Selasa, 1 April 2025
spot_img

Rp163 Miliar Baru Cair 21 Persen, LAMR Imbau Pemda Segera Cairkan BLT

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat  Melayu Riau (LAMR) menghimbau agar pemerintah kabupaten/kota, sesegera mungkin mencairkan dana bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Hal itu akan membantu ekonomi masyarakat, bahkan daerah dan nasional, karena uang yang ada berputar di tengah khalayak.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar, kepada media hari Kamis (3/9/2020) kemaren. 

“Makin cepat makin baik kalau bantuan itu diberikan kepada masyarakat, apalagi Pemprov Riau sejak bulan Juni lagi sudah menyalurkannya ke rekening kota maupun kabupaten,” ujar Datuk Seri Syahril.

Menurutnya, data yang ada di LAMR menunjukkan bahwa BLT dari Provinsi Riau yang sudah disalurkan kepada 12 kabupaten dan kota senilai Rp163 milyar. 

Baca Juga:  Pasien Positif Covid-19 di Riau Nihil

"Tapi sampai dua hari lalu, pemerintah kota dan kabupaten yang menyalurkannya kepada masyarakat baru sekitar Rp35 milyar atau sekitar 21 persen. Jadi, masih banyak uang yang tertahan di kas kabupaten/kota," katanya.

Ia memgungkapkan, pihaknya tidak tahu apa penyebab persis lambannya penyaluran BLT itu. Tapi yang pasti, waktu tiga bulan sejak BLT itu diluncurkan pemerintah provinsi, rasanya cukup banyak banyak waktu untuk menyalurkannya ke tengah masyarakat. 

"Masyarakat yang menerima BLT itu bisa belanja, sehingga mempengaruhi jual beli. Keadaan ini tentu akan ikut memutar roda perekonomian, seberapa pun nilainya, seingga menggerakan sektor lain. Misalnya, seseorang yang memperoleh BLT akan membeli sayur yang mempengaruhi pedagang, kemudian berpengaruh terhadap petani,"jelasnya.

Baca Juga:  BPDP-KS dan LPP Agro Nusantara Gelar Pelatihan Budidaya Kelapa Sawit

Akibat lambannya penyaluran BLT itu, Datuk Seri Syahril menyebutkan berbagai rumor berkembang di tengah masyarakat. Malahan yang ada mengaitkannya dengan pemilihan kepala daerah. 

“LAMR akan coba mencari tahu secara lebih pasti penyebab lambannya pencairan BLT ini lebih lanjut,”pungkasnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat  Melayu Riau (LAMR) menghimbau agar pemerintah kabupaten/kota, sesegera mungkin mencairkan dana bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Hal itu akan membantu ekonomi masyarakat, bahkan daerah dan nasional, karena uang yang ada berputar di tengah khalayak.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar, kepada media hari Kamis (3/9/2020) kemaren. 

“Makin cepat makin baik kalau bantuan itu diberikan kepada masyarakat, apalagi Pemprov Riau sejak bulan Juni lagi sudah menyalurkannya ke rekening kota maupun kabupaten,” ujar Datuk Seri Syahril.

Menurutnya, data yang ada di LAMR menunjukkan bahwa BLT dari Provinsi Riau yang sudah disalurkan kepada 12 kabupaten dan kota senilai Rp163 milyar. 

Baca Juga:  Antisipasi Covid-19, Riau Pos Lakukan Rapid Tes ke Seluruh Karyawan

"Tapi sampai dua hari lalu, pemerintah kota dan kabupaten yang menyalurkannya kepada masyarakat baru sekitar Rp35 milyar atau sekitar 21 persen. Jadi, masih banyak uang yang tertahan di kas kabupaten/kota," katanya.

Ia memgungkapkan, pihaknya tidak tahu apa penyebab persis lambannya penyaluran BLT itu. Tapi yang pasti, waktu tiga bulan sejak BLT itu diluncurkan pemerintah provinsi, rasanya cukup banyak banyak waktu untuk menyalurkannya ke tengah masyarakat. 

"Masyarakat yang menerima BLT itu bisa belanja, sehingga mempengaruhi jual beli. Keadaan ini tentu akan ikut memutar roda perekonomian, seberapa pun nilainya, seingga menggerakan sektor lain. Misalnya, seseorang yang memperoleh BLT akan membeli sayur yang mempengaruhi pedagang, kemudian berpengaruh terhadap petani,"jelasnya.

Baca Juga:  Ketua DPRD Sebut Polri Semakin Dicintai Masyarakat

Akibat lambannya penyaluran BLT itu, Datuk Seri Syahril menyebutkan berbagai rumor berkembang di tengah masyarakat. Malahan yang ada mengaitkannya dengan pemilihan kepala daerah. 

“LAMR akan coba mencari tahu secara lebih pasti penyebab lambannya pencairan BLT ini lebih lanjut,”pungkasnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Rp163 Miliar Baru Cair 21 Persen, LAMR Imbau Pemda Segera Cairkan BLT

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat  Melayu Riau (LAMR) menghimbau agar pemerintah kabupaten/kota, sesegera mungkin mencairkan dana bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Hal itu akan membantu ekonomi masyarakat, bahkan daerah dan nasional, karena uang yang ada berputar di tengah khalayak.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar, kepada media hari Kamis (3/9/2020) kemaren. 

“Makin cepat makin baik kalau bantuan itu diberikan kepada masyarakat, apalagi Pemprov Riau sejak bulan Juni lagi sudah menyalurkannya ke rekening kota maupun kabupaten,” ujar Datuk Seri Syahril.

Menurutnya, data yang ada di LAMR menunjukkan bahwa BLT dari Provinsi Riau yang sudah disalurkan kepada 12 kabupaten dan kota senilai Rp163 milyar. 

Baca Juga:  BRSAMPK Rumbai Gelar Rehabilitasi Sosial Anak

"Tapi sampai dua hari lalu, pemerintah kota dan kabupaten yang menyalurkannya kepada masyarakat baru sekitar Rp35 milyar atau sekitar 21 persen. Jadi, masih banyak uang yang tertahan di kas kabupaten/kota," katanya.

Ia memgungkapkan, pihaknya tidak tahu apa penyebab persis lambannya penyaluran BLT itu. Tapi yang pasti, waktu tiga bulan sejak BLT itu diluncurkan pemerintah provinsi, rasanya cukup banyak banyak waktu untuk menyalurkannya ke tengah masyarakat. 

"Masyarakat yang menerima BLT itu bisa belanja, sehingga mempengaruhi jual beli. Keadaan ini tentu akan ikut memutar roda perekonomian, seberapa pun nilainya, seingga menggerakan sektor lain. Misalnya, seseorang yang memperoleh BLT akan membeli sayur yang mempengaruhi pedagang, kemudian berpengaruh terhadap petani,"jelasnya.

Baca Juga:  Petakan Perkebunan Ilegal

Akibat lambannya penyaluran BLT itu, Datuk Seri Syahril menyebutkan berbagai rumor berkembang di tengah masyarakat. Malahan yang ada mengaitkannya dengan pemilihan kepala daerah. 

“LAMR akan coba mencari tahu secara lebih pasti penyebab lambannya pencairan BLT ini lebih lanjut,”pungkasnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat  Melayu Riau (LAMR) menghimbau agar pemerintah kabupaten/kota, sesegera mungkin mencairkan dana bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Hal itu akan membantu ekonomi masyarakat, bahkan daerah dan nasional, karena uang yang ada berputar di tengah khalayak.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar, kepada media hari Kamis (3/9/2020) kemaren. 

“Makin cepat makin baik kalau bantuan itu diberikan kepada masyarakat, apalagi Pemprov Riau sejak bulan Juni lagi sudah menyalurkannya ke rekening kota maupun kabupaten,” ujar Datuk Seri Syahril.

Menurutnya, data yang ada di LAMR menunjukkan bahwa BLT dari Provinsi Riau yang sudah disalurkan kepada 12 kabupaten dan kota senilai Rp163 milyar. 

Baca Juga:  Antisipasi Covid-19, Riau Pos Lakukan Rapid Tes ke Seluruh Karyawan

"Tapi sampai dua hari lalu, pemerintah kota dan kabupaten yang menyalurkannya kepada masyarakat baru sekitar Rp35 milyar atau sekitar 21 persen. Jadi, masih banyak uang yang tertahan di kas kabupaten/kota," katanya.

Ia memgungkapkan, pihaknya tidak tahu apa penyebab persis lambannya penyaluran BLT itu. Tapi yang pasti, waktu tiga bulan sejak BLT itu diluncurkan pemerintah provinsi, rasanya cukup banyak banyak waktu untuk menyalurkannya ke tengah masyarakat. 

"Masyarakat yang menerima BLT itu bisa belanja, sehingga mempengaruhi jual beli. Keadaan ini tentu akan ikut memutar roda perekonomian, seberapa pun nilainya, seingga menggerakan sektor lain. Misalnya, seseorang yang memperoleh BLT akan membeli sayur yang mempengaruhi pedagang, kemudian berpengaruh terhadap petani,"jelasnya.

Baca Juga:  Bupati Minta Doakan Negeri Ini

Akibat lambannya penyaluran BLT itu, Datuk Seri Syahril menyebutkan berbagai rumor berkembang di tengah masyarakat. Malahan yang ada mengaitkannya dengan pemilihan kepala daerah. 

“LAMR akan coba mencari tahu secara lebih pasti penyebab lambannya pencairan BLT ini lebih lanjut,”pungkasnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari