Jumat, 11 April 2025

Horor! Kualitas Udara Pekanbaru di Atas Level Berbahaya

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kualitas udara Kota Pekanbaru makin parah, Ahad (22/9/2019). Bahkan malam ini, konsentrasi partikulat PM 10 melewati angka 600. Untuk diketahui, angka 350-600 sudah masuk kategori bahaya.

Pantauaan di situs www.bmkg.go.id, pantauan PM 10 melewati angka 600 terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dari dinihari hingga sore, PM 10 berkutat di angka 300-500, masih kategori berbahaya.

Konsentrasi PM 10 ini merupakan paling tinggi sejak Pekanbaru dilanda kabut asap sekitar sebulan terakhir. Bahkan kondisi ini diprediksi akan berlanjut. Karena kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin parah. Jumlah titik panas  (hot spot) meningkat tajam bahkan sampai dua kali lipat, dari 499 menjadi 799. Produksi asap di provinsi tetangga ini tampaknya bakal parah udara Provinsi Riau.

Baca Juga:  Selesaikan Masalah Lahan, Komisi I Segera Panggil Lurah Sibam

Kabut asap diprediksi sedang menuju Riau. Hal ini karena dibawa angin dari Tenggara-Selatan, atau dari arah Australia, menuju Baratlaut-Utara. Demikian diungkapkan Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno kepada wartawan, Ahad (22/9/2019) di Pekanbaru.

"Kami sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa dari karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," terangnya.

Soal kapan terjadi perubahan pergerakan angin yang membawa kabut asap meninggalkan Riau, Sukisno mengatakan, sekitar akhir September atau awal Oktober 2019.

"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Dan biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi daerah Riau dan negara kita cepat pulih kembali," kata Sukisno lagi.

Baca Juga:  Polda Selidiki Kematian Gajah di TNTN

Laporan: Eka Gusmadi Putra
Editor    : Firman Agus

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kualitas udara Kota Pekanbaru makin parah, Ahad (22/9/2019). Bahkan malam ini, konsentrasi partikulat PM 10 melewati angka 600. Untuk diketahui, angka 350-600 sudah masuk kategori bahaya.

Pantauaan di situs www.bmkg.go.id, pantauan PM 10 melewati angka 600 terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dari dinihari hingga sore, PM 10 berkutat di angka 300-500, masih kategori berbahaya.

Konsentrasi PM 10 ini merupakan paling tinggi sejak Pekanbaru dilanda kabut asap sekitar sebulan terakhir. Bahkan kondisi ini diprediksi akan berlanjut. Karena kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin parah. Jumlah titik panas  (hot spot) meningkat tajam bahkan sampai dua kali lipat, dari 499 menjadi 799. Produksi asap di provinsi tetangga ini tampaknya bakal parah udara Provinsi Riau.

Baca Juga:  Waspada Banjir di Berbagai Ruas Jalan Kota Pekanbaru

Kabut asap diprediksi sedang menuju Riau. Hal ini karena dibawa angin dari Tenggara-Selatan, atau dari arah Australia, menuju Baratlaut-Utara. Demikian diungkapkan Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno kepada wartawan, Ahad (22/9/2019) di Pekanbaru.

"Kami sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa dari karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," terangnya.

Soal kapan terjadi perubahan pergerakan angin yang membawa kabut asap meninggalkan Riau, Sukisno mengatakan, sekitar akhir September atau awal Oktober 2019.

"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Dan biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi daerah Riau dan negara kita cepat pulih kembali," kata Sukisno lagi.

Baca Juga:  Polisi Siagakan 1.250 Personel di DPRD Riau

Laporan: Eka Gusmadi Putra
Editor    : Firman Agus

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Horor! Kualitas Udara Pekanbaru di Atas Level Berbahaya

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kualitas udara Kota Pekanbaru makin parah, Ahad (22/9/2019). Bahkan malam ini, konsentrasi partikulat PM 10 melewati angka 600. Untuk diketahui, angka 350-600 sudah masuk kategori bahaya.

Pantauaan di situs www.bmkg.go.id, pantauan PM 10 melewati angka 600 terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dari dinihari hingga sore, PM 10 berkutat di angka 300-500, masih kategori berbahaya.

Konsentrasi PM 10 ini merupakan paling tinggi sejak Pekanbaru dilanda kabut asap sekitar sebulan terakhir. Bahkan kondisi ini diprediksi akan berlanjut. Karena kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin parah. Jumlah titik panas  (hot spot) meningkat tajam bahkan sampai dua kali lipat, dari 499 menjadi 799. Produksi asap di provinsi tetangga ini tampaknya bakal parah udara Provinsi Riau.

Baca Juga:  Penjualan Daihatsu Naik 4,1 Persen

Kabut asap diprediksi sedang menuju Riau. Hal ini karena dibawa angin dari Tenggara-Selatan, atau dari arah Australia, menuju Baratlaut-Utara. Demikian diungkapkan Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno kepada wartawan, Ahad (22/9/2019) di Pekanbaru.

"Kami sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa dari karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," terangnya.

Soal kapan terjadi perubahan pergerakan angin yang membawa kabut asap meninggalkan Riau, Sukisno mengatakan, sekitar akhir September atau awal Oktober 2019.

"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Dan biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi daerah Riau dan negara kita cepat pulih kembali," kata Sukisno lagi.

Baca Juga:  Festival Lampu Colok Pekanbaru Dipusatkan di Air Dingin

Laporan: Eka Gusmadi Putra
Editor    : Firman Agus

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kualitas udara Kota Pekanbaru makin parah, Ahad (22/9/2019). Bahkan malam ini, konsentrasi partikulat PM 10 melewati angka 600. Untuk diketahui, angka 350-600 sudah masuk kategori bahaya.

Pantauaan di situs www.bmkg.go.id, pantauan PM 10 melewati angka 600 terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dari dinihari hingga sore, PM 10 berkutat di angka 300-500, masih kategori berbahaya.

Konsentrasi PM 10 ini merupakan paling tinggi sejak Pekanbaru dilanda kabut asap sekitar sebulan terakhir. Bahkan kondisi ini diprediksi akan berlanjut. Karena kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin parah. Jumlah titik panas  (hot spot) meningkat tajam bahkan sampai dua kali lipat, dari 499 menjadi 799. Produksi asap di provinsi tetangga ini tampaknya bakal parah udara Provinsi Riau.

Baca Juga:  Penjualan Daihatsu Naik 4,1 Persen

Kabut asap diprediksi sedang menuju Riau. Hal ini karena dibawa angin dari Tenggara-Selatan, atau dari arah Australia, menuju Baratlaut-Utara. Demikian diungkapkan Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno kepada wartawan, Ahad (22/9/2019) di Pekanbaru.

"Kami sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa dari karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," terangnya.

Soal kapan terjadi perubahan pergerakan angin yang membawa kabut asap meninggalkan Riau, Sukisno mengatakan, sekitar akhir September atau awal Oktober 2019.

"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Dan biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi daerah Riau dan negara kita cepat pulih kembali," kata Sukisno lagi.

Baca Juga:  Festival Lampu Colok Pekanbaru Dipusatkan di Air Dingin

Laporan: Eka Gusmadi Putra
Editor    : Firman Agus

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari