Sabtu, 12 Juli 2025

Riau Siaga Darurat Karhutla hingga 30 November

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Status siaga ini ditetapkan per tanggal 21 Maret 2022.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga Maret, total hot spot di Riau terpantau 183 titik dan yang sudah dipastikan fire spot atau kebakaran sebanyak 79 titik. Sedangkan total luas lahan yang terbakar mencapai 168,66 hektare (ha).

"Dengan kondisi tersebut, pada Senin 14 Maret lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait seperti BMKG, Korem Wirabima, Polda Riau, Lanud Roesmin Nurjadin dan OPD terkait. Hasilnya disepakati untuk mengusulkan penetapan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi. Dan pada Senin 21 Maret, SK penetapan status siaga darurat karhutla Riau sudah diteken Gubernur Riau Syamsuar," katanya.

Baca Juga:  Kedelai Meroket, Pedagang Tempe Naikkan Harga

Dilanjutkannya, sebelum menerapkan status siaga darurat karhutla Riau, sudah ada tiga kabupaten yang menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu.

"Tiga kabupaten itu adalah Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pelalawan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika) musim kemarau di Riau akan masuk mulai Mei. Hal tersebut membuat kondisi cuaca di Riau akan semakin kering.

"Prediksi BMKG pada Mei masuk musim kemarau. Sedangkan puncaknya pada Juni dan Juli," sebutnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di lahan maupun hutan yang menggunakan api dapat lebih waspada. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya karhutla.

Baca Juga:  Tak Libatkan Pihak Ketiga Lagi, Pemko Pekanbaru Akan Rancang Konsep Baru Atasi Sampah

"Masyarakat yang membuka lahan, hendaknya jangan membakar. Kemudian yang mencari madu di hutan, pastikan api untuk mengusir lebah padam sebelum ditinggalkan," sebutnya.

Setelah menetapkan status tersebut, pihaknya dalam waktu dekat juga akan menyusun Satgas Karhutla Riau yang terdiri dari beberapa unsur. Termasuk membentuk posko pengendalian penanganan karhutla.

"Satgas Karhutla akan segera dibentuk, termasuk poskonya. Kami juga sedang mempersiapkan surat untuk pengajuan bantuan helikopter water boombing dan patroli ke BNPB dan KLHK," ujarnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Status siaga ini ditetapkan per tanggal 21 Maret 2022.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga Maret, total hot spot di Riau terpantau 183 titik dan yang sudah dipastikan fire spot atau kebakaran sebanyak 79 titik. Sedangkan total luas lahan yang terbakar mencapai 168,66 hektare (ha).

"Dengan kondisi tersebut, pada Senin 14 Maret lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait seperti BMKG, Korem Wirabima, Polda Riau, Lanud Roesmin Nurjadin dan OPD terkait. Hasilnya disepakati untuk mengusulkan penetapan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi. Dan pada Senin 21 Maret, SK penetapan status siaga darurat karhutla Riau sudah diteken Gubernur Riau Syamsuar," katanya.

Baca Juga:  Kreativitas dan Peningkatan SDM Jadi Perhatian

Dilanjutkannya, sebelum menerapkan status siaga darurat karhutla Riau, sudah ada tiga kabupaten yang menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu.

"Tiga kabupaten itu adalah Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pelalawan," ujarnya.

- Advertisement -

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika) musim kemarau di Riau akan masuk mulai Mei. Hal tersebut membuat kondisi cuaca di Riau akan semakin kering.

"Prediksi BMKG pada Mei masuk musim kemarau. Sedangkan puncaknya pada Juni dan Juli," sebutnya.

- Advertisement -

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di lahan maupun hutan yang menggunakan api dapat lebih waspada. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya karhutla.

Baca Juga:  Pohon Tumbang, Satu Pengendara Motor Jadi Korban

"Masyarakat yang membuka lahan, hendaknya jangan membakar. Kemudian yang mencari madu di hutan, pastikan api untuk mengusir lebah padam sebelum ditinggalkan," sebutnya.

Setelah menetapkan status tersebut, pihaknya dalam waktu dekat juga akan menyusun Satgas Karhutla Riau yang terdiri dari beberapa unsur. Termasuk membentuk posko pengendalian penanganan karhutla.

"Satgas Karhutla akan segera dibentuk, termasuk poskonya. Kami juga sedang mempersiapkan surat untuk pengajuan bantuan helikopter water boombing dan patroli ke BNPB dan KLHK," ujarnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Status siaga ini ditetapkan per tanggal 21 Maret 2022.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga Maret, total hot spot di Riau terpantau 183 titik dan yang sudah dipastikan fire spot atau kebakaran sebanyak 79 titik. Sedangkan total luas lahan yang terbakar mencapai 168,66 hektare (ha).

"Dengan kondisi tersebut, pada Senin 14 Maret lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait seperti BMKG, Korem Wirabima, Polda Riau, Lanud Roesmin Nurjadin dan OPD terkait. Hasilnya disepakati untuk mengusulkan penetapan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi. Dan pada Senin 21 Maret, SK penetapan status siaga darurat karhutla Riau sudah diteken Gubernur Riau Syamsuar," katanya.

Baca Juga:  Gesa Penyerapan APBD, Tuntaskan Masalah

Dilanjutkannya, sebelum menerapkan status siaga darurat karhutla Riau, sudah ada tiga kabupaten yang menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu.

"Tiga kabupaten itu adalah Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pelalawan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika) musim kemarau di Riau akan masuk mulai Mei. Hal tersebut membuat kondisi cuaca di Riau akan semakin kering.

"Prediksi BMKG pada Mei masuk musim kemarau. Sedangkan puncaknya pada Juni dan Juli," sebutnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di lahan maupun hutan yang menggunakan api dapat lebih waspada. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya karhutla.

Baca Juga:  Kedelai Meroket, Pedagang Tempe Naikkan Harga

"Masyarakat yang membuka lahan, hendaknya jangan membakar. Kemudian yang mencari madu di hutan, pastikan api untuk mengusir lebah padam sebelum ditinggalkan," sebutnya.

Setelah menetapkan status tersebut, pihaknya dalam waktu dekat juga akan menyusun Satgas Karhutla Riau yang terdiri dari beberapa unsur. Termasuk membentuk posko pengendalian penanganan karhutla.

"Satgas Karhutla akan segera dibentuk, termasuk poskonya. Kami juga sedang mempersiapkan surat untuk pengajuan bantuan helikopter water boombing dan patroli ke BNPB dan KLHK," ujarnya.(sol)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari