JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mahasiswa yang belum mendapatkan kuota gratis bisa langsung melapor ke rektor universitasnya. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam.
“Tidak perlu harus ke Jakarta atau demo ke Dikti. Jadi ya bisa langsung lapor ke rektor. ‘Pak saya kok belum dapat’, ketika (belum dapat kuota gratis) terjadi,” ujarnya dalam webinar, Senin (7/9).
Untuk skema pengawasan pendataan nomor mahasiswa, dia menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan BPK, KPK hingga auditor untuk memastikan bahwa program ini transparan. Sehingga ia meyakinkan subsidi kuota akan tepat sasaran. Kalau belum mendapatkan, langsung saja lapor.
“Ini emang tepat sasaran, tidak ada penyelewengan. Saya selalu wanti-wanti kepada semua teman-teman jangan pernah berpikir untuk menyelewengkan uang rakyat. Apalagi ini di masa bencana. itu selalu kita tekankan,” terangnya.
Pihaknya pun akan secara berkala mengecek berapa jumlah mahasiswa yang sudah mendapatkan bantuan. Yakni dengan melakukan mekanisme check and balance.
“Selalu terjadi (check and balance, Red) kalau misalnya satu perguruan tinggi melaporkan ada 10.000 mahasiswa. Ternyata nanti setelah kita berikan pulsanya dan kuotanya. Ternyata hanya 7 ribu, ya 7 ribu yang kita (bayar),” tambahnya.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan kuota gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 7,2 triliun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mahasiswa yang belum mendapatkan kuota gratis bisa langsung melapor ke rektor universitasnya. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam.
“Tidak perlu harus ke Jakarta atau demo ke Dikti. Jadi ya bisa langsung lapor ke rektor. ‘Pak saya kok belum dapat’, ketika (belum dapat kuota gratis) terjadi,” ujarnya dalam webinar, Senin (7/9).
- Advertisement -
Untuk skema pengawasan pendataan nomor mahasiswa, dia menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan BPK, KPK hingga auditor untuk memastikan bahwa program ini transparan. Sehingga ia meyakinkan subsidi kuota akan tepat sasaran. Kalau belum mendapatkan, langsung saja lapor.
“Ini emang tepat sasaran, tidak ada penyelewengan. Saya selalu wanti-wanti kepada semua teman-teman jangan pernah berpikir untuk menyelewengkan uang rakyat. Apalagi ini di masa bencana. itu selalu kita tekankan,” terangnya.
- Advertisement -
Pihaknya pun akan secara berkala mengecek berapa jumlah mahasiswa yang sudah mendapatkan bantuan. Yakni dengan melakukan mekanisme check and balance.
“Selalu terjadi (check and balance, Red) kalau misalnya satu perguruan tinggi melaporkan ada 10.000 mahasiswa. Ternyata nanti setelah kita berikan pulsanya dan kuotanya. Ternyata hanya 7 ribu, ya 7 ribu yang kita (bayar),” tambahnya.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan kuota gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 7,2 triliun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman