Kamis, 12 September 2024

Polisi dan Pengendara Ojol Ricuh

PEKANBARU (RIAUPOC.CO) – Seorang pengendara ojek online ricuh dengan personel Satlantas Polresta Pekanbaru, Jumat (6/9). Akibatnya, pengemudi sepeda motor itu menderita luka di bagian bibir diduga terkena pukulan.

Peristiwa yang terjadi di simpang traffic light Jalan Riau-Yos Sudarso, Kecamatan Senapelan sempat direkam oleh warga dan tersebar di sosial media (Sosmed). Dalam video berurasi 1 menit 37 detik itu, terlihat seorang pria mengenakan jaket warna hijau dan dua orang saling berdebat menggunakan bahasa Minang.

"Iko awak ditumbuk polisi (saya dipukuli polisi)," kata pria yang diketahui bernama Rahmad seraya menunjukkan bibir terluka kepada warga yang melintas.

Namun, pernyataan Rahmad itu disangkal oleh personel Satlantas Pekanbaru, Bripka Ibnu Fajrin. Dia mengatakan, pengendara ojek online tersebut yang duluan melakukan pemukulan terhadap dirinya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ini Penjelasan Warga yang Menolong Pilot di Kursi Pelontar

"Ang menumbuk polisi, kalau indak manumbuak polisi indak baa-baa. (Kamu pukul polisi, kalau tidak mukul polisi. Tidak ada masalah)," sebut Ibnu.

Selanjutnya, Ibnu mempertanyakan kelengkapan surat kendaraan serta surat izin mengemudi (SIM) karena yang bersangkutan melakukan pelanggaran lalu lintas. Akan tetapi, Rahmad tidak menujukan surat-surat tersebut ke pihak Kepolisan.

- Advertisement -

"Ado STNK dan SIM abang? Ado surek-surek abang (ada STNK dan SIM, ada surat-suratnya," tanya Ibnu.

Alih-alih mereda, cekcok mulut antara kedua semakin memanas. Ibnu mengatakan, bahwa Rahmad lah yang duluan melakukan pemukulan. Hal itu, dilakukan terhadap personel Satlantas Lainnya.

"Ang maninju polisi indak baa, kaduonyo ang tumbuk," sebutnya. Tapi itu dibantah oleh Rahmad. "Bilo aden manumbuk," sangkal Rahmad.

Baca Juga:  Pemprov Pinjam X-ray untuk Lengkapi EHA

Percekcokan itu, mengundang perhatian masyarakat maupun pengendara lainnya yang kebetulan melintasi jalan tersebut. Bahkan sejumlah masyarakat melontar kata-kata kasar kepada personel Satlantas tersebut.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, AKP Emil Eka Putra mengatakan, permasalahan tersebut telah dibawa ke SKPT Polreta Pekanbaru serta dilakukan mediasi bersama pihak keluarga Rahmad dan ketua ojol Pekanbaru.

"Adapun hasil dari mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan satu sama lain," sebut Emil Eka Putra.

Mengenai masalah disiplin anggota Satlantas itu, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi, dan diharapkan peristiwa serupa tidak terjadi kembali. "Untuk hukuman kepada personil tetap kami berikan," pungkas Emil.(rir)

Editor : Rinaldi

PEKANBARU (RIAUPOC.CO) – Seorang pengendara ojek online ricuh dengan personel Satlantas Polresta Pekanbaru, Jumat (6/9). Akibatnya, pengemudi sepeda motor itu menderita luka di bagian bibir diduga terkena pukulan.

Peristiwa yang terjadi di simpang traffic light Jalan Riau-Yos Sudarso, Kecamatan Senapelan sempat direkam oleh warga dan tersebar di sosial media (Sosmed). Dalam video berurasi 1 menit 37 detik itu, terlihat seorang pria mengenakan jaket warna hijau dan dua orang saling berdebat menggunakan bahasa Minang.

"Iko awak ditumbuk polisi (saya dipukuli polisi)," kata pria yang diketahui bernama Rahmad seraya menunjukkan bibir terluka kepada warga yang melintas.

Namun, pernyataan Rahmad itu disangkal oleh personel Satlantas Pekanbaru, Bripka Ibnu Fajrin. Dia mengatakan, pengendara ojek online tersebut yang duluan melakukan pemukulan terhadap dirinya.

Baca Juga:  Kasus Baru Positif Covid-19 Bertambah 231 Orang

"Ang menumbuk polisi, kalau indak manumbuak polisi indak baa-baa. (Kamu pukul polisi, kalau tidak mukul polisi. Tidak ada masalah)," sebut Ibnu.

Selanjutnya, Ibnu mempertanyakan kelengkapan surat kendaraan serta surat izin mengemudi (SIM) karena yang bersangkutan melakukan pelanggaran lalu lintas. Akan tetapi, Rahmad tidak menujukan surat-surat tersebut ke pihak Kepolisan.

"Ado STNK dan SIM abang? Ado surek-surek abang (ada STNK dan SIM, ada surat-suratnya," tanya Ibnu.

Alih-alih mereda, cekcok mulut antara kedua semakin memanas. Ibnu mengatakan, bahwa Rahmad lah yang duluan melakukan pemukulan. Hal itu, dilakukan terhadap personel Satlantas Lainnya.

"Ang maninju polisi indak baa, kaduonyo ang tumbuk," sebutnya. Tapi itu dibantah oleh Rahmad. "Bilo aden manumbuk," sangkal Rahmad.

Baca Juga:  Investasi Bodong di Inhu Rugikan Member Edinar Coin hingga Rp96 Miliar

Percekcokan itu, mengundang perhatian masyarakat maupun pengendara lainnya yang kebetulan melintasi jalan tersebut. Bahkan sejumlah masyarakat melontar kata-kata kasar kepada personel Satlantas tersebut.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, AKP Emil Eka Putra mengatakan, permasalahan tersebut telah dibawa ke SKPT Polreta Pekanbaru serta dilakukan mediasi bersama pihak keluarga Rahmad dan ketua ojol Pekanbaru.

"Adapun hasil dari mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan satu sama lain," sebut Emil Eka Putra.

Mengenai masalah disiplin anggota Satlantas itu, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi, dan diharapkan peristiwa serupa tidak terjadi kembali. "Untuk hukuman kepada personil tetap kami berikan," pungkas Emil.(rir)

Editor : Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari