PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jelang pengujung tahun 2024, Dompet Dhuafa merilis laporan kinerja Dompet Dhuafa Riau yang dijalankan selama tahun 2024, di salah satu cafe di Jalan Arifin Ahmad, Jumat (13/12). Menurut Pimpinan cabang Dompet Dhuafa Riau Hendi Mardika, Dompet Dhuafa merupakan lembaga zakat nasional yang berkhidmat pada pemberdayaan masyarakat.
Tahun 2024 ini, Dompet Dhuafa Riau telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,1 miliar, meningkat 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,8 miliar.
Dana tersebut telah disalurkan kepada 12.527 penerima manfaat di Provinsi Riau. Sebanyak 87 persen dari dana penghimpunan telah disalurkan dalam berbagai program, sementara sisanya dialokasikan untuk kebutuhan taktis dan program di awal tahun berikutnya.
Dompet Dhuafa Riau melaksanakan berbagai program strategis, seperti program kemanusiaan berupa bantuan untuk korban banjir di Sumatra Barat dan Riau. Kemudian pada program kesehatan, Dompet Dhuafa ikut serta dalam melakukan layanan kesehatan untuk kasus malaria dan penanganan kasus tengkes (stunting).
Sementara pada program pendidikan, Dompet Dhuafa mengirimkan guru ke pelosok-pelosok hingga pemberian beasiswa kepada anak-anak yatim dan dhuafa, serta pada program budaya, Dompet Dhuafa melakukan program pelestarian budaya silat dan pengembangan tradisi menganyam pandan suai. Kemudian untuk program pemberdayaan ekonomi, Dompet Dhuafa kini tengah fokus pada program pengembangan anyaman pandan suai yang kini memberdayakan 10 ibu rumah tangga di Siak.
“Kami berharap dengan adanya laporan kinerja ini, masyarakat bisa mengetahui apa saja yang sudah dilakukan oleh Dompet Dhuafa terkait dengan program-program yang sudah dijalankan, salah satunya adalah program pemberdayaan,” ucapnya.
Sementara itu, General Manager Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa, Bobby P Manullang mengatakan, perjalanan Dompet Dhuafa secara nasional dalam mengentaskan kemiskinan melalui lima pilar program yaitu sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah, atau budaya.
Dompet Dhuafa kini lebih banyak berfokus pada pemberdayaan masyarakat agar para penerima manfaat atau mustahik menjadi mandiri dan berkontribusi sebagai pemberi zakat atau muzakki. Bahkan sejak awal berdirinya Dompet Dhuafa, lembaga ini berkhidmat melayani kebutuhan dasar dan mendesak dari masyarakat yang lemah, dan saat ini telah bertransformasi ke dalam bentuk implementasi program-program pemberdayaan agar kemandirian para mustahik bisa dicapai.
Pihaknya berharap akan lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program-program Dompet Dhuafa, hingga mereka bisa keluar dari kemiskinan dan menjadi muzakki.
“Dompet Dhuafa sejak awal berdiri berfokus pada pengentasan kemiskinan melalui empat pilar. Namun kini, pilar itu bertambah lagi dengan pilar ekonomi, yang akan terus mengembangkan program pemberdayaan agar para penerima manfaat mandiri dan juga mampu berkontribusi sebagai pemberi zakat,” katanya.(ayi)