Senin, 7 April 2025
spot_img

Ingin Vagina Bersih Sehat dan Wangi, Ikuti Tips Berikut

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Selain sebagai alat reproduksi, vagina adalah organ penting untuk melakukan aktivitas seksual. Wanita pasti setuju dong? Maka dari itu, vagina perlu dirawat agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan area intim wanita ini?

Jaga Tingkat Keasamannya

Vagina yang sehat memiliki tingkat keasaman sendiri, yakni 3,5, dan mengandung sejumlah bakteri baik untuk melindunginya dari infeksi.

Hindari melakukan cuci vagina dengan larutan kimiawi (douching) karena bisa mengurangi keseimbangan keasaman. Jika vagina berbau menyengat, periksakan ke dokter untuk mencari penyebabnya.

Lakukan Seks Aman

Sebagian penyakit menular seksual, seperti HIV atau herpes genital, tidak ada obatnya. Sementara human papillomavirus penyebab kutil genital dikenal sebagai pemicu kanker.

Karena itu, praktikkan hubungan seks yang aman, yakni dengan tidak berganti pasangan atau selalu menggunakan kondom.

Baca Juga:  Aksi 21 April, Polda Metro Antisipasi Anarkis dan Rekayasa Lalu Lintas

Segera Obati Infeksi

Ada tiga jenis infeksi vagina yang banyak diderita perempuan, yakni infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trichomoniasis, yang ditularkan lewat hubungan seks.

Ketiganya bisa diobati dengan obat oral atau topikal yang bisa didapatkan di dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa ada ketidaknyamanan pada area intim tersebut.

Cukup Lubrikasi

Lubrikasi atau pelumasan adalah hal yang penting pada saat penetrasi. Tanpa lubrikasi yang baik, kulit di labia dan vagina bisa mengalami iritasi, panas, bahkan terkelupas.

Sebenarnya cairan lubrikasi akan muncul dengan alamiah jika seorang wanita mendapat perangsangan yang cukup, tetapi sebagian wanita mengalami masalah kekeringan.

Sebagai gantinya, gunakan lubrikasi buatan yang berbahan dasar air untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.

Pilih Pakaian Dalam yang Nyaman

Vagina harus selalu dalam kondisi bersih dan kering, dan apa yang kita kenakan ikut memengaruhinya.

Baca Juga:  MUI Tegaskan ASN Tidak Berhak Terima Zakat

Beberapa jenis kain dan model pakaian dalam bisa meningkatkan panas dan kelembaban sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan infeksi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan berpori di siang hari dan hindari model thongs.

Basuh dengan Benar

Untuk mencegah kontaminasi bakteri dari bagian anus ke vagina, selalu lakukan pembilasan dari arah depan ke belakang setelah kita buang air.

Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali saat haid. Di saat sedang tidak haid, hindari menggunakan pantyliner karena akan meningkatkan kelembaban.

Cek Teratur

Setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 21 tahun atau dalam periode tiga tahun setelah aktif secara seksual.

Dokter kandungan dan ginekologi dilatih untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan yang bisa mengganggu kesehatan vagina dan organ reproduksi.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Selain sebagai alat reproduksi, vagina adalah organ penting untuk melakukan aktivitas seksual. Wanita pasti setuju dong? Maka dari itu, vagina perlu dirawat agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan area intim wanita ini?

Jaga Tingkat Keasamannya

Vagina yang sehat memiliki tingkat keasaman sendiri, yakni 3,5, dan mengandung sejumlah bakteri baik untuk melindunginya dari infeksi.

Hindari melakukan cuci vagina dengan larutan kimiawi (douching) karena bisa mengurangi keseimbangan keasaman. Jika vagina berbau menyengat, periksakan ke dokter untuk mencari penyebabnya.

Lakukan Seks Aman

Sebagian penyakit menular seksual, seperti HIV atau herpes genital, tidak ada obatnya. Sementara human papillomavirus penyebab kutil genital dikenal sebagai pemicu kanker.

Karena itu, praktikkan hubungan seks yang aman, yakni dengan tidak berganti pasangan atau selalu menggunakan kondom.

Baca Juga:  Aksi 21 April, Polda Metro Antisipasi Anarkis dan Rekayasa Lalu Lintas

Segera Obati Infeksi

Ada tiga jenis infeksi vagina yang banyak diderita perempuan, yakni infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trichomoniasis, yang ditularkan lewat hubungan seks.

Ketiganya bisa diobati dengan obat oral atau topikal yang bisa didapatkan di dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa ada ketidaknyamanan pada area intim tersebut.

Cukup Lubrikasi

Lubrikasi atau pelumasan adalah hal yang penting pada saat penetrasi. Tanpa lubrikasi yang baik, kulit di labia dan vagina bisa mengalami iritasi, panas, bahkan terkelupas.

Sebenarnya cairan lubrikasi akan muncul dengan alamiah jika seorang wanita mendapat perangsangan yang cukup, tetapi sebagian wanita mengalami masalah kekeringan.

Sebagai gantinya, gunakan lubrikasi buatan yang berbahan dasar air untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.

Pilih Pakaian Dalam yang Nyaman

Vagina harus selalu dalam kondisi bersih dan kering, dan apa yang kita kenakan ikut memengaruhinya.

Baca Juga:  Putra Rhoma Irama Dipanggil KPK Lagi

Beberapa jenis kain dan model pakaian dalam bisa meningkatkan panas dan kelembaban sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan infeksi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan berpori di siang hari dan hindari model thongs.

Basuh dengan Benar

Untuk mencegah kontaminasi bakteri dari bagian anus ke vagina, selalu lakukan pembilasan dari arah depan ke belakang setelah kita buang air.

Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali saat haid. Di saat sedang tidak haid, hindari menggunakan pantyliner karena akan meningkatkan kelembaban.

Cek Teratur

Setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 21 tahun atau dalam periode tiga tahun setelah aktif secara seksual.

Dokter kandungan dan ginekologi dilatih untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan yang bisa mengganggu kesehatan vagina dan organ reproduksi.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ingin Vagina Bersih Sehat dan Wangi, Ikuti Tips Berikut

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Selain sebagai alat reproduksi, vagina adalah organ penting untuk melakukan aktivitas seksual. Wanita pasti setuju dong? Maka dari itu, vagina perlu dirawat agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan area intim wanita ini?

Jaga Tingkat Keasamannya

Vagina yang sehat memiliki tingkat keasaman sendiri, yakni 3,5, dan mengandung sejumlah bakteri baik untuk melindunginya dari infeksi.

Hindari melakukan cuci vagina dengan larutan kimiawi (douching) karena bisa mengurangi keseimbangan keasaman. Jika vagina berbau menyengat, periksakan ke dokter untuk mencari penyebabnya.

Lakukan Seks Aman

Sebagian penyakit menular seksual, seperti HIV atau herpes genital, tidak ada obatnya. Sementara human papillomavirus penyebab kutil genital dikenal sebagai pemicu kanker.

Karena itu, praktikkan hubungan seks yang aman, yakni dengan tidak berganti pasangan atau selalu menggunakan kondom.

Baca Juga:  Putra Rhoma Irama Dipanggil KPK Lagi

Segera Obati Infeksi

Ada tiga jenis infeksi vagina yang banyak diderita perempuan, yakni infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trichomoniasis, yang ditularkan lewat hubungan seks.

Ketiganya bisa diobati dengan obat oral atau topikal yang bisa didapatkan di dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa ada ketidaknyamanan pada area intim tersebut.

Cukup Lubrikasi

Lubrikasi atau pelumasan adalah hal yang penting pada saat penetrasi. Tanpa lubrikasi yang baik, kulit di labia dan vagina bisa mengalami iritasi, panas, bahkan terkelupas.

Sebenarnya cairan lubrikasi akan muncul dengan alamiah jika seorang wanita mendapat perangsangan yang cukup, tetapi sebagian wanita mengalami masalah kekeringan.

Sebagai gantinya, gunakan lubrikasi buatan yang berbahan dasar air untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.

Pilih Pakaian Dalam yang Nyaman

Vagina harus selalu dalam kondisi bersih dan kering, dan apa yang kita kenakan ikut memengaruhinya.

Baca Juga:  Di Tengah Pandemi Covid-19, Hanura Rohil Terus Berbagi

Beberapa jenis kain dan model pakaian dalam bisa meningkatkan panas dan kelembaban sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan infeksi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan berpori di siang hari dan hindari model thongs.

Basuh dengan Benar

Untuk mencegah kontaminasi bakteri dari bagian anus ke vagina, selalu lakukan pembilasan dari arah depan ke belakang setelah kita buang air.

Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali saat haid. Di saat sedang tidak haid, hindari menggunakan pantyliner karena akan meningkatkan kelembaban.

Cek Teratur

Setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 21 tahun atau dalam periode tiga tahun setelah aktif secara seksual.

Dokter kandungan dan ginekologi dilatih untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan yang bisa mengganggu kesehatan vagina dan organ reproduksi.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Selain sebagai alat reproduksi, vagina adalah organ penting untuk melakukan aktivitas seksual. Wanita pasti setuju dong? Maka dari itu, vagina perlu dirawat agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan area intim wanita ini?

Jaga Tingkat Keasamannya

Vagina yang sehat memiliki tingkat keasaman sendiri, yakni 3,5, dan mengandung sejumlah bakteri baik untuk melindunginya dari infeksi.

Hindari melakukan cuci vagina dengan larutan kimiawi (douching) karena bisa mengurangi keseimbangan keasaman. Jika vagina berbau menyengat, periksakan ke dokter untuk mencari penyebabnya.

Lakukan Seks Aman

Sebagian penyakit menular seksual, seperti HIV atau herpes genital, tidak ada obatnya. Sementara human papillomavirus penyebab kutil genital dikenal sebagai pemicu kanker.

Karena itu, praktikkan hubungan seks yang aman, yakni dengan tidak berganti pasangan atau selalu menggunakan kondom.

Baca Juga:  MUI Tegaskan ASN Tidak Berhak Terima Zakat

Segera Obati Infeksi

Ada tiga jenis infeksi vagina yang banyak diderita perempuan, yakni infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trichomoniasis, yang ditularkan lewat hubungan seks.

Ketiganya bisa diobati dengan obat oral atau topikal yang bisa didapatkan di dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa ada ketidaknyamanan pada area intim tersebut.

Cukup Lubrikasi

Lubrikasi atau pelumasan adalah hal yang penting pada saat penetrasi. Tanpa lubrikasi yang baik, kulit di labia dan vagina bisa mengalami iritasi, panas, bahkan terkelupas.

Sebenarnya cairan lubrikasi akan muncul dengan alamiah jika seorang wanita mendapat perangsangan yang cukup, tetapi sebagian wanita mengalami masalah kekeringan.

Sebagai gantinya, gunakan lubrikasi buatan yang berbahan dasar air untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.

Pilih Pakaian Dalam yang Nyaman

Vagina harus selalu dalam kondisi bersih dan kering, dan apa yang kita kenakan ikut memengaruhinya.

Baca Juga:  Di Bawah Kepemimpinan Syamsuar-Edy, NTP Riau Terus Meningkat

Beberapa jenis kain dan model pakaian dalam bisa meningkatkan panas dan kelembaban sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan infeksi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan berpori di siang hari dan hindari model thongs.

Basuh dengan Benar

Untuk mencegah kontaminasi bakteri dari bagian anus ke vagina, selalu lakukan pembilasan dari arah depan ke belakang setelah kita buang air.

Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali saat haid. Di saat sedang tidak haid, hindari menggunakan pantyliner karena akan meningkatkan kelembaban.

Cek Teratur

Setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 21 tahun atau dalam periode tiga tahun setelah aktif secara seksual.

Dokter kandungan dan ginekologi dilatih untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan yang bisa mengganggu kesehatan vagina dan organ reproduksi.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari