SIAK (RIAUPOS.CO) — Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi 300 tahun sekali. Fenomena lam ini bakal terlihat jelas di Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, hari ini (26/12). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak memanfaatkan momen itu dengan menggelar berbagai festival. Tujuannya, agar Siak yang terkenal dengan berbagai pariwisatanya makin dikenal banyak wisatawan.
GMC di langit Siak diprediksi dimulai pukul 12.15 WIB. Puncak gerhana total diperkirakan terjadi selama 3 menit 45 detik. Festival GMC ini dilaksanakan di dua lokasi yakni di lapangan bola Kampung Bunsur, Sungai Apit dan Kota Siak Sri Indrapura. Puncak festival GMC dihadiri Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin, anggota DPRD RI Jon Erizal, Kementerian Pariwisata, forkopimda, serta pejabat penting Provinsi Riau. Bupati Siak Drs H Alfedri MSi langsung turun ke lapangan melihat persiapan untuk puncak GMC di Kampung Bunsur.
Dia berharap festival ini nantinya akan mengedukasi masyarakat tentang fenomena alam GMC dan banyak event yang diadakan. Selain itu memperkenalkan pariwisata Siak kepada masyarakat luar. "Momentum ini juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan datang ke Siak," ungkapnya.
Alfedri menyebutkan selain berbagai kegiatan festival, pengunjung juga dapat berkeliling menikmati parawisata yang ada di Siak. Yakni Istana Siak, Bandar Tepian Sungai Jantan, Tangsi Belanda, Taman Tengku Mahratu, objek wisata terbaru pedestrian Jalan Sultan Muzzafarsyah, mangrove dan banyak lagi. Juga Sungai Apit terkenal dengan durian yang enak.
Untuk mendukung pariwisata, lanjutnya, pihak LAPAN bersama Kemristekdikti akan mengadakan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta, pameran fotografi gerhana matahari dan kamera obscura. Pada festival ini, Siak membuat kacamata besar pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan ukuran 2× 13 meter. "Ukuran kacamata ini yang terbesar dan ini patut kita syukuri, serta sebaga motivasi kita," ungkapnya.
Festival GMC juga diramaikan rombongan touring of fire yang berangkat dari Pekanbaru, Rabu (25/12) yang terdiri dari 500 orang anggota klub otomotif, 200 orang anggota komunitas pelajar pencinta dunia antariksa dan 100 orang gabungan wartawan dari PWI Riau. Selain pengunjung disuguhkan berbagai kegiatan di festival, tambah Alfedri, juga di lokasi GMC, UMKM menyajikan kuliner dan kerajinan lokal Siak. Panitia juga telah menyediakan homestay untuk pengunjung di sekitar lokasi GMC sebanyak 211 unit.
Tepat menjelang detik-detik GMC, masyarakat dihibur dengan lantunan religius dari artis ibukota Nissa Sabyan. Humas LAPAN Jasyanto menambahkan, dengan fenomena langka ini akan tersiar di seantero dunia bagaimana mempromosikan kejadian tersebut. Pasalnya, GMC ini adalah unik dan puncak gerhana total diperkirakan terjadi selama 3 menit 45 detik. "Terbukti dengan kerja keras Pemkab Siak bahwa GMC kali ini dihadiri dari berbagai negara dan berapa kota di Indonesia melihat Kabupaten Siak," katanya.
Rangkaian festival GMC dimulai dua hari jelang hari H pelaksanaan, Selasa (24/12) di Kampung Bunsur dengan agenda kegiatan nonton bersama film edukasi GMC, demo mini planetarium dan pameran oleh LAPAN, workshop kamera lubang jarum dan penayangan film Iqro’ 2. Rabu (25/12) dilaksanakan acara di dua tempat secara bersamaan di Bunsur dan Kota Siak Sri Indrapura malam harinya digelar sosialisasi edukasi GMC, tablig akbar dan Siak Bershalawat bersama grup Hadrah Al Musyaffa dari pondok Pesantren Miftahul Qir’an Kerinci Kanan. Di Kampung Bunsur, Sungai Apit juga dilaksanakan demo mini planetarium, sosialisasi hasil Litbang LAPAN, penampilan puisi dari seniman Riau, hiburan tradisional dari orkes Melayu dan tarian tradisional. Puncak acara hari ini (26/12) di lapangan Kampung Bunsur dibuka dengan hiburan salawat dan marawis. Pukul 08.30 kedatangan tamu VIP. Pukul 08.45 WIB pembacaan ayat suci Alquran dan tilawah. Dilanjuti sambutan Bupati Siak, Kepala LAPAN, Kementerian Pariwisata dan Gubernur Riau sekaligus membuka acara.
Pukul 10.30 WIB melaksanakan salat gerhana berjamaah dilanjutkan khutbah dan zikir bersama. Pada pukul 11.30 WIB diisi demo mini planetarium oleh LAPAN. Pelaksanaan pengamatan massal GMC mulai pukul 11.45 WIB menggunakan kacamata raksasa terbesar di Indonesia .Pukul 12.30 WIB pencatatan MURI atas kacamata GMC terbesar.
Touring Wisata Riau Pos
Program Touring Wisata Riau Pos sempena GMC 25-26 Desember 2019 menyertakan komunitas otomotif, klub astronomi, mahasiswa fisika Universitas Riau, komunitas kreatif school update RiauTv, Zetizen Riau Pos sudah berangkat, Rabu (25/12). Rombongan juga terdiri dari 50 media liputan GMC bekerja sama dengan PWI Riau. Mereka berangkat pada pukul 09.00 WIB dari Graha Pena Riau. Sebanyak 350 orang rombongan ini langsung menuju Kota Siak Sriindrapura. Beragam agenda diikuti di Kota Istana itu. Antara lain silaturahmi dengan Bupati Siak, menyaksikan Festival GMC, lomba karya tulis, lomba fotografi hingga melakukan pengamatan secara langsung GMC di Kampung Bunsur, Sungai Apit, Siak.
Direktur Riau Pos Sumedi Susanto mengatakan, rombongan yang berangkat kemarin bergabung dengan berbagai komunitas mobil yang berasal dari berbagai daerah di Riau. Rencananya pagi ini, rombongan berangkat secara bersama dari Kota Siak ke Kampung Bunsur.
"Kami bersyukur ternyata animo warga Pekanbaru menyaksikan gerhana ini sangat ramai. Bahkan, keberangkatan kemarin masih ada mahasiswa yang tidak mendapatkan bus,’’ sebutnya.(wik/ayi)