Senin, 7 April 2025
spot_img

Denda Rp2,8 Miliar dari FIFA buat PSSI Terlalu Berat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengatakan sanksi yang dijatuhkan FIFA terlalu berat untuk organisasi yang dipimpinnya.

"Terlalu berat. Kami sudah meminta Sekjen untuk berkomunikasi dengan FIFA," ujar Iwan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Senin (13/1).

Melalui surat bertanggal 23 Desember 2019, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan sanksi denda 200.000 chf (sekitar Rp2,8 miliar) dan melewatkan satu laga resmi kepada PSSI.

FIFA menuliskan bahwa hukuman diberikan karena terjadi pelanggaran disiplin pemain dan ofisial serta keamanan pada pertandingan kontra Malaysia di kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.

Baca Juga:  Petenis Papan Bawah Tidak Akan Mati Kelaparan

Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah itu memang diwarnai dengan insiden keributan antara oknum suporter Indonesia dan Malaysia. Beberapa suporter Indonesia terluka diduga akibat tindakan pendukung Malaysia.

Jika FIFA tidak mengubah keputusannya, Indonesia akan menjalani laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Uni Emirat Arab (UAE) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanpa penonton.

"Selain dendanya besar, kita juga tidak ada penonton kontra UAE. Sepertinya ada yang kurang. Pertandingan itu bisa saja tidak menentukan, tetapi kan, bergengsi juga," tutur Iwan.

Sanksi dari FIFA pada Desember 2019 menjadi yang kedua bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah sebelumnya PSSI dikenakan denda kurang lebih Rp643 juta (45.000 chf).(jpg)

Baca Juga:  Hajar dengan 25 Pukulan Mengerikan, Wasit Hentikan Duel

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengatakan sanksi yang dijatuhkan FIFA terlalu berat untuk organisasi yang dipimpinnya.

"Terlalu berat. Kami sudah meminta Sekjen untuk berkomunikasi dengan FIFA," ujar Iwan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Senin (13/1).

Melalui surat bertanggal 23 Desember 2019, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan sanksi denda 200.000 chf (sekitar Rp2,8 miliar) dan melewatkan satu laga resmi kepada PSSI.

FIFA menuliskan bahwa hukuman diberikan karena terjadi pelanggaran disiplin pemain dan ofisial serta keamanan pada pertandingan kontra Malaysia di kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.

Baca Juga:  Jokowi Berharap Pembalap Indonesia Bisa Tampil di MotoGP

Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah itu memang diwarnai dengan insiden keributan antara oknum suporter Indonesia dan Malaysia. Beberapa suporter Indonesia terluka diduga akibat tindakan pendukung Malaysia.

Jika FIFA tidak mengubah keputusannya, Indonesia akan menjalani laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Uni Emirat Arab (UAE) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanpa penonton.

"Selain dendanya besar, kita juga tidak ada penonton kontra UAE. Sepertinya ada yang kurang. Pertandingan itu bisa saja tidak menentukan, tetapi kan, bergengsi juga," tutur Iwan.

Sanksi dari FIFA pada Desember 2019 menjadi yang kedua bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah sebelumnya PSSI dikenakan denda kurang lebih Rp643 juta (45.000 chf).(jpg)

Baca Juga:  Solskjaer Tolak Kesempatan Melatih di Piala Dunia Qatar
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Denda Rp2,8 Miliar dari FIFA buat PSSI Terlalu Berat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengatakan sanksi yang dijatuhkan FIFA terlalu berat untuk organisasi yang dipimpinnya.

"Terlalu berat. Kami sudah meminta Sekjen untuk berkomunikasi dengan FIFA," ujar Iwan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Senin (13/1).

Melalui surat bertanggal 23 Desember 2019, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan sanksi denda 200.000 chf (sekitar Rp2,8 miliar) dan melewatkan satu laga resmi kepada PSSI.

FIFA menuliskan bahwa hukuman diberikan karena terjadi pelanggaran disiplin pemain dan ofisial serta keamanan pada pertandingan kontra Malaysia di kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.

Baca Juga:  Solskjaer Tolak Kesempatan Melatih di Piala Dunia Qatar

Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah itu memang diwarnai dengan insiden keributan antara oknum suporter Indonesia dan Malaysia. Beberapa suporter Indonesia terluka diduga akibat tindakan pendukung Malaysia.

Jika FIFA tidak mengubah keputusannya, Indonesia akan menjalani laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Uni Emirat Arab (UAE) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanpa penonton.

"Selain dendanya besar, kita juga tidak ada penonton kontra UAE. Sepertinya ada yang kurang. Pertandingan itu bisa saja tidak menentukan, tetapi kan, bergengsi juga," tutur Iwan.

Sanksi dari FIFA pada Desember 2019 menjadi yang kedua bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah sebelumnya PSSI dikenakan denda kurang lebih Rp643 juta (45.000 chf).(jpg)

Baca Juga:  Jokowi Berharap Pembalap Indonesia Bisa Tampil di MotoGP

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengatakan sanksi yang dijatuhkan FIFA terlalu berat untuk organisasi yang dipimpinnya.

"Terlalu berat. Kami sudah meminta Sekjen untuk berkomunikasi dengan FIFA," ujar Iwan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Senin (13/1).

Melalui surat bertanggal 23 Desember 2019, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan sanksi denda 200.000 chf (sekitar Rp2,8 miliar) dan melewatkan satu laga resmi kepada PSSI.

FIFA menuliskan bahwa hukuman diberikan karena terjadi pelanggaran disiplin pemain dan ofisial serta keamanan pada pertandingan kontra Malaysia di kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.

Baca Juga:  MU Turunkan Harga Jual Pogba

Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah itu memang diwarnai dengan insiden keributan antara oknum suporter Indonesia dan Malaysia. Beberapa suporter Indonesia terluka diduga akibat tindakan pendukung Malaysia.

Jika FIFA tidak mengubah keputusannya, Indonesia akan menjalani laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Uni Emirat Arab (UAE) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanpa penonton.

"Selain dendanya besar, kita juga tidak ada penonton kontra UAE. Sepertinya ada yang kurang. Pertandingan itu bisa saja tidak menentukan, tetapi kan, bergengsi juga," tutur Iwan.

Sanksi dari FIFA pada Desember 2019 menjadi yang kedua bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah sebelumnya PSSI dikenakan denda kurang lebih Rp643 juta (45.000 chf).(jpg)

Baca Juga:  Jokowi Berharap Pembalap Indonesia Bisa Tampil di MotoGP
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari