Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ungkap Isi Ponsel Dua Tersangka

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Digital forensik pada handphone (HP) dua pelaku teror terhadap Novel Baswedan diyakini sebagai salah satu upaya mengungkap aktor intelektual kasus tersebut. Namun, harus dipastikan terlebih dulu, peranti komunikasi itu telah digunakan pelaku sejak lama.

Pakar teknologi intelijen Pratama D. Persada menjelaskan, dengan teknologi saat ini, data dalam HP bisa dimunculkan kembali. Tepatnya sejak awal digunakan hingga HP tersebut berada di tangan penyidik Polri. "Semua data yang pernah ada bisa disedot," katanya.

Bahkan, data yang telah dihapus pun bisa dimunculkan kembali. Namun, terang Pratama, ada kendala yang dihadapi penyidik. Yakni, apakah HP itu digunakan sejak dua tahun lalu saat peristiwa penyiraman air keras terjadi atau justru HP baru? "Kalau HP itu baru saja digunakan, tentunya tidak ada yang bisa didapatkan untuk perkembangan kasus," ucapnya.

Baca Juga:  4.678 Warga Dumai Terancam Dihapus dari PBI JK

Secara terpisah, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta Polri segera mengumumkan hasil dari proses digital forensik terhadap HP pelaku. "Sebab, ini penting untuk diketahui masyarakat. Apa dua alat bukti yang digunakan menjerat mereka? Apakah hanya karena pengakuannya?" papar dia.Sebab, hingga kini dua alat bukti yang digunakan untuk menjerat tersangka tidak pernah diungkap.

Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Argo Yuwono menjelaskan, Polri masih menunggu hasil uji laboratorium forensik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Digital forensik pada handphone (HP) dua pelaku teror terhadap Novel Baswedan diyakini sebagai salah satu upaya mengungkap aktor intelektual kasus tersebut. Namun, harus dipastikan terlebih dulu, peranti komunikasi itu telah digunakan pelaku sejak lama.

Pakar teknologi intelijen Pratama D. Persada menjelaskan, dengan teknologi saat ini, data dalam HP bisa dimunculkan kembali. Tepatnya sejak awal digunakan hingga HP tersebut berada di tangan penyidik Polri. "Semua data yang pernah ada bisa disedot," katanya.

- Advertisement -

Bahkan, data yang telah dihapus pun bisa dimunculkan kembali. Namun, terang Pratama, ada kendala yang dihadapi penyidik. Yakni, apakah HP itu digunakan sejak dua tahun lalu saat peristiwa penyiraman air keras terjadi atau justru HP baru? "Kalau HP itu baru saja digunakan, tentunya tidak ada yang bisa didapatkan untuk perkembangan kasus," ucapnya.

Baca Juga:  4.678 Warga Dumai Terancam Dihapus dari PBI JK

Secara terpisah, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta Polri segera mengumumkan hasil dari proses digital forensik terhadap HP pelaku. "Sebab, ini penting untuk diketahui masyarakat. Apa dua alat bukti yang digunakan menjerat mereka? Apakah hanya karena pengakuannya?" papar dia.Sebab, hingga kini dua alat bukti yang digunakan untuk menjerat tersangka tidak pernah diungkap.

- Advertisement -

Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Argo Yuwono menjelaskan, Polri masih menunggu hasil uji laboratorium forensik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari