Senin, 7 April 2025
spot_img

Tarif Kawin Kontrak Tiga Hari Rp5 Juta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tidak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat mucikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat mucikari itu diketahui membawahi sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain empat mucikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan. "Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah NN, OK, Sa, DO, dan AA. NN diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual. "NN mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Baca Juga:  Wabup Bengkalis Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pipa Transmisi PDAM

Tersangka OK alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahi 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Sa mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Al merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya. Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta. "Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Mucikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat. Tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1-3 jam. "Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Baca Juga:  Isi Jabatan Kosong, KLHK Lantik 18 Pejabat Administrator dan Pengawas

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019.

Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan. Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.(idr/c20/oni/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tidak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat mucikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat mucikari itu diketahui membawahi sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain empat mucikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan. "Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah NN, OK, Sa, DO, dan AA. NN diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual. "NN mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Baca Juga:  2 Balita Jadi Pasien dari 69 Kasus Positif Virus Corona

Tersangka OK alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahi 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Sa mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Al merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya. Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta. "Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Mucikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat. Tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1-3 jam. "Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Baca Juga:  Ini Kata Danjen Kopassus soal Aturan Gunakan Baret Merah

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019.

Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan. Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.(idr/c20/oni/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tarif Kawin Kontrak Tiga Hari Rp5 Juta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tidak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat mucikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat mucikari itu diketahui membawahi sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain empat mucikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan. "Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah NN, OK, Sa, DO, dan AA. NN diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual. "NN mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Baca Juga:  Isi Jabatan Kosong, KLHK Lantik 18 Pejabat Administrator dan Pengawas

Tersangka OK alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahi 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Sa mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Al merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya. Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta. "Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Mucikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat. Tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1-3 jam. "Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Baca Juga:  2020, Porsi Anggaran Pendidikan Rp323,17 Miliar

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019.

Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan. Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.(idr/c20/oni/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berkali-kali dibongkar polisi, bisnis mesum di kawasan Puncak, Bogor, tidak juga berhenti. Buktinya, untuk kali kesekian, Bareskrim Polri membekuk empat mucikari yang biasa melayani pesanan tamu dari Timur Tengah.

Empat mucikari itu diketahui membawahi sedikitnya 40 perempuan pekerja seks. Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri Brigjen Ferdi Sambo menjelaskan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain empat mucikari itu, seorang tersangka lain adalah pria Timur Tengah yang menjadi pemesan. "Mereka telah ditangkap," katanya.

Lima tersangka tersebut adalah NN, OK, Sa, DO, dan AA. NN diketahui berperan sebagai penyedia perempuan yang siap dikawin kontrak untuk pelayanan seksual. "NN mengaku membawahkan sekitar 20 perempuan," tuturnya.

Baca Juga:  Ini Kata Danjen Kopassus soal Aturan Gunakan Baret Merah

Tersangka OK alias Rahma memiliki peran yang hampir sama. Dia juga membawahi 20 perempuan.

"Saleh memiliki peran mencarikan pelanggan yang biasanya berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Kepada polisi, Sa mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2015. Selama rentang waktu itu, dia memiliki lebih dari 20 pelanggan.

"Terakhir, tersangka Al merupakan lelaki asal Timur Tengah yang memesan kawin kontrak," ucapnya. Tarif kawin kontrak tersebut terbilang murah. Untuk tiga hari kawin kontrak, biayanya hanya Rp5 juta. Untuk lima hari, biayanya Rp10 juta. "Nah, mucikari mendapatkan 40 persen," ungkapnya.

Mucikari juga menyediakan jasa short time atau layanan singkat. Tarifnya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk 1-3 jam. "Satu malam Rp1 juta," kata jenderal berbintang satu tersebut.

Baca Juga:  Singapura Bantu Ciptakan Jembatan Digital

Prostitusi di Puncak seakan tidak habis-habis. Sebelumnya, Bareskrim mengungkap kasus prostitusi warga Maroko dan lokal pada akhir 2019.

Modusnya sama. Mereka mencari lelaki Timur Tengah yang memesan. Fenomena itu disebabkan Puncak menjadi salah satu tujuan wisata seksual kegemaran lelaki asal Timur Tengah.(idr/c20/oni/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari