Rabu, 9 Juli 2025

Bakal Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19, Jaga Kepercayaan Dunia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemanfaatan setiap peluang di masa pandemi Covid-19 harus dimaksimalkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat merespon adanya informasi bahwa Indonesia didukung untuk menjadi pusat pengadaan vaksin Covid-19 di ASEAN.

"Peluang itu tidak boleh disia-siakan. Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini harus benar-benar dijaga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat keterangan tertulisnya, Senin (8/3/2021).

Lestari menanggapi Menteri Luar Negeri Cina yang menyatakan bahwa Cina akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Rerie, sapaan akrab Lestari, menghargai kepercayaan Cina yang mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin Covid 19 untuk kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga:  Cegah Hoaks, KI Pusat Dorong Badan Publik Terapkan Prinsip Keterbukaan

"Ini harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan pasar vaksin yang masih sangat terbuka," jelas Rerie.

Rerie kembali mengingatkan apa yang pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di mana penduduk dunia dengan jumlah 7,8 miliar jiwa sebanyak 70 persennya harus divaksin atau sebanyak 5,5 miliar orang agar terbentuk herd immunity

Bila setiap orang perlu dua dosis, maka diperlukan 11 miliar dosis vaksin. Padahal, kapasitas produksi vaksin dunia hanya 6,2 miliar dosis termasuk produksi vaksin TBC, polio, rubela dan lain-lain.

Maka dari itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tawaran Cina mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara merupakan kepercayaan yang harus dijaga, karena Indonesia dinilai sanggup memproduksi vaksin berkualitas.

Baca Juga:  Tragis, Tenggak Alkohol Demi Sembuhkan Covid-19, 600 Orang Iran Tewas

"Namun kita juga perlu mengedepankan kehati-hatian dalam dukungan kerja sama tersebut, jangan sampai Indonesia dibatasi hanya boleh memproduksi dan memasarkan vaksin dari Cina saja," tegasnya.

Laporan: Yusnir
Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemanfaatan setiap peluang di masa pandemi Covid-19 harus dimaksimalkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat merespon adanya informasi bahwa Indonesia didukung untuk menjadi pusat pengadaan vaksin Covid-19 di ASEAN.

"Peluang itu tidak boleh disia-siakan. Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini harus benar-benar dijaga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat keterangan tertulisnya, Senin (8/3/2021).

Lestari menanggapi Menteri Luar Negeri Cina yang menyatakan bahwa Cina akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Rerie, sapaan akrab Lestari, menghargai kepercayaan Cina yang mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin Covid 19 untuk kawasan Asia Tenggara.

- Advertisement -
Baca Juga:  Karabakh Terus Memanas, Azerbaijan Tak Akan Hentikan Perang Sebelum Armenia Pergi

"Ini harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan pasar vaksin yang masih sangat terbuka," jelas Rerie.

Rerie kembali mengingatkan apa yang pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di mana penduduk dunia dengan jumlah 7,8 miliar jiwa sebanyak 70 persennya harus divaksin atau sebanyak 5,5 miliar orang agar terbentuk herd immunity

- Advertisement -

Bila setiap orang perlu dua dosis, maka diperlukan 11 miliar dosis vaksin. Padahal, kapasitas produksi vaksin dunia hanya 6,2 miliar dosis termasuk produksi vaksin TBC, polio, rubela dan lain-lain.

Maka dari itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tawaran Cina mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara merupakan kepercayaan yang harus dijaga, karena Indonesia dinilai sanggup memproduksi vaksin berkualitas.

Baca Juga:  Skrip Bocor ke Publik, Sutradara Film Joker Malah Senang

"Namun kita juga perlu mengedepankan kehati-hatian dalam dukungan kerja sama tersebut, jangan sampai Indonesia dibatasi hanya boleh memproduksi dan memasarkan vaksin dari Cina saja," tegasnya.

Laporan: Yusnir
Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemanfaatan setiap peluang di masa pandemi Covid-19 harus dimaksimalkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat merespon adanya informasi bahwa Indonesia didukung untuk menjadi pusat pengadaan vaksin Covid-19 di ASEAN.

"Peluang itu tidak boleh disia-siakan. Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini harus benar-benar dijaga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat keterangan tertulisnya, Senin (8/3/2021).

Lestari menanggapi Menteri Luar Negeri Cina yang menyatakan bahwa Cina akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Rerie, sapaan akrab Lestari, menghargai kepercayaan Cina yang mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin Covid 19 untuk kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga:  Dubes Suryo Pratomo Bicara soal Deportasi UAS, Ternyata Ini Penyebabnya

"Ini harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan pasar vaksin yang masih sangat terbuka," jelas Rerie.

Rerie kembali mengingatkan apa yang pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di mana penduduk dunia dengan jumlah 7,8 miliar jiwa sebanyak 70 persennya harus divaksin atau sebanyak 5,5 miliar orang agar terbentuk herd immunity

Bila setiap orang perlu dua dosis, maka diperlukan 11 miliar dosis vaksin. Padahal, kapasitas produksi vaksin dunia hanya 6,2 miliar dosis termasuk produksi vaksin TBC, polio, rubela dan lain-lain.

Maka dari itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tawaran Cina mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara merupakan kepercayaan yang harus dijaga, karena Indonesia dinilai sanggup memproduksi vaksin berkualitas.

Baca Juga:  Lagi, Warga Siak Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

"Namun kita juga perlu mengedepankan kehati-hatian dalam dukungan kerja sama tersebut, jangan sampai Indonesia dibatasi hanya boleh memproduksi dan memasarkan vaksin dari Cina saja," tegasnya.

Laporan: Yusnir
Editor: Eka G Putra

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari