman dalam berbagai kondisi cuaca.
Lanjut Trio Hadi lagi, dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan, tim pemadaman Sinarmas memiliki empat pilar sebagai acuan. Yakni pencegahan dan persiapan. Ini acuan awal yang dilakukan tim pemadam.
“Selain itu ada juga early detection dan rafid response. Kalau ini pada tindakan," ujar Trio Utomo.
Mereka menurut Trio Utomo lagi, terus diberi pembekalan pelatihan pemadaman karhutla secara berkala. Hal itu tidak lain untuk meningkatkan kemampuan tim sesuai dengan keahliannya.
"Mereka kan ada tim darat ada juga udara. Ini tim heli yang bertugas pemadaman dari udara. Mereka sudah dibekali soal pemadaman,” paparnya lagi.(c)
Laporan: Mario Kissaz
Editor: Eka G Putra
