Jumat, 20 September 2024

Lari 10 Km Tiap Hari, Anak Tukang Las Lulus Polisi dengan Nilai Tertinggi

Taslim tak kuasa menahan haru. Putra kesayangannya, Karno resmi menyandang profesi sebagai seorang polisi, Kamis (7/7). Tak tanggung-tanggung saat pelantikan tanda pangkat anaknya disematkan langsung Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal. Ini karena anak tukang las tersebut berhasil mendapat nilai tertinggi saat pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau.

 

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Bripda Karno Setiabudi adalah salah satu dari 259 Bintara Polisi yang di lantik Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang Kampar, Kamis (7/7).

- Advertisement -

Saat pembacaan siswa paling berprestasi, Bribda Karno menjadi salah satu siswa yang memiliki nilai tertinggi di bidang Jasmani dengan nilai 83,5.

Kemudian ada Bripda Rezki Safda Putra, bidang akademi terbaik dengan nilai 82,70. Lalu lulusan terbaik bidang Mental Kepribadian adalah Bripda Muhammad Muryogid dengan nilai 75,83.

- Advertisement -

Bribda Karno mengaku tidak gentar, meski ayahnya hanya seorang tukang las. Ia mengaku terus berjuang keras selama mengikuti seleksi masuk Polri.

"Ia saya tidak hilang keyakinan meski orang tua tukang las. Tiap hari saya latihan lari 10 kilometer sebelum tes Polri. Alhamdulilah saya ternyata bisa meraih cita-cita saya untuk mengabdi kepada bangsa ini," ucap Karno usai dilantik.

Baca Juga:  Menparekraf Titip Geopark Silokek dan Kota Lama Tambang ke Gubernur Sumbar

Ayah Karno, Taslim juga mengaku sangat bangga, anak kedua dari empat  orang anaknya itu bisa menjadi anggota Polri. "Saya hanya tukang las yang bekerja di bengkel orang. Penghasilan rata-rata Rp3 juta per bulan. Sangat bangga anak saya bisa masuk polisi. Dan saya tidak ada mengeluarkan uang sepeserpun, memang anak saya ini orang yang gigih," ucap Taslim.

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, seluruh Bintara Polri ini sudah melewati pendidikan. Secara resmi mereka kini mereka sudah menjadi anggota Polri. "Saya sampaikan, lakukan dengan maksimal perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Itu menjadi simbol Polri, itu yang paling mulia," ucapnya.

"Jangan kecewakan negara, jangan kecewakan institusi Polri, dan jangan kecewakan orang tua. Bahwa menjadi anggota Polri bukan sekadar profesi, itu pesan Presiden. Jauh daripada profesi, apalagi cuma mencari pekerjaan, cuma mengharapkan gaji, tapi pengabdian kepada masyarakat bangsa dan negara," ujar dia.

Kapolda turut mengucapkan selamat kepada seluruh Bintara Polri yang baru dilantik. Ia mengaku juga ikut senang. Menurutnya, para Bintara ini sudah mendapatkan kualitas pendidikan terbaik. Ini dapat dilihat dari sejumlah peragaan kemampuan taktis dan teknik yang turut ditampilkan dalam kegiatan di SPN Polda Riau.

Baca Juga:  Ponsel Lipat Huawei Mate X Debut Akhir Oktober 

"Semangat mereka luar biasa. Saya yakin dan percaya mereka akan semakin berkembang ke depan. Menjadi sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dalam rangka pemeliharaan kamtibmas," ucapnya.

"Sehingga semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan baik dan progresif. Sehingga Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh tercapai. Indonesia Emas 2045 akan segera terwujud," sambung Kapolda.

Jenderal polisi bintang dua itu menambahkan, sistem rekrutmen anggota Bintara ini berbasis transparansi, akuntabel dan bersih. "Tidak ada hal-hal yang dalam tanda petik, yang tidak dalam koridornya. Siapa pun bisa jadi anggota Polri. Dengan catatan mereka mempersiapkan diri dan melewati semua proses tahapan," ujarnya.

"Terbukti orang tua yang pekerjaannya di bengkel, ataupun yang lebih tidak beruntung pekerjaan, tapi anaknya bisa jadi anggota Polri. Jadi tidak memandang siapa orang tuanya," tambah Irjen Iqbal.(das)

 

Taslim tak kuasa menahan haru. Putra kesayangannya, Karno resmi menyandang profesi sebagai seorang polisi, Kamis (7/7). Tak tanggung-tanggung saat pelantikan tanda pangkat anaknya disematkan langsung Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal. Ini karena anak tukang las tersebut berhasil mendapat nilai tertinggi saat pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau.

 

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Bripda Karno Setiabudi adalah salah satu dari 259 Bintara Polisi yang di lantik Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang Kampar, Kamis (7/7).

Saat pembacaan siswa paling berprestasi, Bribda Karno menjadi salah satu siswa yang memiliki nilai tertinggi di bidang Jasmani dengan nilai 83,5.

Kemudian ada Bripda Rezki Safda Putra, bidang akademi terbaik dengan nilai 82,70. Lalu lulusan terbaik bidang Mental Kepribadian adalah Bripda Muhammad Muryogid dengan nilai 75,83.

Bribda Karno mengaku tidak gentar, meski ayahnya hanya seorang tukang las. Ia mengaku terus berjuang keras selama mengikuti seleksi masuk Polri.

"Ia saya tidak hilang keyakinan meski orang tua tukang las. Tiap hari saya latihan lari 10 kilometer sebelum tes Polri. Alhamdulilah saya ternyata bisa meraih cita-cita saya untuk mengabdi kepada bangsa ini," ucap Karno usai dilantik.

Baca Juga:  HUT RI, Wako Ajak Pemuda dan Pemudi Perkenalkan Dumai

Ayah Karno, Taslim juga mengaku sangat bangga, anak kedua dari empat  orang anaknya itu bisa menjadi anggota Polri. "Saya hanya tukang las yang bekerja di bengkel orang. Penghasilan rata-rata Rp3 juta per bulan. Sangat bangga anak saya bisa masuk polisi. Dan saya tidak ada mengeluarkan uang sepeserpun, memang anak saya ini orang yang gigih," ucap Taslim.

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, seluruh Bintara Polri ini sudah melewati pendidikan. Secara resmi mereka kini mereka sudah menjadi anggota Polri. "Saya sampaikan, lakukan dengan maksimal perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Itu menjadi simbol Polri, itu yang paling mulia," ucapnya.

"Jangan kecewakan negara, jangan kecewakan institusi Polri, dan jangan kecewakan orang tua. Bahwa menjadi anggota Polri bukan sekadar profesi, itu pesan Presiden. Jauh daripada profesi, apalagi cuma mencari pekerjaan, cuma mengharapkan gaji, tapi pengabdian kepada masyarakat bangsa dan negara," ujar dia.

Kapolda turut mengucapkan selamat kepada seluruh Bintara Polri yang baru dilantik. Ia mengaku juga ikut senang. Menurutnya, para Bintara ini sudah mendapatkan kualitas pendidikan terbaik. Ini dapat dilihat dari sejumlah peragaan kemampuan taktis dan teknik yang turut ditampilkan dalam kegiatan di SPN Polda Riau.

Baca Juga:  Profil Tumpak Panggabaean, si Opung yang Balik Lagi ke Gedung KPK

"Semangat mereka luar biasa. Saya yakin dan percaya mereka akan semakin berkembang ke depan. Menjadi sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dalam rangka pemeliharaan kamtibmas," ucapnya.

"Sehingga semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan baik dan progresif. Sehingga Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh tercapai. Indonesia Emas 2045 akan segera terwujud," sambung Kapolda.

Jenderal polisi bintang dua itu menambahkan, sistem rekrutmen anggota Bintara ini berbasis transparansi, akuntabel dan bersih. "Tidak ada hal-hal yang dalam tanda petik, yang tidak dalam koridornya. Siapa pun bisa jadi anggota Polri. Dengan catatan mereka mempersiapkan diri dan melewati semua proses tahapan," ujarnya.

"Terbukti orang tua yang pekerjaannya di bengkel, ataupun yang lebih tidak beruntung pekerjaan, tapi anaknya bisa jadi anggota Polri. Jadi tidak memandang siapa orang tuanya," tambah Irjen Iqbal.(das)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari