Kamis, 10 Oktober 2024

Sisa Tanah Timbun Berceceran di Jalan Kaharuddin Nasution

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru dikotori ceceran sisa tanah material timbunan, Ahad (21/1). Kondisi tersebut sangat membahayakan warga pengguna jalan yang hilir mudik melintasi jalan tersebut, khususnya bagi masyarakat yang ingin pergi dari arah Jalan Kaharuddin Nasution menuju Jalan Jenderal Sudirman.

Salah seorang pengendara roda dua, Rahmat mengatakan, ceceran tanah material timbunan tersebut menyebabkan debu yang berterbangan. Ceceran tanah itu berasal dari sejumlah dump truck pengangkut material tanah timbunan ke lokasi salah satu pembangunan di Jalan Kaharuddin Nasution tepatnya di depan salah satu kampus di Pekanbaru yang berada di Jalan Kaharuddin Nasution.

- Advertisement -

”Iya, tanah ceceran itu berwarna kuning berasal dari dump truck dan dibawa melintasi Jalan Kaharuddin Nasution. Namun sayangnya, ceceran material itu dibiarkan begitu saja, selain mengotori badan jalan, juga menyebabkan jalan berdebu dari meterial berterbangan saat ada kendaraan yang hilir mudik, termasuk terbawa oleh tiupan angin,” ujar Rahmat.

Baca Juga:  PTPN V Akan Membangun Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit

Kondisi itu dikeluhkan para warga pengguna jalan terutama pengendara kendaraan khususnya pengendara kendaraan roda dua serta pejalan kaki yang setiap waktu berlalu lalang. Dan juga para pengusaha kuliner yang berada di pinggir jalan.

- Advertisement -

”Ya, jadi nggak enak dipandang akibat tumpahan material itu, juga membahayakan para pengguna jalan baik pengendara roda dua. Kondisi jalan banyak tanah berwarna kuning, kalau cuaca panas berdebu, dan kalau hujan jalan akan licin,” sebutnya.

Hal senada juga dikeluhkan Defri, salah seorang pengendara roda dua lainnya yang tengah melintas. Menurutnya, aktivitas pengangkutan material itu memang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Tetapi juga harus dipikirkan pengguna jalan yang dirugikan akibat ceceran tanah timbun yang menimbulkan debu jika dalam kondisi kering, serta akan licin dan berlumpur disaat diguyur hujan atau dalam kondisi basah.

Para pengguna jalan harus berhadapan dengan debu berwarna kuning. Meski telah menggunakan helm serta dilengkapi dengan masker, terpaan debu masih sangat terasa masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, pakaian yang dikenakan dalam keadaan bersih, bisa menjadi kotor saat melintasi jalan tersebut.

Baca Juga:  Penyaluran Beasiswa Harus Tepat Sasaran

”Saya tiap hari melintas di sini, kondisinya saat ini banyak ceceran tanah serta berdebu, kondisi jalan menjadi kotor dan kurang nyaman untuk dilalui,” ungkap Defri.

Ia berharap, pihak terkait dalam kegiatan pengangkutan material itu untuk lebih bijak dalam melihat kondisi di lapangan. Hendaknya, kondisi jalan yang telah kotor oleh ceceran tanah gunung itu bisa dibersihkan dengan proses penyiraman, sehingga menjadikan kondisi jalan lebih nyaman untuk dilalui.

”Kami berharap tanah ceceran jangan dibiarkan begitu saja, harus dilakukan penyiraman atau pembersihan lah, hingga ceceran tanah hilang dari badan jalan. Dan tidak merugikan dan mengganggu pengguna jalan lain terutama para pengendara kendaraan roda dua yang tengah melintas,” pungkasnya.(dof)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru dikotori ceceran sisa tanah material timbunan, Ahad (21/1). Kondisi tersebut sangat membahayakan warga pengguna jalan yang hilir mudik melintasi jalan tersebut, khususnya bagi masyarakat yang ingin pergi dari arah Jalan Kaharuddin Nasution menuju Jalan Jenderal Sudirman.

Salah seorang pengendara roda dua, Rahmat mengatakan, ceceran tanah material timbunan tersebut menyebabkan debu yang berterbangan. Ceceran tanah itu berasal dari sejumlah dump truck pengangkut material tanah timbunan ke lokasi salah satu pembangunan di Jalan Kaharuddin Nasution tepatnya di depan salah satu kampus di Pekanbaru yang berada di Jalan Kaharuddin Nasution.

”Iya, tanah ceceran itu berwarna kuning berasal dari dump truck dan dibawa melintasi Jalan Kaharuddin Nasution. Namun sayangnya, ceceran material itu dibiarkan begitu saja, selain mengotori badan jalan, juga menyebabkan jalan berdebu dari meterial berterbangan saat ada kendaraan yang hilir mudik, termasuk terbawa oleh tiupan angin,” ujar Rahmat.

Baca Juga:  Drainase Sudah Dikeruk, Jalan Tetap Tergenang 

Kondisi itu dikeluhkan para warga pengguna jalan terutama pengendara kendaraan khususnya pengendara kendaraan roda dua serta pejalan kaki yang setiap waktu berlalu lalang. Dan juga para pengusaha kuliner yang berada di pinggir jalan.

”Ya, jadi nggak enak dipandang akibat tumpahan material itu, juga membahayakan para pengguna jalan baik pengendara roda dua. Kondisi jalan banyak tanah berwarna kuning, kalau cuaca panas berdebu, dan kalau hujan jalan akan licin,” sebutnya.

Hal senada juga dikeluhkan Defri, salah seorang pengendara roda dua lainnya yang tengah melintas. Menurutnya, aktivitas pengangkutan material itu memang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Tetapi juga harus dipikirkan pengguna jalan yang dirugikan akibat ceceran tanah timbun yang menimbulkan debu jika dalam kondisi kering, serta akan licin dan berlumpur disaat diguyur hujan atau dalam kondisi basah.

Para pengguna jalan harus berhadapan dengan debu berwarna kuning. Meski telah menggunakan helm serta dilengkapi dengan masker, terpaan debu masih sangat terasa masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, pakaian yang dikenakan dalam keadaan bersih, bisa menjadi kotor saat melintasi jalan tersebut.

Baca Juga:  Warga Harapkan Perbaikan Jalan Kaharuddin Nasution

”Saya tiap hari melintas di sini, kondisinya saat ini banyak ceceran tanah serta berdebu, kondisi jalan menjadi kotor dan kurang nyaman untuk dilalui,” ungkap Defri.

Ia berharap, pihak terkait dalam kegiatan pengangkutan material itu untuk lebih bijak dalam melihat kondisi di lapangan. Hendaknya, kondisi jalan yang telah kotor oleh ceceran tanah gunung itu bisa dibersihkan dengan proses penyiraman, sehingga menjadikan kondisi jalan lebih nyaman untuk dilalui.

”Kami berharap tanah ceceran jangan dibiarkan begitu saja, harus dilakukan penyiraman atau pembersihan lah, hingga ceceran tanah hilang dari badan jalan. Dan tidak merugikan dan mengganggu pengguna jalan lain terutama para pengendara kendaraan roda dua yang tengah melintas,” pungkasnya.(dof)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari