- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah pertanyaan muncul usai polisi memutuskan untuk tak menahan DH, sopir mobil Toyota Camry yang menabrak mati dua pengguna skuter listrik GrabWheels. Muncul dugaan pelaku adalah anak dari seorang pejabat.
Kabar ini pun tersebar di media sosial Twitter. Disebutkan bahwa DH adalah anak anggota DPD RI.
- Advertisement -
Saat dikonfirmasi ke Polda Metro Jaya, hal ini belum dibenarkan. “Saya tidak memperdalam masalah itu karena, kalau penyidik lebih kepada hal-hal yang terkait masalah kronologis kejadian,” ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar, Kamis (14/11).
Diketahui, tuduhan ini salah satunya diketahui muncul di akun Twitter @nitaalutfi. Akun tersebut menganggap kasus ini cacat hukum karena DH anak dari pejabat.
Namun, Fahri menegaskan, dalam menangani kasus ini, penyidik tak akan melihat latar belakang orang tua pelaku.
- Advertisement -
"Siapa orangtuanya, kan kami tidak memperdalam masalah itu. Yang kami dalami justru bagaimana kronologis kejadian itu terjadi," tegas Fahri. (cuy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah pertanyaan muncul usai polisi memutuskan untuk tak menahan DH, sopir mobil Toyota Camry yang menabrak mati dua pengguna skuter listrik GrabWheels. Muncul dugaan pelaku adalah anak dari seorang pejabat.
Kabar ini pun tersebar di media sosial Twitter. Disebutkan bahwa DH adalah anak anggota DPD RI.
- Advertisement -
Saat dikonfirmasi ke Polda Metro Jaya, hal ini belum dibenarkan. “Saya tidak memperdalam masalah itu karena, kalau penyidik lebih kepada hal-hal yang terkait masalah kronologis kejadian,” ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar, Kamis (14/11).
Diketahui, tuduhan ini salah satunya diketahui muncul di akun Twitter @nitaalutfi. Akun tersebut menganggap kasus ini cacat hukum karena DH anak dari pejabat.
- Advertisement -
Namun, Fahri menegaskan, dalam menangani kasus ini, penyidik tak akan melihat latar belakang orang tua pelaku.
"Siapa orangtuanya, kan kami tidak memperdalam masalah itu. Yang kami dalami justru bagaimana kronologis kejadian itu terjadi," tegas Fahri. (cuy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal