Minggu, 19 Mei 2024

Sebagai Pesepakbola Muslim, Demba Ba Nyaman di Turki

ISTANBUL (RIAUPOS.CO) – Sebagai pesepakbola muslim di Eropa, ada banyak tantangan yang harus mereka hadapi untuk menjadi seorang penganut agama Islam yang baik. Mereka harus beradaptasi di negara yang tentunya mayoritas bukanlah pemeluk agama Islam.

Hal itulah yang dirasakan oleh pesepakbola asal Senegal, Demba Ba. Ba pernah merasakan sulitnya melaksanakan salat lima waktu ke mesjid saat masih membela Chelsea atau Newcastle United, juga  ketika berada di West Ham United.

Yamaha

Sedari 2011 sampai 2014, Ba merasakan sulitnya melaksanakan ibadah dengan baik di Inggris. Semua itu terjadi karena berbagai tantangan yang memang harus ia hadapi di negara yang mayoritas non-muslim.

Akan tetapi, kini Ba sudah tak merasakan masalah tersebut. Sebab sekarang ia membela salah satu klub yang berada di Liga Turki, yakni Istanbul Basaksehir FK.

Berada di Turki yang merupakan negara mayoritas muslim membuat Ba menjadi lebih bebas sebagai seorang penganut agama Islam. Ia tak lagi pusing mencari mesjid untuk melakukan sholat lima waktu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rossi Mengaku Kesulitan dan Lambat

Ba pun mengaku kini ia bisa salat kapan pun ia mau. Hal yang paling ia sukai selama berkarier di Turki adalah muslim bebas untuk melakukan apa pun. Baik itu menggunakan hijab atau tidak. Ketika seorang wanita muslim menggunakan hijab pun, Ba melihat tak ada yang melecehkan seperti yang ia pernah dia lihat di beberapa negara yang pernah ia bermain.

"Saya seorang muslim dan bekerja di negara muslim (Turki, red). Saya sangat senang memenuhi kewajiban agama saya. Turki memberikan kebebasan beragama kepada orang-orang. Saya bisa pergi ke masjid untuk sholat kapan pun saya mau,” cerita Ba, dikutip dari Daily Sabah, Kamis (19/11/2020).

- Advertisement -

“Wanita di Turki bebas mengenakan jilbab mereka. Jika mereka tidak menyukainya, mereka tidak harus memakai kerudung mereka. Ini adalah sesuatu yang tidak kita lihat di mana-mana di dunia saat ini,” tambahnya.

Baca Juga:  Pochettino Dikabarkan Pilih Madrid Ketimbang MU

"Saya tidak pernah mengalami masalah (menjadi seorang muslim, red). Karena semua orang sangat mengenal saya dan tidak ada yang bisa menilai saya karena keyakinan agama saya. Beberapa manajer mungkin mengatakan kepada pesepakbola muslim bahwa mereka tidak boleh berpuasa selama bulan Ramadan. Orang-orang juga melecehkan wanita muslim yang mengenakan jilbab di depan umum. Hal-hal itu tidak pernah terjadi di Turki,” lanjut Ba.

Jadi, saat ini Ba benar-benar sangat menikmati bermain bersama Istanbul Basaksehir di Turki. Ba tentunya bisa memperlihatkan permainan terbaiknya kepada dunia sekali lagi karena Istanbul Basaksehir kini berada di kompetisi Liga Champions 2020-2021 dan tergabung bersama bersama Manchester United, RB Leipzig, dan Paris Saint-Germain (PSG) di Grup H.

Sumber: Daily Sabah/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

ISTANBUL (RIAUPOS.CO) – Sebagai pesepakbola muslim di Eropa, ada banyak tantangan yang harus mereka hadapi untuk menjadi seorang penganut agama Islam yang baik. Mereka harus beradaptasi di negara yang tentunya mayoritas bukanlah pemeluk agama Islam.

Hal itulah yang dirasakan oleh pesepakbola asal Senegal, Demba Ba. Ba pernah merasakan sulitnya melaksanakan salat lima waktu ke mesjid saat masih membela Chelsea atau Newcastle United, juga  ketika berada di West Ham United.

Sedari 2011 sampai 2014, Ba merasakan sulitnya melaksanakan ibadah dengan baik di Inggris. Semua itu terjadi karena berbagai tantangan yang memang harus ia hadapi di negara yang mayoritas non-muslim.

Akan tetapi, kini Ba sudah tak merasakan masalah tersebut. Sebab sekarang ia membela salah satu klub yang berada di Liga Turki, yakni Istanbul Basaksehir FK.

Berada di Turki yang merupakan negara mayoritas muslim membuat Ba menjadi lebih bebas sebagai seorang penganut agama Islam. Ia tak lagi pusing mencari mesjid untuk melakukan sholat lima waktu.

Baca Juga:  Beban Tim Nasional Wales Kini Ada di Pundak Rob Page

Ba pun mengaku kini ia bisa salat kapan pun ia mau. Hal yang paling ia sukai selama berkarier di Turki adalah muslim bebas untuk melakukan apa pun. Baik itu menggunakan hijab atau tidak. Ketika seorang wanita muslim menggunakan hijab pun, Ba melihat tak ada yang melecehkan seperti yang ia pernah dia lihat di beberapa negara yang pernah ia bermain.

"Saya seorang muslim dan bekerja di negara muslim (Turki, red). Saya sangat senang memenuhi kewajiban agama saya. Turki memberikan kebebasan beragama kepada orang-orang. Saya bisa pergi ke masjid untuk sholat kapan pun saya mau,” cerita Ba, dikutip dari Daily Sabah, Kamis (19/11/2020).

“Wanita di Turki bebas mengenakan jilbab mereka. Jika mereka tidak menyukainya, mereka tidak harus memakai kerudung mereka. Ini adalah sesuatu yang tidak kita lihat di mana-mana di dunia saat ini,” tambahnya.

Baca Juga:  Sang Bos Yakin PSG Juara Musim Ini

"Saya tidak pernah mengalami masalah (menjadi seorang muslim, red). Karena semua orang sangat mengenal saya dan tidak ada yang bisa menilai saya karena keyakinan agama saya. Beberapa manajer mungkin mengatakan kepada pesepakbola muslim bahwa mereka tidak boleh berpuasa selama bulan Ramadan. Orang-orang juga melecehkan wanita muslim yang mengenakan jilbab di depan umum. Hal-hal itu tidak pernah terjadi di Turki,” lanjut Ba.

Jadi, saat ini Ba benar-benar sangat menikmati bermain bersama Istanbul Basaksehir di Turki. Ba tentunya bisa memperlihatkan permainan terbaiknya kepada dunia sekali lagi karena Istanbul Basaksehir kini berada di kompetisi Liga Champions 2020-2021 dan tergabung bersama bersama Manchester United, RB Leipzig, dan Paris Saint-Germain (PSG) di Grup H.

Sumber: Daily Sabah/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari