Jumat, 5 Juli 2024

Banjir Landa Tiga Kabupaten

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — HUJAN deras yang merata dalam dua pekan terakhir membuat tiga kabupaten di Riau dilanda banjir. Yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kampar, dan Pelalawan. Ribuan rumah dan jalan terendam. Di Kuansing, banjir terjadi karena Sungai Kuantan dan Sungai Singingi meluap. Termasuk anak-anak sungai lainnya. Alhasil ribuan rumah warga terendam. Mulai dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.

Memang, setiap tahun masyarakat di sepanjang aliran Sungai Kuantan dan Singingi menjadi langganan banjir. Apalagi di wilayah yang tergolong dataran rendah. Arus sungai, Selasa (10/12) kemarin, terlihat begitu deras merendam permukiman dan area persawahan. Salah satu kawasan yang dataran rendah adalah Kecamatan Pangean. Sedikitnya hingga Senin (9/12) ada 1.887 rumah terendam. Tersebar di 14 desa. Di Pulau Deras terendam 125 unit, Padang Kunik 198 unit, Pembatang 235 unit. Lalu, di Pauh Angit Hulu 150 unit, Pauh Angit 332 unit. Padang Tanggung 92 rumah. Teluk Pauh terendam 86 buah. Di Tanah Bekali terendam 201 rumah. Di Sukaping terendam 197 rumah. Kemudian di Pulau Rengas 100 unit, Pulau Tengah 37 unit,  Pulau Kumpai 113 unit, Koto 4 unit, dan Pasar Baru 17 unit.

- Advertisement -

"Jadi, total terendam di Pangean ada 1.887 unit rumah. Artinya ada yang memang rumahnya terendam dan ada yang halaman rumahnya tergenang air," kata Camat Pangean Mahviyen Trikon Putra SE kepada Riau Pos, Selasa (10/12).

Baca Juga:  Tim Satgas Pusat Akan Datang ke Riau Bantu Tangani Pandemi Corona

Hujan di hulu. Seperti di kawasan Sumatera Barat bagian berdampak terhadap Sungai Kuantan. Air kiriman membuat debit sungai terus meluap. Merendam permukiman dan perumahan yang ada di Kuansing. Seperti Hulu Kuantan dan Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean. Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti.

Sebelumnya, Sabtu (7/12) lalu, Sungai Singingi meluap. Sedikitnya merendam puluhan rumah di Kecamatan Singingi.

- Advertisement -

Selain merendam rumah, permukiman dan area persawahan, banjir juga merendam sejumlah sekolah di Kuansing. Akibatnya, ada sekolah yang ditunda melaksanakan ujian semester. Kawasan yang terparah ada di Pangean, Kuantan Hilir Seberang dan Inuman.

"Iya, ada sekolah yang tidak bisa melaksanakan ujian karena sekolah terendam," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing, Jupirman SPd kepada Riau Pos, kemarin.

Ratusan Rumah di Kampar Kiri Terendam
Tak hanya di Kuansing, Kabupaten Kampar juga terendam banjir. Yakni wilayah Kampar Kiri. Sejumlah desa langganan banjir di kawasan ini seperti Kuntu dan Gunung Sahilan langsung digenangi banjir. Ratusan rumah dari hulu hingga hilir yang dilalui sungai tenggelam beruntun sejak Senin (9/12) hingga Selasa (10/12).

Banjir dilaporkan pertama melewati kawasan langganan banjir di bagian hulu, di Desa Kuntu dan Desa Teluk Paman Timur. Genangan air limpahan dari sungai mengakibatkan hampir satu kilometer jalan lintas Kuntu dan Teluk Paman Timur sulit dilewati. Menurut sejumlah warga, air Sungai Subayang sudah mulai terlihat meluap sejak akhir pekan lalu. Banjir juga sempat menggenangi SP 4 di jalur kuning dan juga Desa Lipat Kain Selatan.

Baca Juga:  Tambahan 3 Pasien Positif  Baru, Warga Pekanbaru dan Dumai

Giliran pagi Selasa (10/12), Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan Darussalam terdampak banjir. Kepala Desa Gunung Sahilan Hasmizon menyebutkan, banjir di desanya menyebabkan puluhan rumah terendam. Hal ini menurutnya akibat luapan tiga sungai, Sungai Setingkai, Sungai Sebayang dan termasuk Sungai Singingi. Sementara Kades Sahilan Darussalam Hendri Dunan menyebutkan, banjir parah melanda desanya sejak pagi. "Banjir sudah parah sejak pagi, hingga siang ini belum surut. Beberapa warga terpaksa menggunakan sampan untuk mengantar anak sekolah sejak pagi. Beberapa titik jalan lintas juga ikut kena banjir," sebut Hendri.

Banjir di Kecamatan Sahilan setidaknya mengakibatkan terendamnya 100 unit rumah. Lokasi terparah, seperti biasa berada di Dusun Koto Betung dan Dusun III Pulau Baru. Banjir ini berdampak pada mengungsinya 179 warga. Selain rumah, beberapa sekolah juga ikut terendam. Bahkan salah satu gedung sekolah, tepatnya PAUD Kasih Ibu terpaksa meliburkan anak-anak.

Terkait banjir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar langsung menggelar aksi tanggap. Sejumlah tenda pengungsian, dapur umum akan segera diterjun ke sejumlah lokasi terdampak banjir Namun Kepala BPBD Kampar Tarmizi belum merinci langkah-langkah yang diambil bila banjir pada akhirnya nanti meluas.

"Kami sedang rapat membahas ini," terangnya.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — HUJAN deras yang merata dalam dua pekan terakhir membuat tiga kabupaten di Riau dilanda banjir. Yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kampar, dan Pelalawan. Ribuan rumah dan jalan terendam. Di Kuansing, banjir terjadi karena Sungai Kuantan dan Sungai Singingi meluap. Termasuk anak-anak sungai lainnya. Alhasil ribuan rumah warga terendam. Mulai dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.

Memang, setiap tahun masyarakat di sepanjang aliran Sungai Kuantan dan Singingi menjadi langganan banjir. Apalagi di wilayah yang tergolong dataran rendah. Arus sungai, Selasa (10/12) kemarin, terlihat begitu deras merendam permukiman dan area persawahan. Salah satu kawasan yang dataran rendah adalah Kecamatan Pangean. Sedikitnya hingga Senin (9/12) ada 1.887 rumah terendam. Tersebar di 14 desa. Di Pulau Deras terendam 125 unit, Padang Kunik 198 unit, Pembatang 235 unit. Lalu, di Pauh Angit Hulu 150 unit, Pauh Angit 332 unit. Padang Tanggung 92 rumah. Teluk Pauh terendam 86 buah. Di Tanah Bekali terendam 201 rumah. Di Sukaping terendam 197 rumah. Kemudian di Pulau Rengas 100 unit, Pulau Tengah 37 unit,  Pulau Kumpai 113 unit, Koto 4 unit, dan Pasar Baru 17 unit.

"Jadi, total terendam di Pangean ada 1.887 unit rumah. Artinya ada yang memang rumahnya terendam dan ada yang halaman rumahnya tergenang air," kata Camat Pangean Mahviyen Trikon Putra SE kepada Riau Pos, Selasa (10/12).

Baca Juga:  Kapolda Akan Bongkar sampai Pemodal

Hujan di hulu. Seperti di kawasan Sumatera Barat bagian berdampak terhadap Sungai Kuantan. Air kiriman membuat debit sungai terus meluap. Merendam permukiman dan perumahan yang ada di Kuansing. Seperti Hulu Kuantan dan Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean. Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti.

Sebelumnya, Sabtu (7/12) lalu, Sungai Singingi meluap. Sedikitnya merendam puluhan rumah di Kecamatan Singingi.

Selain merendam rumah, permukiman dan area persawahan, banjir juga merendam sejumlah sekolah di Kuansing. Akibatnya, ada sekolah yang ditunda melaksanakan ujian semester. Kawasan yang terparah ada di Pangean, Kuantan Hilir Seberang dan Inuman.

"Iya, ada sekolah yang tidak bisa melaksanakan ujian karena sekolah terendam," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing, Jupirman SPd kepada Riau Pos, kemarin.

Ratusan Rumah di Kampar Kiri Terendam
Tak hanya di Kuansing, Kabupaten Kampar juga terendam banjir. Yakni wilayah Kampar Kiri. Sejumlah desa langganan banjir di kawasan ini seperti Kuntu dan Gunung Sahilan langsung digenangi banjir. Ratusan rumah dari hulu hingga hilir yang dilalui sungai tenggelam beruntun sejak Senin (9/12) hingga Selasa (10/12).

Banjir dilaporkan pertama melewati kawasan langganan banjir di bagian hulu, di Desa Kuntu dan Desa Teluk Paman Timur. Genangan air limpahan dari sungai mengakibatkan hampir satu kilometer jalan lintas Kuntu dan Teluk Paman Timur sulit dilewati. Menurut sejumlah warga, air Sungai Subayang sudah mulai terlihat meluap sejak akhir pekan lalu. Banjir juga sempat menggenangi SP 4 di jalur kuning dan juga Desa Lipat Kain Selatan.

Baca Juga:  Pemprov Riau Didesak Liburkan Sekolah

Giliran pagi Selasa (10/12), Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan Darussalam terdampak banjir. Kepala Desa Gunung Sahilan Hasmizon menyebutkan, banjir di desanya menyebabkan puluhan rumah terendam. Hal ini menurutnya akibat luapan tiga sungai, Sungai Setingkai, Sungai Sebayang dan termasuk Sungai Singingi. Sementara Kades Sahilan Darussalam Hendri Dunan menyebutkan, banjir parah melanda desanya sejak pagi. "Banjir sudah parah sejak pagi, hingga siang ini belum surut. Beberapa warga terpaksa menggunakan sampan untuk mengantar anak sekolah sejak pagi. Beberapa titik jalan lintas juga ikut kena banjir," sebut Hendri.

Banjir di Kecamatan Sahilan setidaknya mengakibatkan terendamnya 100 unit rumah. Lokasi terparah, seperti biasa berada di Dusun Koto Betung dan Dusun III Pulau Baru. Banjir ini berdampak pada mengungsinya 179 warga. Selain rumah, beberapa sekolah juga ikut terendam. Bahkan salah satu gedung sekolah, tepatnya PAUD Kasih Ibu terpaksa meliburkan anak-anak.

Terkait banjir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar langsung menggelar aksi tanggap. Sejumlah tenda pengungsian, dapur umum akan segera diterjun ke sejumlah lokasi terdampak banjir Namun Kepala BPBD Kampar Tarmizi belum merinci langkah-langkah yang diambil bila banjir pada akhirnya nanti meluas.

"Kami sedang rapat membahas ini," terangnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari