Senin, 14 April 2025

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Riau dan Sejumlah Provinsi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Senin (30/5/2022).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mendorong komunitas internasional untuk bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System, atau sistem peringatan dini multibencana yang andal. Hal itu untuk menghadapi berbagai bencana alam dan perubahan iklim.

Baca Juga:  Presiden Tunjuk Yasonna Kaji Amnesti Baiq Nuril

”Gotong-royong menjadi sebuah pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19, sebab kesenjangan antar negara semakin menonjol, di mana masyarakat global dan pemerintah kewalahan dengan krisis ekonomi global dan nasional,” ujar Dwikorita seperti dikutip dari Jawapos.com

Saat membuka acara “Third Multi-Hazard Early Warning Conference” (MHEWC-III) yang digelar di Bali, Dwikorita mengatakan, ketahanan sosial ekonomi menjadi tantangan utama bagi banyak negara. Tantangan tersebut makin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan.

Akibat perubahan iklim, lanjut Dwikorita, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

Baca Juga:  Ustad Maaher Tak Jadi Bawa 800 Orang Kepung Rumah Nikita Mirzani

”Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat praindustri lima tahun ke depan atau pada 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen,” ucap Dwikorita.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Senin (30/5/2022).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mendorong komunitas internasional untuk bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System, atau sistem peringatan dini multibencana yang andal. Hal itu untuk menghadapi berbagai bencana alam dan perubahan iklim.

Baca Juga:  Ustad Maaher Tak Jadi Bawa 800 Orang Kepung Rumah Nikita Mirzani

”Gotong-royong menjadi sebuah pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19, sebab kesenjangan antar negara semakin menonjol, di mana masyarakat global dan pemerintah kewalahan dengan krisis ekonomi global dan nasional,” ujar Dwikorita seperti dikutip dari Jawapos.com

Saat membuka acara “Third Multi-Hazard Early Warning Conference” (MHEWC-III) yang digelar di Bali, Dwikorita mengatakan, ketahanan sosial ekonomi menjadi tantangan utama bagi banyak negara. Tantangan tersebut makin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan.

Akibat perubahan iklim, lanjut Dwikorita, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

Baca Juga:  Presiden Tunjuk Yasonna Kaji Amnesti Baiq Nuril

”Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat praindustri lima tahun ke depan atau pada 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen,” ucap Dwikorita.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Riau dan Sejumlah Provinsi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Senin (30/5/2022).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mendorong komunitas internasional untuk bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System, atau sistem peringatan dini multibencana yang andal. Hal itu untuk menghadapi berbagai bencana alam dan perubahan iklim.

Baca Juga:  Wako Sambut Kedatangan KMP Tirus Meranti

”Gotong-royong menjadi sebuah pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19, sebab kesenjangan antar negara semakin menonjol, di mana masyarakat global dan pemerintah kewalahan dengan krisis ekonomi global dan nasional,” ujar Dwikorita seperti dikutip dari Jawapos.com

Saat membuka acara “Third Multi-Hazard Early Warning Conference” (MHEWC-III) yang digelar di Bali, Dwikorita mengatakan, ketahanan sosial ekonomi menjadi tantangan utama bagi banyak negara. Tantangan tersebut makin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan.

Akibat perubahan iklim, lanjut Dwikorita, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

Baca Juga:  Koperasi Pilar Penggerak Ekonomi Desa

”Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat praindustri lima tahun ke depan atau pada 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen,” ucap Dwikorita.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Senin (30/5/2022).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mendorong komunitas internasional untuk bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System, atau sistem peringatan dini multibencana yang andal. Hal itu untuk menghadapi berbagai bencana alam dan perubahan iklim.

Baca Juga:  Presiden Tunjuk Yasonna Kaji Amnesti Baiq Nuril

”Gotong-royong menjadi sebuah pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19, sebab kesenjangan antar negara semakin menonjol, di mana masyarakat global dan pemerintah kewalahan dengan krisis ekonomi global dan nasional,” ujar Dwikorita seperti dikutip dari Jawapos.com

Saat membuka acara “Third Multi-Hazard Early Warning Conference” (MHEWC-III) yang digelar di Bali, Dwikorita mengatakan, ketahanan sosial ekonomi menjadi tantangan utama bagi banyak negara. Tantangan tersebut makin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan.

Akibat perubahan iklim, lanjut Dwikorita, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

Baca Juga:  174,24 Ha Lahan Terbakar di Dumai Sepanjang 2021

”Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat praindustri lima tahun ke depan atau pada 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen,” ucap Dwikorita.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari