PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – GM Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko menegaskan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antar seluruh stakeholder dalam rangka mengantisipasi masuknya virus HMPV (Human Metapneumovirus) melalui Bandara SSK II Pekanbaru.
Hal ini disampaikan dalam rapat Komite Fasilitas (FAL) ke 1 tahun 2025, Kamis (16/1/2025) di Bandara SSK II, antara Injourney Airport Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (SSK) II Pekanbaru bersama dengan seluruh anggota FAL Bandara. Dengan tema “Antisipasi Masuknya Virus HMPV (Metapneumovirus) melalui Bandara”.
Radityo Ari Purwoko yang akrab dipanggil Mas Oki ini, langsung bertindak sebagai pimpinan rapat sekaligus merupakan Ketua Komite FAL Bandara Internasional SSK II.
Dalam rapat ini, menjadi narasumber yaitu Kepala Kantor Balai Kekarantinaan Kelas I Pekanbaru, dr Aryanti MM MKM, dan Inspektur Keamanan Subdit Standarisasi dan Kerjasama, Udik Novianto (via zoom).
Dalam rilis yang diterima Riaupos.co, Jumat (17/1/2025) disebutkan, Balai Kekarantinaan Kelas I Pekanbaru sebagai leading sector kesehatan yang berada di bandar udara bekerja sama dan berkolaborasi dengan stakeholder lainnya seperti Imigrasi, Bea Cukai, dan Airlines.
“Dari agenda ini kami sangat berharap bisa mengahasilkan strategi-strategi pencegahan masuknya virus HMPV melalui Bandara SSK II ke Riau khususnya kota Pekanbaru, karena apabila terjadi, maka akan sangat berdampak terhadap banyak sektor khususnya sektor industri perhubungan dan pariwisata,” kata Mas Oki.
“Komite FAL mempunyai peran penting dalam mengantisipasi masuknya virus HMPV ini,”pungkasnya.
Dalam pemaparannya dr Aryanti menyampaikan virus HMPV bukanlah virus baru yang memiliki gejala seperti flu pada umumnya. Hanya saja pada gejala yang lebih berat bisa menyebabkan sesak napas (ISPA). Peningkatan infeksi saluran pernapasan akut dan deteksi patogen terjadi di banyak negara belahan bumi utara dalam beberapa minggu terakhir.
“Tingkat infeksi pernapasan akut yang dilaporkan di Cina, termasuk HMPV bukanlah wabah yang tidak biasa. WHO juga menyarankan untuk tidak melakukan pembatasan perjalanan, ” ungkapnya.
Menurut Aryanti lagi, terhadap hal ini dimintanya, masyarakat tidak perlu panik. Disebutkannya juga, bahwa Kementerian kesehatan Republik Indonesia juga telah mengeluarkan SE Nomor PM.03.01/C/28/2024 Tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Flu Burung dan ISPA.
Dia juga berpesan, penggunaan Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk terus digalakkan.
“Karena akan sangat membantu melakukan tracing riwayat perjalanan keluar negeri, sehingga akan lebih mudah mendeteksi virus yang dibawa dari negara yang pernah dilaluinya, ” tuturnya.
Melalui sambungan zoom, Udik Novianto juga menyampaikan sebagai Bandara Internasional, maka Bandara SSK II Pekanbaru harus melakukan langkah-langkah preventif dalam pencegahan masuknya virus HMPV di Bandara ataupun penanganan awal apabila ada suspect dari negara asing yang akan masuk ke Riau.
“Melalui SE Nomor PM.03.01/C/28/2024 Plt. Direktur Jendral Perhubungan Udara menginstruksikan kepada seluruh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara yang membawahi bandara-bandara yang ada di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Tentunya, untuk, meningkatkan pengawasan terhadap pesawat udara, penumpang, dan barang bawaan yang secara langsung maupun tidak langsung datang dari negara yang melaporkan adanya kasus HMPV sesuai hasil koordinasi dengan Balai Kekarantinaan setempat;
Lalu, mengambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap kedatangan pesawat udara berasal dari luar negeri yang diduga terdapat kasus HMPV sesuai hasil koordinasi dengan Balai Kekarantinaan setempat. Selanjutnya, segera melakukan koordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan setempat mengenai prosedur pencegahan penularan HMPV.
Di akhir rapat, Oki sangat berharap melalui koordinasi dan komunikasi yang terjalin dalam Rapat Komite Fasilitasi Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang ke-1 Tahun 2025, terciptanya kerjasama yang harmonis antar instansi dalam mengantisipasi penyebaran Virus HMPV.
“Demi kelancaran operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, ” pungkasnya.(gus)