PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 resmi berakhir, Selasa (16/4). Operasi kemanusiaan ini berlangsung selama 13 hari, dimulai sejak 4 April 2024 lalu. Operasi yang digelar serentak oleh Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran ini dengan sukses terselenggara.
Hal ini tentunya tidak dapat tercapai tanpa ada persiapan yang matang serta implementasi tugas yang baik oleh personel di lapangan.
Hasilnya, arus mudik dan balik berkenaan dengan Perayaan Idulfitri pada tahun ini berjalan aman, lancar, dan kondusif.
Tak main-main, ribuan personel gabungan lengkap dengan seluruh sarana dan prasarana penunjang dikerahkan dalam Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 ini. Mulai dari Polri, TNI, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), tim pengelola Tol Hutama Karya, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, Badan Pelanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), dan stakeholder lainnya.
Ada 3.508 personel gabungan yang dikerahkan, terdiri dari 258 personel Polda Riau, 1.421 personel dari Polresta dan Polres, serta 1.829 personel dari stakeholder dan instansi terkait. Personel bertugas untuk memberikan rasa aman dan nyaman, serta pelayanan terbaik. Sehingga, tema mudik tahun ini, yakni ‘Mudik Ceria Penuh Makna’ dapat betul-betul dirasakan oleh masyarakat khususnya.
Para personel ini disebar di 62 pos, yang terdiri dari 37 pos pengamanan, 22 pos pelayanan, dan 3 pos terpadu. Pos-pos ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meminta bantuan petugas atau beristirahat di perjalanan. Puluhan pos ini tersebar di sejumlah titik jalur lintas masyarakat di 12 kabupaten dan kota se-Provinsi Riau. Termasuk di ruas Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar.
Tidak hanya di pos, personel juga ditempatkan di beberapa titik lokasi keramaian dan yang dinilai rawan lainnya, salah satunya rawan kemacetan. Personel turut melakukan pengamanan dengan cara patroli ke permukiman warga, terlebih rumah-rumah yang ditinggal mudik.
Kepolisian, juga menyediakan layanan penitipan kendaraan bagi masyarakat yang mudik. Dengan begitu, masyarakat pun merasa lebih aman dan tak khawatir meninggalkan kendaraan mereka. Berkat kerja keras dan sinergisitas seluruh elemen atau unsur terkait, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dapat terjaga dengan baik. Termasuk aktivitas di jalan raya, juga berlangsung aman, tertib dan terkendali.
Berdasarkan data yang dihimpun, selama 13 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024, terjadi penurunan gangguan keamanan. Di mana pada tahun ini terjadi 284 kasus. Jumlah ini turun jika dibanding tahun lalu yang mencapai 329 kasus. Dalam arti lain, terjadi penurunan 45 kasus atau sebesar 14 persen.
Angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 ini, juga menurun jika dibanding tahun lalu. Tahun ini, terjadi 7 kasus, sementara tahun lalu 17 kasus. Terjadi penurunan sebanyak 10 kasus atau 59 persen. Selama Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024, tidak ditemukan ada kejadian menonjol atau kemacetan panjang yang dapat mengganggu pelaksanaan mudik atau balik Idulfitri 2024.
Kunci utama yang membawa pada keberhasilan tugas di lapangan semasa Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 ini tak terlepas dari kolaborasi dan sinergisitas antarinstansi atau stakeholder. Seluruh ‘’mesin-mesin’’ kepolisian dan lainnya bergerak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Ditambah, semua elemen masyarakat pun ikut mendukung terselenggaranya operasi sesuai dengan rencana dan harapan.
Karena sebagaimana tujuan dari dijalankannya operasi ini adalah memberikan pengabdian dan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dengan memberikan jaminan keamanan dan kelancaran mudik serta balik. Sejak awal, jajaran Polda Riau telah melakukan langkah-langkah proaktif, salah satunya lewat pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi, bahkan sebelum masuk Bulan Ramadan.
Tak sampai di situ, saat Ramadan pun Polda Riau melaksanakan Operasi Tertib Ramadan. Dalam operasi ini, petugas memberantas habis segala bentuk aksi premanisme, narkoba, senjata tajam, senjata api, dan knalpot bronk. Saat Ramadan, anggota kepolisian hadir di musala dan masjid untuk melakukan pengamanan, termasuk di pasar, perumahan, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.
Atas keberhasilan pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan kepolisian ini, mulai dari Operasi Cipta Kondisi sebelum Ramadan, Operasi Tertib Ramadan, hingga Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh pihak terkait.
“Terima kasih untuk Pj Gubernur Riau dan jajaran, Kepala BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) dan jajaran, Kepala BPJN dan jajaran, Kepala Dinas Perhubungan dan jajaran, Kepala Jasa Raharja dan jajaran, Pengelola Tol dalam hal ini Hutama Karya, rekan-rekan TNI, Pak Danrem, Danlanud, Danlanal, Kepala Basarnas dan jajaran. Seluruhnya, terima kasih,” kata Irjen Iqbal, Selasa (16/4) malam.
Menurut Kapolda Riau, kesuksesan khususnya dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 yang baru saja berakhir, tak terlepas dari kerja sama, sinergisitas dan kolaborasi yang apik antarinstansi atau stakeholder.
“Sejak awal memang kami semua berkomitmen untuk bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi demi memberikan pengamanan, perlindungan, serta pelayanan bagi masyarakat. Terlebih yang melaksanakan mudik dan balik Idulfitri. Alhamdulillah, lancar tanpa ada gangguan,” ungkap mantan Kadiv Humas Polri ini.
Irjen Iqbal, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang ikut berkontribusi dan mendukung tugas personel di lapangan. Dengan turut menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, mematuhi aturan lalu lintas, melakukan upaya-upaya antisipasi mandiri, dan sebagainya.
“Tanpa ada kerja sama antarinstansi dan stakeholder, tanpa ada dukungan seluruh elemen masyarakat, tentunya Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 tidak dapat berjalan dengan baik. Syukur alhamdulillah, semua berjalan sebagaimana semestinya. Langkah-langkah baik itu preemtif, preventif hingga penegakan hukum kita lakukan demi menjamin rasa aman dan nyaman masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman merincikan, pelaksanaan Ops Ketupat Lancang Kuning 2024 berjalan sesuai rencana. Di mana untuk kamtibmas dapat dikendalikan dengan baik serta kamseltibcarlantas (keamanan keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas) berlangsung aman, tertib dan terkendali.
“Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1445 H, mudik dan balik dalam rangka merayakan Idulfitri 1445 H,” ujar Kombes Taufiq.
Dipaparkan dia, terjadi penurunan data gangguan keamanan selama 13 hari operasi dibanding tahun sebelumnya. Di mana pada tahun ini terjadi 284 kasus gangguan keamanan. Jumlah ini turun jika dibanding tahun lalu yang mencapai 329 kasus. Dengan demikian terjadi penurunan 45 kasus atau sebesar 14 persen.
“Kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Ops Ketupat Lancang Kuning 2024 sebanyak 8 kasus. Dibandingkan Ops Ketupat 2023 sebanyak 11 kasus maka terjadi penurunan sebanyak 3 kasus atau 27 persen,” paparnya. Dia menambahkan, selama operasi tidak ditemukan kejadian menonjol atau kemacetan panjang yang mengganggu pelaksanaan mudik maupun balik Idulfitri 1445 H.(adv/nda)