Kamis, 9 Mei 2024

Sektor Putra Masih Tertinggal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pelatnas tenis lapangan proyeksi SEA Games Filipina 2019 harus bekerja lebih keras jika ingin meraih medali. Terutama di sektor putra. Sebab, dalam International Tennis Tournament 2019 (M15 Jakarta) yang diplot sebagai ajang pemanasan menuju SEA Games, capaian David Agung Susanto dkk tidak bagus.

Di nomor tunggal, ada tiga petenis Indonesia yang berlaga. Yakni David dan, Odeda M Arazza, serta Justin Barki. Dalam turnamen berhadiah total 15 ribu dolar AS (setara Rp212,8 juta) itu, ketiganya memang mendapatkan wild card. Tidak mengherankan kalau langsung tersingkir di babak pertama. 

Yamaha

Sedangkan di ganda, ada pasangan pelatnas Anthony Susanto/M Rifqi Fitriadi. Juga berstatus wild card. Mereka sempat membuat kejutan dengan mengalahkan Cameron Green/Vladyslav Orlov asal Australia/Ukraina di babak pertama. Namun, di perempatfinal mereka juga kandas oleh unggulan kedua asal India, SD Prajwal Dev/Niki Kalianda Poonacha. 

Baca Juga:  Guardiola Mengaku City "Sudah Juara"

PB Pelti tidak dapat berkomentar banyak soal prestasi para petenis putra di M15 Jakarta. Memang, turnamen ini tidak bisa dijadikan patokan. Sebab, kebanyakan peserta berasal dari Eropa dan Asia Timur. Tidak banyak petenis Asia Tenggara yang ikut serta. Padahal, merekalah calon-calon lawan di SEA Games. 

Apalagi, memang yang lebih ditargetkan untuk meraih medali di Filipina adalah sektor ganda putri dan ganda campuran. Di nomor yang terakhir disebut, punya Christopher Rungkat/Aldila Setijadi yang merupakan peraih emas Asian Games 2018.(jpg) 

- Advertisement -

Di sisi lain, gelar M15 Jakarta jadi milik petenis Ukraina Vladyslav Orlov. Dalam final di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, kemarin, dia mengalahkan unggulan ketiga Lee Kuan-yi dengan skor 7-5, 4-6, 6-4. Sebagai pemain non-unggulan, Orlov shocked. Ini merupakan gelar perdananya dalam turnamen ITF World Tennis Tour. 

Baca Juga:  Sebagai Pesepakbola Muslim, Demba Ba Nyaman di Turki

‘’Gelar ini sangat berarti bagi saya. Ini final pertama saya di nomor tunggal, dan kali pertama saya bertanding di Jakarta,’’ tutur petenis 24 tahun itu bangga. Terik matahari ibukota tidak menjadi kendala baginya. Meski kehilangan set kedua, Orlov mampu mengembalikan fokus dan merebut set penentuan. ‘’Saya sangat bersyukur,’’ ucapnya.(feb/na/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pelatnas tenis lapangan proyeksi SEA Games Filipina 2019 harus bekerja lebih keras jika ingin meraih medali. Terutama di sektor putra. Sebab, dalam International Tennis Tournament 2019 (M15 Jakarta) yang diplot sebagai ajang pemanasan menuju SEA Games, capaian David Agung Susanto dkk tidak bagus.

Di nomor tunggal, ada tiga petenis Indonesia yang berlaga. Yakni David dan, Odeda M Arazza, serta Justin Barki. Dalam turnamen berhadiah total 15 ribu dolar AS (setara Rp212,8 juta) itu, ketiganya memang mendapatkan wild card. Tidak mengherankan kalau langsung tersingkir di babak pertama. 

Sedangkan di ganda, ada pasangan pelatnas Anthony Susanto/M Rifqi Fitriadi. Juga berstatus wild card. Mereka sempat membuat kejutan dengan mengalahkan Cameron Green/Vladyslav Orlov asal Australia/Ukraina di babak pertama. Namun, di perempatfinal mereka juga kandas oleh unggulan kedua asal India, SD Prajwal Dev/Niki Kalianda Poonacha. 

Baca Juga:  Guardiola Mengaku City "Sudah Juara"

PB Pelti tidak dapat berkomentar banyak soal prestasi para petenis putra di M15 Jakarta. Memang, turnamen ini tidak bisa dijadikan patokan. Sebab, kebanyakan peserta berasal dari Eropa dan Asia Timur. Tidak banyak petenis Asia Tenggara yang ikut serta. Padahal, merekalah calon-calon lawan di SEA Games. 

Apalagi, memang yang lebih ditargetkan untuk meraih medali di Filipina adalah sektor ganda putri dan ganda campuran. Di nomor yang terakhir disebut, punya Christopher Rungkat/Aldila Setijadi yang merupakan peraih emas Asian Games 2018.(jpg) 

Di sisi lain, gelar M15 Jakarta jadi milik petenis Ukraina Vladyslav Orlov. Dalam final di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, kemarin, dia mengalahkan unggulan ketiga Lee Kuan-yi dengan skor 7-5, 4-6, 6-4. Sebagai pemain non-unggulan, Orlov shocked. Ini merupakan gelar perdananya dalam turnamen ITF World Tennis Tour. 

Baca Juga:  SEGERA BANGKIT

‘’Gelar ini sangat berarti bagi saya. Ini final pertama saya di nomor tunggal, dan kali pertama saya bertanding di Jakarta,’’ tutur petenis 24 tahun itu bangga. Terik matahari ibukota tidak menjadi kendala baginya. Meski kehilangan set kedua, Orlov mampu mengembalikan fokus dan merebut set penentuan. ‘’Saya sangat bersyukur,’’ ucapnya.(feb/na/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari