Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Parade Militer Yaman Dihantam Rudal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tindakan biadab dilakukan gerakan pemberontak Houthi di Yaman. Mereka melakukan serangan pada saat dilakukan parade militer, Kamis (1/8). Acara tersebut disaksikan oleh masyarakat Yaman dan tiba-tiba serangan rudal dari pesawat tak berawak datang.

Setidaknya 32 orang tewas dalam serangan pemberontak Houthi tersebut. Parade tersebut digelar di kota pelabuhan selatan Aden. Aden adalah pusat pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.

Pemberontak mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Mereka mengatakan bahwa parade militer dilakukan sebagai bagian dari persiapan pasukan pro-pemerintah untuk serangan anyar di wilayah yang dikuasai Houthi. Oleh karena itu, pemberontak Houthi melakukan serangan terlebih dahulu.

Hanya saja pemerintah Yaman menegaskan bahwa parade militer itu sebagai bagian dari upacara kelulusan bagi tentara yang baru direkrut.

Baca Juga:  Idham Azis Minta Doa Restu

Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters, serangan tersebut tak hanya warga sipil yang menjadi korban. Militer pun turut menjadi korban. Bahkan, dikatakan bahwa seorang komandan senior telah terbunuh.

“Ledakan itu terjadi di belakang stand tempat upacara berlangsung,” ungkap saksi kepada Reuters. “Sekelompok tentara menangisi mayat yang diyakini sebagai komandan mereka,” imbuhnya.

Kamp militer tempat serangan terjadi adalah milik pasukan pro-pemerintah yang dikenal sebagai Sabuk Pengaman. Beberapa jam sebelumnya sebuah bom bunuh diri di kantor polisi di Aden menewaskan sedikitnya tiga petugas. Tidak jelas apakah insiden ini dikaitkan dengan serangan di kamp militer.

Yaman sendiri bergolak dan telah dihancurkan oleh konflik yang meningkat pada Maret 2015, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi untuk melarikan diri ke luar negeri.

Baca Juga:  Wako Turun Langsung Amankan Buaya di Sungai

Konflik di Yaman diperkirakan telah membuat lebih dari 70.000 orang kehilangan nyawa hingga saat ini. Mayoritas adalah warga Yaman dan diperkirakan korban tewas dua pertiga dari mereka dari serangan udara.

Sumber : jawapos.com
Editor : Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tindakan biadab dilakukan gerakan pemberontak Houthi di Yaman. Mereka melakukan serangan pada saat dilakukan parade militer, Kamis (1/8). Acara tersebut disaksikan oleh masyarakat Yaman dan tiba-tiba serangan rudal dari pesawat tak berawak datang.

Setidaknya 32 orang tewas dalam serangan pemberontak Houthi tersebut. Parade tersebut digelar di kota pelabuhan selatan Aden. Aden adalah pusat pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.

- Advertisement -

Pemberontak mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Mereka mengatakan bahwa parade militer dilakukan sebagai bagian dari persiapan pasukan pro-pemerintah untuk serangan anyar di wilayah yang dikuasai Houthi. Oleh karena itu, pemberontak Houthi melakukan serangan terlebih dahulu.

Hanya saja pemerintah Yaman menegaskan bahwa parade militer itu sebagai bagian dari upacara kelulusan bagi tentara yang baru direkrut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Wako Turun Langsung Amankan Buaya di Sungai

Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters, serangan tersebut tak hanya warga sipil yang menjadi korban. Militer pun turut menjadi korban. Bahkan, dikatakan bahwa seorang komandan senior telah terbunuh.

“Ledakan itu terjadi di belakang stand tempat upacara berlangsung,” ungkap saksi kepada Reuters. “Sekelompok tentara menangisi mayat yang diyakini sebagai komandan mereka,” imbuhnya.

Kamp militer tempat serangan terjadi adalah milik pasukan pro-pemerintah yang dikenal sebagai Sabuk Pengaman. Beberapa jam sebelumnya sebuah bom bunuh diri di kantor polisi di Aden menewaskan sedikitnya tiga petugas. Tidak jelas apakah insiden ini dikaitkan dengan serangan di kamp militer.

Yaman sendiri bergolak dan telah dihancurkan oleh konflik yang meningkat pada Maret 2015, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi untuk melarikan diri ke luar negeri.

Baca Juga:  Kesetaraan Gender untuk Kehidupan Berbangsa yang Lebih Baik

Konflik di Yaman diperkirakan telah membuat lebih dari 70.000 orang kehilangan nyawa hingga saat ini. Mayoritas adalah warga Yaman dan diperkirakan korban tewas dua pertiga dari mereka dari serangan udara.

Sumber : jawapos.com
Editor : Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari