Minggu, 7 Juli 2024

Jokowi Sebut NU Garda Terdepan Perkuat Persatuan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sebelum Indonesia merdeka, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang memberikan kontribusi nyata untuk mencapai kemerdekaan. NU juga turut mengisi pembangunan Indonesia.

Menurut Jokowi, semua masyarakat bersyukur dan berterima kasih kepada NU yang senantiasa konsisten membela Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945.

- Advertisement -

”Di tengah perubahan dan tantangan zaman yang semakin kompleks, NU juga selalu berada di garda terdepan dalam membela kepentingan bangsa dan negara. Kita semua melihat bukti NU berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menggerakkan semangat nasionalisme, dan semangat toleransi serta dalam melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme,” ujar Jokowi secara virtual dalam Harlah NU ke-95 di Jakarta, Sabtu (30/1).

Peran strategis para kiai dan ibu nyai serta para santri bersama-sama seluruh pemangku kepentingan bangsa ikut membangun masa depan Indonesia. Hal itu sangat diharapkan apalagi dalam menjawab tantangan era revolusi industri jilid keempat dan kompetisi global sekarang ini.

Jokowi mengaku bangga menyaksikan para nahdliyin muda dan para santri berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pesantren.

- Advertisement -
Baca Juga:  3 Kloter Jemaah Haji Riau Sudah di Madinah

”Setiap saya mengunjungi pesantren-pesantren saya melihat optimisme, karena saya melihat para santri tidak hanya paham ilmu agama tapi juga wirausaha. Bahkan saat ini para santri sudah melek digital dan tidak sedikit yang jadi pelopor teknologi informasi yang bisa membawa manfaat nyata bagi negeri ini,” ujar Jokowi.

”Semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan memberkahi NU serta warga nahdliyin di seluruh dunia. Mari kita dukung terus NU agar bergerak dan terus berkontribusi untuk kehidupan bangsa Indonesia dan memajukan peradaban dunia dengan spirit Islam nusantara yang rahmatan lil amin,” ucap Jokowi.

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi itu berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj bersyukur NU masih berada di jalan yang benar. Menurut Said, NU sudah melampaui perjalanan yang panjang bagi Indonesia. Kontribusinya juga sudah sangat banyak bagi negeri. Meskipun banyak jalan terjal tapi mampu dilalui NU.

Baca Juga:  Merawat Rohani 

”NU sudah banyak andil kontribusinya untuk bangsa ini. Sudah banyak liku-likunya kadang menjumpai perjalanan yang mudah tapi tidak sedikit kita jumpai perjalanan yang terjal yang belok-belok dan terjal. Alhamdulillah sampai hari ini NU masih on the right track menjalankan amanah yang kita warisi dari para ulama pendiri NU,” ujar Said Aqil dalam Harlah NU ke-95 secara virtual di Jakarta, Sabtu (30/1).

Said Aqil juga bersyukur Indonesia yang terdiri atas banyak kepulauan, banyak bahasa, perbedaan suku, agama, tidak menganggap itu adalah sebuah perbedaan. Melainkan itu adalah satu kesatuan dalam bingkai Indonesia.

”Perbedaan suku, budaya, perbedaan tradisi perbedaan agama sudah tidak lagi menjadi ganjalan bagi bangsa Indonesia. Itu di kita harus kita syukuri karena mapan dalam berbangsa dan bermasyarakat,” kata Said Aqil.

Said Aqil juga bersyukur Indonesia yang berbeda-beda agama, budaya dan suku tapi tidak membuat itu sebagai pembeda. Tidak seperti di Timur Tengah yang terjadi perang saudara hanya karena adanya perbedaan.(jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sebelum Indonesia merdeka, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang memberikan kontribusi nyata untuk mencapai kemerdekaan. NU juga turut mengisi pembangunan Indonesia.

Menurut Jokowi, semua masyarakat bersyukur dan berterima kasih kepada NU yang senantiasa konsisten membela Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945.

”Di tengah perubahan dan tantangan zaman yang semakin kompleks, NU juga selalu berada di garda terdepan dalam membela kepentingan bangsa dan negara. Kita semua melihat bukti NU berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menggerakkan semangat nasionalisme, dan semangat toleransi serta dalam melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme,” ujar Jokowi secara virtual dalam Harlah NU ke-95 di Jakarta, Sabtu (30/1).

Peran strategis para kiai dan ibu nyai serta para santri bersama-sama seluruh pemangku kepentingan bangsa ikut membangun masa depan Indonesia. Hal itu sangat diharapkan apalagi dalam menjawab tantangan era revolusi industri jilid keempat dan kompetisi global sekarang ini.

Jokowi mengaku bangga menyaksikan para nahdliyin muda dan para santri berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pesantren.

Baca Juga:  Merawat Rohani 

”Setiap saya mengunjungi pesantren-pesantren saya melihat optimisme, karena saya melihat para santri tidak hanya paham ilmu agama tapi juga wirausaha. Bahkan saat ini para santri sudah melek digital dan tidak sedikit yang jadi pelopor teknologi informasi yang bisa membawa manfaat nyata bagi negeri ini,” ujar Jokowi.

”Semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan memberkahi NU serta warga nahdliyin di seluruh dunia. Mari kita dukung terus NU agar bergerak dan terus berkontribusi untuk kehidupan bangsa Indonesia dan memajukan peradaban dunia dengan spirit Islam nusantara yang rahmatan lil amin,” ucap Jokowi.

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi itu berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj bersyukur NU masih berada di jalan yang benar. Menurut Said, NU sudah melampaui perjalanan yang panjang bagi Indonesia. Kontribusinya juga sudah sangat banyak bagi negeri. Meskipun banyak jalan terjal tapi mampu dilalui NU.

Baca Juga:  Laporkan Pimpinan KPK ke Ombudsman

”NU sudah banyak andil kontribusinya untuk bangsa ini. Sudah banyak liku-likunya kadang menjumpai perjalanan yang mudah tapi tidak sedikit kita jumpai perjalanan yang terjal yang belok-belok dan terjal. Alhamdulillah sampai hari ini NU masih on the right track menjalankan amanah yang kita warisi dari para ulama pendiri NU,” ujar Said Aqil dalam Harlah NU ke-95 secara virtual di Jakarta, Sabtu (30/1).

Said Aqil juga bersyukur Indonesia yang terdiri atas banyak kepulauan, banyak bahasa, perbedaan suku, agama, tidak menganggap itu adalah sebuah perbedaan. Melainkan itu adalah satu kesatuan dalam bingkai Indonesia.

”Perbedaan suku, budaya, perbedaan tradisi perbedaan agama sudah tidak lagi menjadi ganjalan bagi bangsa Indonesia. Itu di kita harus kita syukuri karena mapan dalam berbangsa dan bermasyarakat,” kata Said Aqil.

Said Aqil juga bersyukur Indonesia yang berbeda-beda agama, budaya dan suku tapi tidak membuat itu sebagai pembeda. Tidak seperti di Timur Tengah yang terjadi perang saudara hanya karena adanya perbedaan.(jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari