Senin, 20 Mei 2024

DPR Ingatkan Antisipasi Celah Pelanggaran PPDB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan pembelajaran tatap muka (PTM) dihadapi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam waktu dekat. Komisi X berharap Kemendikbudristek lebih siap dalam menghadapi dua agenda besar itu.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, dua agenda terkait tahun ajaran baru itu harus disiapkan secara optimal. "Kami berharap PPDB dan PTM dikawal, baik dari sisi regulasi maupun pelaksanaan di lapangan, sehingga tidak merugikan peserta didik," ujarnya kepada JPG.
 
Huda menjelaskan, jalannya PPDB sering memicu polemik di masyarakat. Menurut dia, ada banyak penyebab kekisruhan. Mulai lemahnya koordinasi antara Kemendikbudristek dan dinas pendidikan (disdik) terkait kejelasan regulasi dan lemahnya pengawasan hingga masih ditemukannya keterlibatan oknum tenaga kependidikan dalam kongkalikong penerimaan siswa baru. Berbagai celah itu harus diantisipasi sejak dini.

Yamaha
Baca Juga:  KPU Rohul Telah Cetak 1.775 Surat Suara PSU Untuk 25 TPS

 Momentum PPDB, lanjut Huda, merupakan fase penting bagi seorang peserta didik. Banyak wali murid yang berlomba mencari sekolah terbaik bagi anak-anak mereka. Ketimpangan kualitas penyelenggara pendidikan sampai sekarang memang masih terjadi. Karena itu, para wali murid akan sangat sensitif jika menerima informasi adanya ketidakadilan dalam proses PPDB. 

Program zonasi sebenarnya bertujuan meminimalkan jurang ketimpangan antara sekolah favorit dan nonfavorit. "Namun, sampai saat ini stigma favorit dan nonfavorit masih ada sehingga sebisanya proses PPDB dijalankan secara fair, transparan, dan akuntabel," ungkap legislator PKB itu.

 Selain PPDB, kata Huda, Juli adalah target pembukaan sekolah atau PTM. Huda mengungkapkan, agenda mendesak PTM adalah mempersiapkan semua kebutuhan protokol kesehatan. Mulai menuntaskan vaksinasi Covid-19 untuk lima juta guru, melengkapi sarana-prasarana kesehatan di sekolah, hingga memenuhi standar operasional prosedur PTM di kala pandemi. Selain itu, simulasi PTM harus terus dilakukan agar peserta didik merasa aman saat tiba hingga pulang sekolah.   

- Advertisement -
Baca Juga:  Duet Cak Imin-AHY Ditawarkan PKB, Begini Respon Demokrat 

Terpisah, Dirjen Pauddasmen Kemendikbudristek Jumeri mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh disdik terkait PPDB 2020–2021. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi adanya masalah-masalah yang muncul.(lum/jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan pembelajaran tatap muka (PTM) dihadapi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam waktu dekat. Komisi X berharap Kemendikbudristek lebih siap dalam menghadapi dua agenda besar itu.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, dua agenda terkait tahun ajaran baru itu harus disiapkan secara optimal. "Kami berharap PPDB dan PTM dikawal, baik dari sisi regulasi maupun pelaksanaan di lapangan, sehingga tidak merugikan peserta didik," ujarnya kepada JPG.
 
Huda menjelaskan, jalannya PPDB sering memicu polemik di masyarakat. Menurut dia, ada banyak penyebab kekisruhan. Mulai lemahnya koordinasi antara Kemendikbudristek dan dinas pendidikan (disdik) terkait kejelasan regulasi dan lemahnya pengawasan hingga masih ditemukannya keterlibatan oknum tenaga kependidikan dalam kongkalikong penerimaan siswa baru. Berbagai celah itu harus diantisipasi sejak dini.

Baca Juga:  MK Tolak Gugatan HK di Pilkada Kuansing 2020

 Momentum PPDB, lanjut Huda, merupakan fase penting bagi seorang peserta didik. Banyak wali murid yang berlomba mencari sekolah terbaik bagi anak-anak mereka. Ketimpangan kualitas penyelenggara pendidikan sampai sekarang memang masih terjadi. Karena itu, para wali murid akan sangat sensitif jika menerima informasi adanya ketidakadilan dalam proses PPDB. 

Program zonasi sebenarnya bertujuan meminimalkan jurang ketimpangan antara sekolah favorit dan nonfavorit. "Namun, sampai saat ini stigma favorit dan nonfavorit masih ada sehingga sebisanya proses PPDB dijalankan secara fair, transparan, dan akuntabel," ungkap legislator PKB itu.

 Selain PPDB, kata Huda, Juli adalah target pembukaan sekolah atau PTM. Huda mengungkapkan, agenda mendesak PTM adalah mempersiapkan semua kebutuhan protokol kesehatan. Mulai menuntaskan vaksinasi Covid-19 untuk lima juta guru, melengkapi sarana-prasarana kesehatan di sekolah, hingga memenuhi standar operasional prosedur PTM di kala pandemi. Selain itu, simulasi PTM harus terus dilakukan agar peserta didik merasa aman saat tiba hingga pulang sekolah.   

Baca Juga:  Ketua DPC Gerindra Kuansing Minta Kader Jaga Kekompakan

Terpisah, Dirjen Pauddasmen Kemendikbudristek Jumeri mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh disdik terkait PPDB 2020–2021. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi adanya masalah-masalah yang muncul.(lum/jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari